7 Pesan Jokowi untuk Mahasiswa dan Rektor Masa Kini

Salah satunya, Jokowi berharap agar mahasiswa bisa memahami seluruh bidang, mulai dari matemarika, statistika, komputer, bahasa Inggris hingga bahasa coding komputer.

oleh Devira Prastiwi diperbarui 15 Sep 2021, 15:51 WIB
Diterbitkan 15 Sep 2021, 15:51 WIB
Presiden Joko Widodo (Jokowi)
Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi). (Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden RI)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyampaikan sejumlah pesan saat berpidato dalam Pertemuan Majelis Rektor Perguruan Tinggi Negeri Indonesia seperti ditayangkan di YouTube Sekretariat Presiden, Selasa 14 September 2021.

Salah satunya, Jokowi berharap agar mahasiswa bisa memahami seluruh bidang, mulai dari matemarika, statistika, komputer, bahasa Inggris hingga bahasa coding komputer.

Sehingga, kata dia, mahasiswa bisa menghadapi adanya perubahan zaman yang sangat cepat terlebih karena pandemi Covid-19.

"Menurut saya sekarang ini mahasiswa harus paham semuanya, paham matematika, paham statistika, paham komputer, paham ilmu komputer, paham bahasa, dan bahasa itu bukan bahasa Inggris saja. Ke depan bahasa coding, hati-hati mengenai ini. Perubahan ini sangat cepat sekali karena pandemi, lebih cepat lagi karena pandemi," ujar Jokowi saat memberikan arahan dalam pertemuan majelis rektor perguruan tinggi Indonesia dalam siaran Yuotube Sekretariat Presiden, Selasa 14 September 2021.

Jokowi juga meminta para rektor cepat beradaptasi dengan perubahan-perubahan ilmu pengetahuan. Dia pun mengingatkan para rektor untuk meningkatkan skill teknologi guna menghadapi hal-hal baru.

Berikut sederet pesan Jokowi saat berpidato dalam Pertemuan Majelis Rektor Perguruan Tinggi Negeri Indonesia dihimpun Liputan6.com:

1. Harapkan Mahasiswa Paham Semua Bidang

Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam UOB Economic Outlook 2022, Rabu (15/9/2021).
Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam UOB Economic Outlook 2022, Rabu (15/9/2021).

Presiden Joko Widodo atau Jokowi berharap agar mahasiswa bisa memahami seluruh bidang. Mulai dari matemarika, statistika, komputer, bahasa inggris hingga bahasa coding komputer.

Sehingga, kata dia, mahasiswa bisa menghadapi adanya perubahan zaman yang sangat cepat terlebih karena pandemi Covid-19.

"Menurut saya sekarang ini mahasiswa harus paham semuanya, paham matematika, paham statistika, paham komputer, paham ilmu komputer, paham bahasa, dan bahasa itu bukan bahasa inggris saja. Ke depan bahasa coding, hati-hati mengenai ini. Perubahan ini sangat cepat sekali karena pandemi, lebih cepat lagi karena pandemi," kata Jokowi saat memberikan arahan dalam pertemuan majelis rektor perguruan tinggi Indonesia dalam siaran Yuotube Sekretariat Presiden, Selasa 14 September 2021.

 

2. Minta Rektor Tambah Mata Kuliah untuk Kembangkan Talenta Mahasiswa

FOTO: Presiden Jokowi Tinjau Vaksinasi COVID-19 di Stasiun Bogor
Presiden Joko Widodo (kedua kanan) didampingi Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin (kanan), Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (kiri), dan Wali Kota Bogor Bima Arya (kedua kiri) saat meninjau vaksinasi COVID-19 di Stasiun Bogor, Jawa Barat, Kamis (17/6/2021). (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Jokowi meminta para rektor perguruan tinggi menambah mata kuliah pilihan untuk menampung bakat mahasiswa. Dia mengatakan perguruan tinggi harus mampu mengembangkan talenta para mahasiswa.

Menurutnya terkadang ada mahasiswa merasa program studi atau jurusannya tak sesuai dengan talenta yang dimiliki. Dengan ditambahnya mata kuliah pilihan, maka mahasiswa tak perlu pindah-pindah jurusan apabila mengalami ketidakcocokan dengan talentanya.

"Solusinya apa? Bahwa seorang mahasiswa itu tidak perlu pindah prodi (program studi), pindah jurusan atau pindah fakultas seperti yang saya sampaikan, untuk mengejar yang tidak pas tadi," kata Jokowi.

"Tapi berilah kesempatan mahasiswa untuk mengambil kuliah sesuai talentanya. Ini yang harus kita fasilitasi, perbanyak mata kuliah pilihan, baik di dalam kampus maupun di luar kampus," sambung dia.

 

3. Berikan Mahasiswa Kemerdekaan Belajar

20161129-Jokowi Pimpin Upacara HUT ke-45 Korpri di Monas-Jakarta
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan pidato pada upacara peringatan HUT ke-45 Korps Pegawai Republik Indonesia (Korpri) di Silang Monas, Jakarta, Selasa (29/11). Acara dihadiri ribuan PNS lintas instansi berpakaian adat. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Jokowi menyebut ketidakcocokan talenta dengan program studi yang diambil terkadang baru dirasakan mahasiswa saat memasuki perkualiahan.

Hal ini terbukti dengan banyaknya lulusan perguruan tinggi yang bekerja tak sesuai program studinya.

Dia pun mencotohkan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin yang merupakan lulusan Fakultas Teknik Fisika Institut Teknologi Bandung (ITB).

Budi pun kemudian bekerja di bank hingga menjadi Direktur Utama Bank Mandiri dan dipilih sebagai menteri.

"Sehingga menurut saya, sejak S1 itu mestinya bakat-bakat itu difasilitasi," ucap Jokowi.

Dia kembali menekankan pentingnya talenta dan bakat para mahasiswa difasilitasi sebab dunia akan memasuki era hybrid karena perubahan yang begitu. Oleh sebab itu, Jokowi mengingatkan para rektor untuk memberikan mahasiswa kemerdekaan belajar sebab nantinya sebagian besar mereka akan menjadi praktisi.

"Sebagian besar, artinya ada juga yang akan menjadi dosen, menjadi peneliti. Itulah esensi merdeka belajar, dimana mahasiswa merdeka untuk belajar dan juga kampus memperoleh kemerdekaan untuk berinovasi," terang Jokowi.

 

4. Minta Rektor Cek Makan Mahasiswa

Presiden Joko Widodo (Jokowi)
Presiden Joko Widodo (Jokowi). (Biro Pers, Media dan Informasi (BPMI) Sekretariat Presiden)

Jokowi meminta para rektor perguruan tinggi untuk memperhatikan hal-hal yang berkaitan dengan mahasiwa, salah satunya soal makanan. Menurut dia, tanggung jawab rektor ke mahasiswa tak hanya di dalam kampus saja.

"Tanggung jawab rektor ya di dalam kampus dan juga di luar kampus. Urusan hal-hal yang kecil saja memang harus kita perhatikan. Urusan makan mahasiswa itu harus dicek betul," ujar Jokowi.

Dia lalu mengenang masa-masa saat masih kuliah di Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta. Jokowi menyampaikan bahwa saat itu banyak mahasiswa yang terkena penyakit hepatitis dan tipes dikarenakan kurannya kebersihan di tempat makan.

"Mohon maaf saya ingat di UGM di Jogja, dulu sering sekali mahasiswa terkena penyakit bareng-bareng apa Pak Rektor? Hepatitis, banyak. Kemudian apa ini tipes," terang dia.

"Karena apa? Warung-warung makan mahasiswa yang saya juga dulu mengalami, kalau mencuci piringnya di ember, airnya satu ember dipakai pagi sampai tengah malam," sambung Jokowi.

 

5. Pastikan Air Bersih Tersedia Agar Mahasiswa Sehat Jasmani dan Rohani

Jokowi memantau vaksinasi Covid-19 pelajar di Cirebon
Presiden Jokowi memantau vaksinasi Covid-19 pelajar di Cirebon, Jawa Barat. (Foto: Sekretariat Presiden)

Jokowi pun meminta para rektor memberikan akses air bersih yang mengalir di tempat makan area kampus. Dia menekankan pentingnya kebersihan di aren kampus agar masyarakat tak jatuh sakit.

"Hal-hal yang kecil-kecil ya. Tapi percuma kalau orang sepintar apa pun kalau tidak sehat untuk apa?" ucapnya.

Disisi lain, Jokowi juga mengingatkan bahwa universitas bertugas mencetak serta melahirkan mahasiswa yang unggul dan utuh. Selain itu, memastikan para mahasiswa sehat jasmani, rohani, memiliki budi pekerti dan sisi kebangsaan yang baik,

"Ini bukan tugas yang ringan, karena kalau tidak, kebawa kemana-mana anak-anak kita nantinya," kata Jokowi.

 

6. Kritik Perguruan Tinggi yang Masih Ajarkan Ilmu 20 Tahun Lalu

Presiden Jokowi saat menggelar Pertemuan dengan perwakilan para ketua asosiasi di bidang ekonomi dan bisnis di Istana Negara Jakarta, Rabu (8/9/2021).
Presiden Jokowi saat menggelar Pertemuan dengan perwakilan para ketua asosiasi di bidang ekonomi dan bisnis di Istana Negara Jakarta, Rabu (8/9/2021). (Setpres)

Jokowi mengkritik perguruan tinggi yang masih mengajarkan ilmu-ilmu 20 tahun lalu ke para mahasiswa.

Padahal, kata dia, ilmu yang diajarkan ke mahasiswa pada semester lalu bisa saja tak lagi relevan di semester berikutnya.

"Sekali lagi karena ilmu sekarang ini cepat berubah. Sekarang mungkin Bapak/Ibu sekalian memberikan kuliah, mata kuliah mengenai A, semester depan mungkin sudah tidak relevan lagi ilmu A ini," kata Jokowi.

"Apalagi yang diajarkan masih ilmu-ilmu 20 tahun yang lalu. Ya sudah dan ini terjadi dan kita harus ngomong apa adanya," sambung dia.

 

7. Harap Rektor Cepat Beradaptasi

Presiden Joko Widodo (Jokowi)
Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada peringatan Hari Olahraga Nasional (Haornas) ke-38, Kamis (9/9/2021) WIB.

Jokowi pun meminta para rektor cepat beradaptasi dan mengadaptasi perubahan-perubahan ilmu pengetahuan.

Selain itu, Jokowi mengingatkan para rektor untuk meningkatkan skill teknologi guna menghadapi hal-hal baru.

"Agriculture technology, ada pengukuran pake drone, ada pengairan panen pengelolaan panas semuanya. Melihat teknologi begitu sangat cepatnya berubah," terang dia.

Disisi lain, Jokowi menekankan pentingnya para rektor, dosen, serta mahasiswa memiliki kemampuan untuk adaptasi belajar terhadap disrupsi dan ketidakpastian. Dia ingin para mahasiswa belajar hal-hal yang baru.

"Jangan sampai mahasiswa masih kita ajari dan ini jangan dibiarkan kita untuk belajar hal-hal yang rutinitas. Hati-hati mengenai ini, hal-hal yang monoton," jelas Jokowi.

Kejengkelan Jokowi dan Ancaman Reshuffle Kabinet

Infografis Kejengkelan Jokowi dan Ancaman Reshuffle Kabinet. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Kejengkelan Jokowi dan Ancaman Reshuffle Kabinet. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya