Peringatan Dini Tsunami Dicabut, BMKG Imbau Warga Hati-Hati Potensi Gempa Susulan

Peringatan dini tsunami ini dicabut usai BMKG mengamati tidak ada gempa susulan dalam 2 jam terakhir.

oleh Nanda Perdana Putra diperbarui 14 Des 2021, 13:30 WIB
Diterbitkan 14 Des 2021, 13:30 WIB
Tim Mitigasi UGM
Rektor UGM Dwikorita Karnawati menggelar konferensi pers mengenai penelitian Tim Mitigasi Bencana Longsor di Desa Banaran, Kecamatan Pulung, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur. (Liputan6.com/Yanuar H)

Liputan6.com, Jakarta Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencabut peringatan dini tsunami usai gempa gempa berkekuatan magnitudo 7,4 yang mengguncang Larantuka, Nusa Tenggara Timur (NTT). Peringatan dini tsunami ini dicabut usai BMKG mengamati tidak ada gempa susulan dalam 2 jam terakhir.

"Gempa bumi tadi kejadiannya pukul 11.20 Wita dan sekarang sudah 2 jam, setelah 2 jam setelah kejadian 13.20 dan tidak terdeteksi adanya kenaikan muka air laut lagi, maka peringatan dini tsunami dinyatakan telah berakhir," tutur Kepala BMKG Dwikorita dalam konferensi pers, Selasa (14/12/2021).

Namun, dia mengimbau masyarakat untuk tetap berhati-hati terhadap gempa susulan meskipun status tsunami dengan ancaman waspada telah dicabut. 

"Jadi kami mohon pemerintah daerah bisa menyampaikan ke masyarakat bahwa sudah berakhir (status tsunami)," kata Dwikorita. 

Sebelumnya, gempa berkekuatan magnitudo 7,4 mengguncang Larantuka, Nusa Tenggara Timur (NTT), Selasa (14/12/2021). BMKG pun mengeluarkan peringatan dini di sejumlah wilayah akibat gempa tersebut.

"Peringatan Dini Tsunami untuk wilayah: Maluku, NTB, NTT, Sulsel, Sultra," ujar Koordinator Humas BMKG Ahmad Taufik Maulana dikutip dari siaran pers, Selasa.

 

21 Wilayah Berstatus Waspada dan Siaga

Adapun sejumlah daerah di Sulawesi Selatan (Sulsel) dan NTT diberikan status peringatan 'siaga' oleh BMKG. Sedangkan, Sulawesi Tenggara (Sultra), Nusa Tenggara Barat (NTB), dan Maluku berstatus 'waspada'.

Berikut daerah yang berpotensi tsunami berdasarkan pemodelan:

1. SELAYAR (SULSEL) - SIAGA

2. PULAU ENDE (NTT) - SIAGA

3. FLORES-TIMUR BAGIAN UTARA (NTT) - SIAGA

4. PULAU SIKKA (NTT) - SIAGA

5. SIKKA BAGIAN UTARA (NTT) - SIAGA

6. ENDE BAGIAN UTARA (NTT) - SIAGA

7. PULAU LEMBATA (NTT) - SIAGA

8. FLORES-TIMUR PULAU ADONARA (NTT) - SIAGA

9. MANGGARAI BAGIAN UTARA (NTT) - SIAGA

10. NGADA BAGIAN UTARA (NTT) - SIAGA

11. LEMBATA BAGIAN UTARA (NTT) - SIAGA

12. BUTON (SULTRA) - SIAGA

13. ALOR BAGIAN UTARA (NTT) - SIAGA

14. BOMBANA (SULTRA) - SIAGA

15. MANGGARAI-BARAT BAGIAN UTARA (NTT) - WASPADA

16. WAKATOBI (SULTRA) - WASPADA

17. BIMA PULAU GILI (NTB) - WASPADA

18. MALUKU-TENGGARA-BARAT P.WETAR (MALUKU) - WASPADA

19. DOMPU BAGIAN UTARA (NTB) - WASPADA

20. BULUKUMBA (SULSEL) - WASPADA

21. KENDARI PULAU WATULUMANGO (SULTRA) - WASPADA

 

Antisipasi Gempa

Ini yang harus dilakukan sebelum, sesaat, dan sesudah gempa bumi.

Sebelum Terjadi Gempa:

- Pastikan bahwa struktur dan letak rumah Anda dapat terhindar dari bahaya yang disebabkan oleh gempa, seperti longsor atau likuefaksi. Evaluasi dan renovasi ulang struktur bangunan Anda agar terhindar dari bahaya gempa bumi.

- Kenali lingkungan tempat Anda bekerja: perhatikan letak pintu, lift, serta tangga darurat. Ketahui juga di mana tempat paling aman untuk berlindung.

- Belajar melakukan P3K dan alat pemadam kebakaran.

- Catat nomor telepon penting yang dapat dihubungi pada saat terjadi gempabumi.

- Atur perabotan agar menempel kuat pada dinding untuk menghindari jatuh, roboh, bergeser pada saat terjadi gempabumi.

- Atur benda yang berat sedapat mungkin berada pada bagian bawah. Cek kestabilan benda yang tergantung yang dapat jatuh pada saat gempabumi terjadi

- Simpan bahan yang mudah terbakar pada tempat yang tidak mudah pecah agar terhindar dari kebakaran.

- Selalu mematikan air, gas dan listrik apabila tidak sedang digunakan.

- Siapkan alat yang harus ada di setiap tempat: Kotak P3K, senter/lampu baterai, radio, makanan suplemen dan air.

Saat Terjadi Gempa:

- Jika Anda berada dalam bangunan: lindungi badan dan kepala Anda dari reruntuhan bangunan dengan bersembunyi di bawah meja, cari tempat yang paling aman dari reruntuhan dan guncangan, lari ke luar apabila masih dapat dilakukan.

- Jika berada di luar bangunan atau area terbuka: Menghindar dari bangunan yang ada di sekitar Anda seperti gedung, tiang listrik, pohon. Perhatikan tempat Anda berpijak, hindari apabila terjadi rekahan tanah.

- Jika Anda sedang mengendarai mobil: keluar, turun dan menjauh dari mobil hindari jika terjadi pergeseran atau kebakaran.

- Jika Anda tinggal atau berada di pantai: jauhi pantai untuk menghindari bahaya tsunami.

- Jika Anda tinggal di daerah pegunungan: apabila terjadi gempabumi hindari daerah yang mungkin terjadi longsoran.

Setelah Terjadi Gempa:

- Jika Anda berada di dalam bangunan, keluar dari bangunan tersebut dengan tertib. Jangan menggunakan tangga berjalan atau lift, gunakan tangga biasa. Periksa apa ada yang terluka, lakukan P3K, telepon atau mintalah pertolongan apabila terjadi luka parah pada Anda atau sekitar Anda.

- Periksa lingkungan sekitar Anda. Apabila terjadi kebakaran, apabila terjadi kebocoran gas, apabila terjadi hubungan arus pendek listrik. Periksa aliran dan pipa air, periksa apabila ada hal-hal yang membahayakan.

- Jangan memasuki bangunan yang sudah terkena gempa karena kemungkinan masih terdapat reruntuhan.

- Jangan berjalan di daerah sekitar gempa, kemungkinan terjadi bahaya susulan masih ada.

- Dengarkan informasi mengenai gempa bumi dari radio (apabila terjadi gempa susulan). Jangan mudah terpancing oleh isu atau berita yang tidak jelas sumbernya.

- Mengisi angket yang diberikan oleh instansi terkait untuk mengetahui seberapa besar kerusakan yang terjadi.

- Jangan panik dan jangan lupa selalu berdoa kepada Tuhan demi keamanan dan keselamatan kita semuanya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya