Bertemu Jokowi, Investor Inggris Siap Tanamkan USD 9,29 Miliar ke Indonesia

Jokowi mengatakan, saat ini sudah ada USD 35 miliar investasi yang sudah terkomitmen dan juga sedang berjalan dalam mata rantai baterai dan kendaraan listrik.

oleh Lizsa Egeham diperbarui 02 Nov 2021, 06:52 WIB
Diterbitkan 02 Nov 2021, 06:52 WIB
Jokowi
Presiden Jokowi bertemu investor Inggris yang siap menanamkan USD 9,29 miliar ke Indonesia. (Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengadakan pertemuan CEOs Forum dengan beberapa investor besar asal Inggris sebelum menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi atau KTT COP26 di Glasgow Skotlandia, Senin (1/11/2021). Jokowi mengapresiasi komitmen investasi para investor ke Indonesia sebesar USD 9,29 miliar.

Dalam pertemuan itu, dia menekankan pembahasan pada investasi di bidang ekonomi hijau. Bahkan, Jokowi menyampaikan dirinya telah menandatangani Peraturan Presiden mengenai instrumen nilai ekonomi karbon yang akan mengatur mekanisme _carbon trading_ ke depan.

"Selain mengurangi emisi gas rumah kaca, langkah ini juga meningkatkan pendanaan pembangunan. Pasar karbon harus dikelola dengan berkeadilan dan transparan. Kebijakan pengendalian perubahan iklim Indonesia juga mencakup transisi menuju _green economy_," jelas Jokowi dikutip dari siaran pers Sekretariat Presiden, Senin 1 November 2021.

Di sektor energi, Indonesia membuka peluang Investasi untuk melakukan _early retirement_ dari pembangkit-pembangkit batubara dan menggantikannya dengan energi terbarukan.

Pemerintah telah mengidentifikasi ada 5,5 GW PLTU Batubara yang bisa masuk dalam proyek ini dengan kebutuhan pendanaan sebesar USD25-30 miliar selama 8 tahun kedepan.

"Indonesia akan mengalihkan pembangkit batubara dengan _renewable energy_ pada tahun 2040, dengan catatan jika terdapat kerja sama, teknologi, nilai keekonomian yang layak, dan pendanaan internasional yang membantu transisi energi tersebut,” kata Jokowi.

Tidak hanya itu, dia juga menjelaskan bahwa Indonesia memiliki potensi pengembangan kendaraan dan baterai listrik karena kekayaan mineral yang dimiliki. Misalnya, nikel, tembaga dan bauksit/alumunium.

"Saat ini sudah ada USD 35 miliar investasi yang sudah terkomitmen dan juga sedang berjalan dalam mata rantai baterai dan kendaraan listrik," ujarnya.

Disamping itu, Indonesia sedang membangun Green Industrial Park di Kalimantan Utara seluas 13 ribu hektare yang akan menggunakan sumber energi ramah lingkungan seperti _hydropower_ dan _solar panel farm_. Dengan begitu, produk yang dihasilkan akan ramah lingkungan.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

RI Tak Suka Membuat Retorika

Pertemuan dengan CEO ini diharapkan dapat mengakselerasi realisasi komitmen investasi perusahaan yang mencapai USD 9,29 miliar. Hal ini guna mendukung percepatan transisi energi dan ekonomi hijau di Indonesia.

"Sekali lagi, Indonesia selalu jalankan komitmennya. Indonesia tidak suka membuat retorika. Tapi kami terus bekerja untuk memenuhi komitmen," ucap dia.

"Sebagai penutup, saya ingin menyampaikan apresiasi komitmen investasi bapak ibu sekalian ke Indonesia sebesar USD 9,29 miliar. Indonesia siap menjadi mitra yang baik bagi investasi anda," sambung Jokowi.

Mendengar penjelasan Jokowi, para CEOs sepakat menganggap Indonesia adalah tempat yang menarik untuk berinvestasi. Mereka turut mendukung keketuaan Indonesia di G20.

"Indonesia telah menjadi destinasi yang sangat atraktif bagi (investasi asing) Foreign Direct Investment. Kita percaya Indonesia akan terus menarik investasi dari seluruh dunia," tutur salah satu dari CEO.

Dalam pertemuan tersebut, Jokowi didampingi Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimulyono, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Duta Besar Republik Indonesia untuk Inggris Desra Percaya, Ketua Umum KADIN Arsjad Rasjid.

Adapun para CEO yang hadir dalam kesempatan tersebut bergerak di berbagai macam industri, antara lain di bidang renewable energy, sustainable commodities dan keuangan serta infrastruktur yang berasal perusahaan-perusahaan terkemuka. Mulai dari, British Petroleum (BP), Jardine Matheson, Mars Wrigley UK, Standard Chartered, HSBC, dan Shire Oak.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya