Anies: Masih Ada 3 Juta Warga Jakarta Belum Vaksinasi Covid-19

Anies mengakui, 40 persen dari penerima vaksinasi Covid-19 merupakan warga ber-KTP Bodetabek.

oleh Ika Defianti diperbarui 19 Agu 2021, 13:15 WIB
Diterbitkan 19 Agu 2021, 13:15 WIB
Vaksin di Pasar Gang Kancil
Suasana program vaksin COVID-19 di Pasar Gang Kancil, Taman Sari, Jakarta Barat, Senin (2/8/2021). Gubernur Anies Baswedan mengatakan pemprov DKI telah memenuhi target Presiden Joko Widodo untuk menyalurkan vaksinasi Covid-19 dosis pertama kepada 7,5 juta orang. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyatakan, 3 juta warga Ibu Kota belum vaksinasi Covid-19. Berdasarkan target yang ada baru 9,3 juta dari 11 juta orang telah mendapatkan vaksin Covid-19 dosis pertama.

"Kita masih perlu menjangkau, jumlahnya kira-kira 3 juta lagi," kata Anies di Balai Kota, Jakarta Pusat, Kamis (19/8/2021).

Anies mengakui, 40 persen dari penerima vaksinasi merupakan warga ber-KTP Bodetabek. Untuk mencapai target tersebut mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu melakukan sejumlah strategi. Salah satunya yakni melalui gerakan ibu-ibu PKK di setiap wilayah Jakarta.

"Mereka membawahi 10 sampai 20 kepala keluarga, mereka mendatangi, mengajak untuk mengikuti vaksinasi. Itu strategi utamanya," ucap dia.

Sementara itu, Anies menyatakan berdasarkan penanganan Covid-19 di Jakarta telah mengalami perbaikan yang signifikan.

 

Indikator Perbaikan

Vaksinasi Anak Usia 12-17 Tahun di SMAN 20 Jakarta
Gubernur Jakarta Anies Baswedan saat meninjau vaksinasi perdana bagi anak usia 12-17 tahun di SMAN 20, Jakarta, Kamis (1/7/2021). Target 1,3 juta anak di Jakarta disuntik vaksin Corona. (merdeka.com/Imam Buhori)

Salah satu indikator perbaikan yakni mengenai positivity rate atau perbandingan antara jumlah kasus positif Covid-19 dengan jumlah tes yang dilakukan.

"Yang paling sederhana saja, positivity rate kita, ini bukan positivity harian saja, tetapi rata-rata selama satu minggu saat ini sudah 7,6 persen," ujar Anies.

Menurut Anies, batas aman posivity rate yakni di bawah angka 10 persen, namun ideal menurut WHO yakni 5 persen. Anies menyatakan, akan terus berusaha agar angka posivity rate terkendali di bawah 5 persen.

Anies mengatakan, indikator lainnya yakni reproduction number (Rt) atau angka penambahan kasus yang terjadi di lapangan tidak berubah selama hampir dua pekan.

"Selama 12 hari ini, itu berada di angka 1,00, enggak bergerak. Kita ingin itu turun lagi karena pandeminya dikatakan turun kalau reproduction ratenya di bawah 1," jelas dia.

Infografis Sudah Vaksinasi Covid-19? Jangan Kendor 5M!

Infografis Sudah Vaksinasi Covid-19? Jangan Kendor 5M!
Infografis Sudah Vaksinasi Covid-19? Jangan Kendor 5M! (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya