Jokowi Minta Pejabat Negara dan Masyarakat Menunda Bepergian ke Luar Negeri

Kepala Negara mengamini, situasi Covid yang terkendali membuat kondisi sosial di masyarakat seperti normal pada saat sebelum adanya Covid-19.

oleh Muhammad Radityo Priyasmoro diperbarui 16 Des 2021, 17:23 WIB
Diterbitkan 16 Des 2021, 17:23 WIB
Jokowi Dialog Ekonomi dengan Para Pelaku Pasar Modal
Presiden Joko Widodo atau Jokowi. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta Situasi Covid-19 di Tanah Air saat ini yang mulai terkendali membuat sejumlah masyarakat mulai berani bepergian ke luar negeri. Baik dalam urusan bisnis, studi, ataupun berlibur. Menyoroti hal itu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) angkat suara.

Mengingat terdeteksinya Covid varian Omicron, Jokowi tegas meminta kepada masyarakat umum dan pejabat negara untuk bisa menunda perjalanan ke luar negeri sampai situasi Covid-19 kembali terkendali.

"Saya minta seluruh warga dan pejabat negara untuk menahan diri tidak bepergian ke luar negeri paling tidak sampai situasi mereda," minta Jokowi lagi saat jumpa pers daring, Kamis (16/12/2021).

Kepala Negara mengamini, situasi Covid yang terkendali membuat kondisi sosial di masyarakat seperti normal pada saat sebelum adanya Covid-19. Karena itu, Jokowi berharap, agar tiap masyarakat bisa sadar dan saling menjaga protokol kesehatan secara bersama agar tidak kembali ada lonjakan kasus Covid di Indonesia.

"Sekarang yang harus kita lakukan adalah bersama agar varian Omicron tak meluas di tanah air dan jangan sampai terjadi penyebaran lokal," ujar Jokowi.

Presiden pun mendorong agar masyarakat yang belum mendapat vaksin atau belum mendapat dua dosis vaksin untuk bisa segera mendatangi fasilitas kesehatan supaya mendapatkan vaksinasi Covid-19.

"Saya meminta semua warga yang belum mendapatkan vaksin agar segera mendatangi faskes agar mendapat vaksin, meski situasi di dalam negeri sudah mendekati normal, tapi jangan kendor," tegas Jokowi.

Dia meyakini, dari temuan pasien terjangkit Omicron pada negara yang sudah terdeksi sebelumnya, Covid-19 varian baru ini belum menunjukkan keganasan yang sampai membahayakan nyawa pasien yang terjangkit.

"Sejauh ini varian Omicron belum menunjukkan yang membahayakan nyawa pasien, terutama pasien yang sudah divaksin," jelas Jokowi.

 

Temuan Omicron Pertama

Sebelumnya, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin melaporkan kasus COVID-19 varian Omicron pertama di Indonesia. Menurut dia, kasus pertama Omicron terdeteksi pada petugas kebersihan di Wisma Atlet yang tidak memiliki riwayat perjalanan ke luar negeri.

"Saya ingin menginformasikan informasi terbaru. Kemenkes semalam mendeteksi ada seorang pasien N terkonfirmasi Omicron pada 15 Desember 2021," kata Budi dalam konferensi pers Kamis, 16 Desember 2021.

Dengan ditemukannya varian Omicron, Budi mengimbau agar masyarakat berhati-hati dan untuk sementara tidak liburan ke luar negeri.

"Patuhi protokol kesehatan, patuhi surveilans, lakukan vaksinasi lebih cepat lagi, dan tidak usah ke luar negeri. Mari kita rayakan liburan di dalam negeri," ucapnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya