Waspadai Omicron, Pemerintah Dorong Booster dan Vaksin Covid-19 Anak di Januari 2022

Airlangga Hartarto menyatakan Covid-19 varian Omicron sudah terdeteksi di 45 negara.

oleh Muhammad Radityo Priyasmoro diperbarui 06 Des 2021, 19:43 WIB
Diterbitkan 06 Des 2021, 16:15 WIB
Vaksinasi COVID-19 di Taman Dadap Merah
Vaksinator menyuntikkan vaksin COVID-19 untuk warga di Taman Dadap Merah, Kebagusan, Jakarta, Sabtu (10/7/2021). Pelaksanaan vaksinasi melalui mobil vaksin keliling juga diperuntukkan untuk anak usia 12 tahun ke atas. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan, Covid-19 varian Omicron sudah terdeteksi di 45 negara. Namun untuk Indonesia, pemerintah masih mengevaluasi dan memonitor perkembangannya.

"WHO meminta memperbanyak sampel, disiapkan respons fasilitas kesehatan, pembatasan kegiatan masyarakat dan mensegerakkan vaksin untuk masyarakat rentan," kata Airlangga saat jumpa pers, Senin (6/12/2021).

Untuk mewaspadai varian Omicron, kata dia, anak-anak menjadi konsen agar tidak mudah terdampak. Cara pencegahannya adalah dengan melakukan vaksinasi Covid-19 pada usia 6-11 tahun.

"Vaksinasi anak perlu terus didorong, vaksin anak untuk segera dimulai usia 6-11," jelas Airlangga.

Sementara itu, demi persiapan lebih kuat menangkal ancaman varian baru, maka pemerintah tengah menyusun aturan soal booster vaksin Covid-19 oleh Kementerian Kesehatan.

"Presiden juga meminta agar kegiatan booster vaksinasi dipersiapkan di bulan Januari. Kami sedang akan memfinalkan terkait vaksin berbasis penerima bantuan iuran (PBI) dan vaksin non-PBI. Hal itu akan diatur Permenkes dalam waktu tak terlalu lama," kata Airlangga.

 

 

** #IngatPesanIbu 

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

#sudahdivaksintetap3m #vaksinmelindungikitasemua

Kumpulkan Ahli

Sebelumnya, pemerintah telah melakukan strategi untuk mencegah masuknya varian baru SARS-CoV-2 jenis B.1.1.529 atau Omicron ke Indonesia. Langkah yang dilakukan di antaranya memperketat jalur masuk di berbagai pintu masuk ke wilayah Indonesia, baik jalur udara, darat, maupun laut.

"Dan waktu karantina juga ditambah. Setiap orang yang masuk ke Indonesia harus tes PCR. Setelah selesai karantina juga dites PCR lagi," ujar Tenaga Ahli Utama KSP, Abraham Wirotomo, di Bogor, Sabtu 4 Desember 2021.

Pemerintah saat ini juga tengah mengumpulkan para ahli virus untuk melakukan penelitian terkait karakteristik dan dampak varian Omicron bila masuk ke Indonesia.

"Berbagai ilmuan sedang dikumpulkan untuk mengecek dampaknya di dalam negeri seperti apa," ujar Abraham.

Abraham mengatakan Presiden Joko Widodo meminta mitigasi terhadap varian Omicron harus dilakukan sedini mungkin di berbagai daerah sehingga tidak mengganggu program pemulihan ekonomi nasional.

Presiden juga telah memerintahkan seluruh kepolisian daerah (polda) di daerah perbatasan untuk meningkatkan kewaspadaan dan kesiagaan dalam mengantisipasi masuknya varian virus Omicron ke wilayah Indonesia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya