Selain Saluran Air, Ada Temuan Kolam Peninggalan Belanda di Bogor

Wali Kota Bogor Bima Arya menyebut saluran air yang diduga dibangun pada zaman kolonial terdapat ruang yang mirip bak kontrol.

oleh Achmad Sudarno diperbarui 28 Agu 2021, 23:18 WIB
Diterbitkan 28 Agu 2021, 23:18 WIB
Selain Saluran Air, Ada Temuan Kolam Peninggalan Belanda di Bogor
Selain Saluran Air, Ada Temuan Kolam Peninggalan Belanda di Bogor

Liputan6.com, Jakarta - Wali Kota Bogor Bima Arya menyebut saluran air yang diduga dibangun pada zaman kolonial terdapat ruang yang mirip bak kontrol.

Kolam dengan lebar 2 meter, panjang 10 meter dan kedalaman sekitar 1 meter itu letaknya berada di bawah depo Stasiun Bogor.

"Iya menurut informasi salah satu petugas Dinas PUPR yang mengeruk sedimentasi ada," kata Bima Arya usia meninjau saluran bawah tanah di Jalan Nyi Raja Permas, Kota Bogor, Sabtu (28/8/2021).

Bima juga mensinyalir saluran air yang dibangun masa penjajahan Belanda itu terkoneksi dengan Istana Bogor dan yang lainnya.

Tak hanya itu, struktur bangunan tersebut secara kasat mata mirip dengan temuan bangunan bersejarah di Sukabumi, Klaten dan di Bekasi yang lokasinya dekat dengan stasiun.

"Jadi ini memang sisa peninggalan jaman Belanda. Tapi apakah ini saluran air saja atau di dalamnya ada fungsi lainnya, harus didalami. Termasuk kita telusuri sampai mana alirannya," ujarnya.

Ia menduga saluran air itu dibangun sekitar tahun 1800-an, sebelum berdirinya Stasiun Bogor. Sebab, saluran air itu berada dibawah lintasan jalur KRL.

"Dulu drainase di Kota Bogor kelihatannya canggih sekali. Tapi karena perkembangan jaman, alih fungsi dan berdiri bangunan niaga, PKL, jadi rusak. Kita lihat ada (bangunan) yang runtuh," terangnya.

Sebuah bangunan yang diduga sebagai peninggalan sejarah dekat Stasiun Bogor pertama kali ditemukan petugas Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Bogor pada Jumat (27/8/2021).

Bangunan yang terbuat dari susunan batu bata itu berupa saluran air yang dibangun oleh Belanda saat masa penjajahan.

Saluran air membentuk leter U mulai dari Jalan Nyi Raja Permas hingga di Jalan Mayor Oking atau sebelah Barat kawasan Stasiun Bogor.

Berdasarkan data dari Dinas PUPR Kota Bogor menunjukan bahwa terdapat peta saluran bawah tanah yang dibangun pada jaman Belanda, di seputar kawasan Stasiun Bogor.

"Namun harus kita pastikan apakah fungsinya saluran air atau ada fungsi-fungsi lain," kata dia.

Akan Diteliti oleh Ahli

Terkait temuan ini, Pemerintah Kota Bogor akan bekerjasama dengan sejumlah ahli dari akademisi dan ahli sejarah untuk meneliti struktur bangunan saluran air itu.

"Nanti akan dibantu menggunakan alat untuk meneliti konstruksi bangunannya dan mendeteksi luas serta panjang dan lainnya," ujarnya.

Apabila dari hasil penelitian bahwa struktur bangunan saluran air itu masih berfungsi dengan baik maka Pemkot Bogor akan melakukan revitalisasi.

"Saya ingin dikaji apakah mungkin bisa direvitalisasi dan kita gunakan lagi. Karena tahun 2016 Kota Bogor sudah memiliki masterplan drainase, jadi mesti disesuaikan," ujarnya.

Terlebih, kawasan tersebut sedang dibangun alun-alun yang terintegrasi dengan Masjid Agung dan Stasiun Bogor, sehingga penataan drainase harus benar-benar ditata supaya tidak menimbulkan genangan. 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya