Stafsus Presiden Targetkan 18.166 Penyandang Disabilitas di Banten Divaksinasi

Angkie meminta adanya kolaborasi antar lintas sektoral dengan cara mengajak masyarakat untuk mau divaksin.

oleh Lizsa Egeham diperbarui 01 Sep 2021, 18:45 WIB
Diterbitkan 01 Sep 2021, 18:45 WIB
Angkie Yudistia
Angkie Yudistia tengok vaksinasi COVID-19 bagi disabilitas. Foto: Instagram @angkie.yudistia.

Liputan6.com, Jakarta Staf Khusus Presiden Joko Widodo atau Jokowi, Angkie Yudistia mengakui bahwa capaian vaksinasi Covid-19 bagi penyandang disabilitas di Banten masih di bawah 50 persen dari jumlah yang ditargetkan. Dari target 18.166, baru 4.985 penyandang disabilitas yang baru mendapat vaksin Covid-19.

Dia pun mendorong agar pemerintah provinsi Banten dapat meningkatkan capaian vaksinasi untuk penyandang disabilitas. Hal ini agar herd immunity atau kekebalan komunal di kalangan penyandang disabilitas segera terbentuk.

"Memang harus kita akui serapan vaksinasi ini belum mencapai 50 persen tapi melihat langkah yang diambil oleh Pemprov Banten, saya berharap serapannya bisa terus bertambah, agar terbentuk kekebalan komunal di kalangan penyandang disabilitas," kata Angkie dikutip dari siaran persnya, Rabu (1/9/2021).

Kendati begitu, dia tetap mengapresiasi pemprov Banten yang telah memaksimalkan serapan vaksinasi untuk penyandang disabilitas. Angkie meminta adanya kolaborasi antar lintas sektoral dengan cara mengajak masyarakat untuk mau divaksin.

"Dikesempatan baik ini, saya juga berharap adanya sinergitas lintas sektoral dalam menangani pandemi Covid-19, agar Indonesia bisa terbebas dari penyebaran virus ini," ujarnya.

Angkie menyampaikan bahwa program vaksinasi merupakan salah satu upaya pemerintah dalam pemenuhan hak-hak penyandang disabilitas. Hal ini sesuai amanat Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas.

"Membentuk kekebalan kelompok teman-teman penyandang disabilitas dalam penanganan Covid-19," ucap Angkie.

Adapun pelaksanaan vaksinasi dilakukan di Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Daerah Istimewa Yogyakarta dan Bali. Vaksinasi yang diberikan kepada disabilitas ini merupakan vaksin hibah jenis Sinopharm.

Vaksin ini merupakan hibah dari Raja Uni Emirat Arab untuk Presiden Joko Widodo sebanyak 450.000 dosis vaksin. Atas amanah Presiden Jokowi, penyandang disabilitas mendapat jatah 225.000 dosis vaksin Covid-19.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Kendala Vaksinasi Khusus Disabilitas

Sementara itu, Wagub Banten Andika menargetkan pemberian vaksinasi Covid-19 dosis pertama khusus disabilitas dapat selesai pada 8 September mendatang. Namun, Andika menyadari ada beberapa kendala yang dihadapi dalam melakukan vaksinasi khusus disabilitas.

Salah satunya, minimnya literasi pemahaman tentang disabilitas dan cara penanganan vaksinasi untuk disabilitas. Untuk itu, Andika menyiapkan sejumlah strategi untuk percepatan vaksinasi Covid-19 khusus disabilitas.

"Di antaranya membuat sentra-sentra vaksinasi Covid-19, membuka sentra vaksinasi di sekolah berkebutuhan khusus dan membuka vaksinasi di panti sosial dengan targetnya yaitu orang dengan gangguan jiwa atau ODGJ," tutur Andika.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya