Nadiem: Satu Generasi Kehilangan Hampir Setahun Pembelajaran Akibat pandemi Covid-19

Nadiem Makarim mengatakan, satu generasi anak Indonesia kehilangan pembelajaran sampai 1,2 tahun imbas pandemi Covid-19, lantaran diberlakukannya Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ).

oleh Yopi Makdori diperbarui 29 Sep 2021, 16:36 WIB
Diterbitkan 29 Sep 2021, 15:00 WIB
FOTO: Mendikbud - DPR Evaluasi Belajar dari Rumah hingga Kesiapan Rekrutmen Guru Honorer
Mendikbud Nadiem Makarim (kiri) mengikuti rapat kerja dengan Komisi X DPR di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (16/11/2020). Rapat membahas evaluasi program belajar dari rumah terkait subsidi kuota internet serta isu-isu kesiapan rekrutmen guru honorer tahun 2021. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Makarim mengatakan, satu generasi anak Indonesia kehilangan pembelajaran sampai 1,2 tahun imbas pandemi Covid-19, lantaran diberlakukannya Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ).

Karena itu, dia meyakini opsi PTM Terbatas saat ini menjadi urgensi untuk diterapkan.

"(Anak-anak) kemungkinan besar kehilangan antara 0,8 sampai 1,2 tahun pembelajaran. Jadi seolah-olah satu generasi kehilangan hampir setahun pembelajaran di masa ini," kata Nadiem dalam keterangan tertulis, Rabu (29/9/2021).

Menurut dia, banyak anak-anak terdampak kesehatan jiwanya akibat pandemi Covid-19.

"Banyak anak-anak kita yang kesepian dan trauma dengan situasi ini. Begitu juga dengan orang tuanya," ungkap Nadiem.

Dia pun mengungkapkan, sejauh ini sudah 40 persen sekolah memberlakukan PTM Terbatas, dan itu tergolong angka yang kecil.

"Kalau tidak mau makin ketinggalan, kita harus tatap muka dengan protokol kesehatan teraman yang bisa dilakukan," kata Nadiem.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Sekolah Wajib Taat Aturan

Karena itu, Nadiem meminta sekolah wajib menaati dan memahami aturan selama PTM Terbatas.

"Kita harus terus waspada akan penyebaran Covid-19 dan memastikan protokol kesehatan tetap terjaga. Namun, kita juga harus memperhatikan dampak permanen PJJ yang mengkhawatirkan," kata dia.

"Kebutuhan PTM sangat besar dan ini harus dimengerti. Sebanyak 80-85 persen murid-murid ingin kembali ke sekolah kembali tatap muka," sambungnya.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya