BNPB: 2.021 Jiwa Terdampak Banjir di Kabupaten Tanah Laut Kalsel

Banjir akibat hujan deras melanda tiga kecamatan di Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan.

oleh Muhammad Radityo Priyasmoro diperbarui 12 Sep 2021, 10:00 WIB
Diterbitkan 12 Sep 2021, 10:00 WIB
Tiga kecamatan di Kabupaten Tanah Laut, Kalsel terendam banjir
Banjir akibat hujan deras melandar tiga kecamatan di Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan. (Foto: BNPB)

Liputan6.com, Jakarta - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan, sebanyak 2.021 jiwa terdampak banjir yang melanda tiga kecamatan di Kabupaten Tanah Laut, Provinsi Kalimantan Selatan.   

Personel Pusdalops Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tanah Laut, Esty Wulandari menuturkan, banjir terjadi pada Sabtu (11/9/2021) pukul 08.30 WIB.

"Banjir tersebut dilaporkan terjadi karena dipicu hujan intensitas tinggi sejak kemarin lusa," kata Esty melalui siaran pers BNPB, Minggu (12/9/2021).

BPBD Kabupaten Tanah Laut melaporkan, 3 kecamatan yang terdampak banjir adalah Kecamatan Batu Ampar, Kecamatan Kintap, dan Kecamatan Panyipatan.

Esty merinci sebanyak 75 unit rumah terendam dan 232 jiwa terdampak banjir di Kecamatan Batu Ampar.

Sementara di Kecamatan Kintap, sebanyak 544 unit rumah warga terendam dan 1.789 jiwa terdampak banjir dengan ketinggian air atau Tinggi Mata Air (TMA) berkisar 30-50 cm.

"Kemudian di Kecamatan Panyipatan, banjir dilaporkan berangusr surut namun masih terdapat beberapa perkebunan warga yang terendam," jelas Esty.

Tanggul Jebol

Esty menambahkan, sementara belum ada warga yang diungsikan. Meski demikian, curah hujan yang tergolong tinggi telah menyebabkan salah satu tanggul di Desa Benua Tengah, Kecamatan Takisung jebol.

"Namun Jebolnya tanggul ini tidak mengakibatkan rumah warga terendam," jelas dia.

BPBD Tanah laut bersama pemerintah daerah terkait masih terus melakukan pendataan dan pemantauan terkait kondisi terkini di lapangan. Rencananya juga akan ada giat pendistribusian bantuan logistik bagi warga terdampak banjir.

Data BNPB mencatat, bencana Hidrometeorologi masih mendominasi sepanjang Agustus 2021. Hujan intensitas tinggi menjadi salah satu pemicu kejadian banjir dengan frekuensi cukup tinggi, khususnya di wilayah Kalimantan Selatan.

Sementara itu, BMKG juga telah mengeluarkan peringatan dini untuk wilayah Kalimantan diprediksi akan memasuki musim hujan pada bulan September 2021. Hal ini berpengaruh pada meningkatnya potensi kejadian bencana hidrometeorologi basah di wilayah tersebut.

Peringatan dini yang dikeluarkan oleh BMKG tersebut juga diinformasikan oleh BPBD Kabupaten Tanah Laut kepada masyarakat di wilayahnya melalui pesan singkat dan media sosial.

"Kami selalu bagikan informasi peringatan dini tersebut kepada masyarakat melalau grup WhatsApp dan media sosial secara rutin," jelas Esty.

BNPB terus mengimbau kepada pemerintah daerah dan masyarakat agar selalu waspada dan siaga akan potensi bencana alam di sekitarnya sebagai bentuk kesiapsiagaan untuk mengurangi risiko akibat bencana.

Masyarakat secara mandiri mengetahui peringatan dini cuaca melalui laman resmi BMKG dan potensi bencana di wilayahnya melalui inaRisk.bnpb.go.id.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya