Kemenkes Siapkan RS Rujukan untuk Korban Erupsi Gunung Semeru

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyiapkan fasilitas-fasilitas kesehatan untuk membantu korban erupsi Gunung Semeru, Jawa Timur.

oleh Fachrur Rozie diperbarui 05 Des 2021, 11:07 WIB
Diterbitkan 05 Des 2021, 11:07 WIB
Kondisi Terkini Pasca Erupsi Gunung Semeru
Abu menutupi jalan di Kabupaten Lumajang setelah letusan Gunung Semeru di Lumajang, Jawa Timur, Indonesia, Minggu (4/12/2021). Wakil Bupati Lumajang Indah Masdar melaporkan ada satu orang yang meninggal dunia akibat erupsi Gunung Semeru. (AP Photo)

Liputan6.com, Jakarta Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyiapkan fasilitas-fasilitas kesehatan untuk membantu korban erupsi Gunung Semeru, Jawa Timur.

Kemenkes juga menyiapkan rumah sakit rujukan bila puskesmas tak mampu menanggulanginya.

"Menyiagakan dua puskesmas di Kabupaten Lumajang dan lima puskesmas di Kabupaten Malang. Menyiagakan RSUD Pasirian dan RSUD Lumajang sebagai RS rujukan," demikian dikutip dari data Pusat Krisis Kesehatan Kemenkes, Minggu (5/12/2021).

Dalam data juga disebutkan, jika korban yang mengalami luka bakar dan membutuhkan trauma healing akibat erupsi Semeru, akan dibawa ke rumah sakit rujukan lainnya.

"Melakukan rujukan korban luka bakar di bawah 20 persen dan tindak trauma ke RS Kepanjen dan RS Wave. Melakukan rujukan korban luka bakar di atas 20 persen dan terdapat trauma inhalasi kr RSSA," bunyi data tersebut.

 

13 Orang Meninggal

Sebelumnya, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebut korban meninggal akibat erupsi Gunung Semeru sebanyak 13 orang.

Plt Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari mengatakan, informasi tersebut dia terima langsung dari Kepala BNPB Letnan Jenderal Suharyanto yang bertolak ke lokasi bencana.

"Berdasarkan informasi langsung pukul 09.20 WIB dari Kepala BNPB Letnan Jenderal TNI Suharyanto yang saat ini sedang menuju Lumajang, total 13 orang dilaporkan meninggal dunia akibat peristiwa tersebut," ujar dia dalam keterangannya, Minggu (5/12/2021).

Abdul Muhari menyebut, dari 13 jiwa meninggal, baru dua yang terindentifikasi. Dua korban meninggal teridentifikasi berasal dari Curah Kobokan dan Kubuan, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang, Provinsi Jawa Timur.

Dia mengatakan, sebanyak 41 orang yang mengalami luka-luka, khususnya luka bakar mendapatkan penanganan awal di Puskesmas Penanggal. Selanjutnya mereka dirujuk menuju RSUD Haryoto dan RS Bhayangkara.

"Sementara itu, warga luka lainnya ditangani pada beberapa fasilitas kesehatan, yaitu 40 orang dirawat di Puskesmas Pasirian, 7 orang di Puskesmas Candipuro, serta 10 orang lain di Puskesmas Penanggal di antaranya terdapat dua orang ibu hamil," kata dia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya