BNPB: 13 Orang Meninggal Akibat Erupsi Gunung Semeru

BNPB menyatakan, dari 13 jiwa meninggal karena letusan Gunung Semeru, baru dua yang teridentifikasi.

oleh Fachrur Rozie diperbarui 05 Des 2021, 10:31 WIB
Diterbitkan 05 Des 2021, 10:07 WIB
Upaya Pencarian Korban Erupsi Gunung Semeru
Warga dan tim penyelamat memeriksa area yang tertutup abu vulkanik dalam upaya mencari korban atau jenazah pasca erupsi Gunung Semeru di Desa Sumber Wuluh, Lumajang, Minggu (5/12/2021). (AFP/Juni Kriswanto)

Liputan6.com, Jakarta - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan, korban meninggal akibat erupsi Gunung Semeru mencapai 13 orang.

Plt Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari mengatakan, informasi tersebut dia terima langsung dari Kepala BNPB Letnan Jenderal Suharyanto yang bertolak ke lokasi bencana.

"Berdasarkan informasi langsung pukul 09.20 WIB dari Kepala BNPB Letnan Jenderal TNI Suharyanto yang saat ini sedang menuju Lumajang, total 13 orang dilaporkan meninggal dunia akibat peristiwa tersebut," ujar dia dalam keterangannya, Minggu (5/12/2021).

Abdul Muhari menyebut, dari 13 jiwa meninggal, baru dua yang terindentifikasi. Dua korban meninggal teridentifikasi berasal dari Curah Kobokan dan Kubuan, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang, Provinsi Jawa Timur.

 

41 Orang Luka Bakar

Kondisi Warga Pasca Erupsi Gunung Semeru
Penduduk desa beristirahat di tempat penampungan sementara pasca erupsi Gunung Semeru, di desa Sumberwuluh, Lumajang, Jawa Timur (4/12/2021). Gunung Semeru di Jawa Timur kembali meletus pada Sabtu (4/12/2021) pada pukul 15.00 WIB. (AP Photo/Rokhmad)

Abdul Muhari mengatakan, 41 orang yang mengalami luka-luka, khususnya luka bakar mendapatkan penanganan awal di Puskesmas Penanggal. Selanjutnya mereka dirujuk menuju RSUD Haryoto dan RS Bhayangkara.

"Sementara itu, warga luka lainnya ditangani pada beberapa fasilitas kesehatan, yaitu 40 orang dirawat di Puskesmas Pasirian, 7 orang di Puskesmas Candipuro, serta 10 orang lain di Puskesmas Penanggal di antaranya terdapat dua orang ibu hamil," kata dia.

Dia mengatakan, untuk saat ini ada delapan kecamatan dan beberapa desa yang terdampak abu vulkanik, meliputi Kecamatan Ampelgading pada Desa Argoyuwono. Kecamatan Tirtoyudo pada Desa Purwodadi dan Desa Gadungsari. Kecamatan Pagelaran pada Desam Clumprit.

Kemudian Kecamatan Wajak pada Desa Bambang. Kecamatan Kepanjen pada Desa Panggungrejo dan Mojosari. Kecamatan Dampit pada Kelurahan Dampit. Kecamatan Bantur pada Desa Bantur dan Rejosari, dan Kecamatan Turen pada Desa Talok.

Pengungsi

Kondisi Warga Pasca Erupsi Gunung Semeru
Pengungsi berlindung pasca erupsi Gunung Semeru di Masjid Desa Sumber Wuluh, Lumajang (5/12/2021). Warga pun diimbau menjauhi daerah sekitar sungai yang berhulu di Gunung Semeru. (AFP/Juni Kriswanto)

Sementara itu, BPBD Kabupaten Lumajang melaporkan, adanya 902 warga mengungsi yang tersebar di beberapa titik kecamatan, antara lain 305 orang mengungsi di beberapa fasilitasi pendidikan dan balai desa di Kecamatan Pronojiwo dengan rincian, 409 orang di lima titik balai desa di Kecamatan Candipuro, 188 orang mengungsi di empat titik yang terdiri dari rumah ibadah dan balai desa di Kecamatan Pasirian.

"Berdasarkan pemantauan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), saat ini Gunung Semeru masih dalam status level II atau waspada," kata dia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya