Liputan6.com, Jakarta - Gempa bumi bermagnitudo 6,6 di Banten yang terjadi Jumat 14 Januari 2022 menyebabkan sejumlah kerusakan di beberapa daerah. Hal tersebut lantaran, gempa dirasakan di beberapa daerah.
Sebanyak lima rumah di Desa Harkatjaya, Kecamatan Sukajaya, Kabupaten Bogor rusak akibat guncangan gempa tersebut. Tiga rumah rusak terdapat di Kampung Pasir Ipis. Dua unit rumah lainnya di Kampung Cibuluh.
"Data sementara ada lima rumah yang rusak akibat gempa. Staf desa masih berada di lokasi untuk memastikan berapa jumlah rumah yang terdampak," ujar Sekretaris Desa Harkatjaya Rizki Permana saat dihubungi Liputan6.com, Jumat 14 Januari 2022.
Advertisement
Baca Juga
Gempa juga dirasakan kuat di Kabupaten Pandeglang, Banten hingga menyebabkan beberapa rumah rusak berat.
Menurut Plt Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari, gempa dirasakan sangat kuat selama 4-5 detik di Kecamatan Sumur dan Kecamatan Mandalawangi, Kabupaten Pandeglang.
Sementara itu, ratusan warga Desa Tamanjaya, Kecamatan Sumur, Kabupaten Pandeglang yang berdekatan dengan pusat gempa Banten mengungsi ke hunian tetap (huntap) yang pernah mereka tempati usai tsunami Selat Sunda, 2018 lalu.
Berikut sederet dampak yang diakibatkan oleh gempa bermagnitudo 6,6 di Banten dihimpun Liputan6.com:
Â
1. Lima Rumah di Sukajaya Bogor Rusak
Lima rumah di Desa Harkatjaya, Kecamatan Sukajaya, Kabupaten Bogor rusak akibat guncangan gempa magnitudo 6,6 di Banten, Jumat 14 Januari 2022 pukul 16.05 WIB.
Tiga rumah rusak terdapat di Kampung Pasir Ipis. Dua unit rumah lainnya di Kampung Cibuluh. Dari lima rumah warga yang terdampak guncangan, satu unit mengalami rusak parah yakni milik Nurminah.
"Data sementara ada lima rumah yang rusak akibat gempa. Staf desa masih berada di lokasi untuk memastikan berapa jumlah rumah yang terdampak," ujar Sekretaris Desa Harkatjaya Rizki Permana saat dihubungi Liputan6.com.
Menurut Rizi, keluarga Nurminah saat ini sudah mengungsi ke kerabatnya karena rumahnya sudah tidak bisa ditempati lagi.
"Dinding rumahnya ambruk jadi sudah tidak bisa ditempati lagi. Untuk rumah yang terdampak lainnya dinding retak dan atap genting jatuh," kata dia.
Tak ada korban dalam bencana alam itu. Namun goncangan yang kuat sempat membuat panik dan berhamburan ke luar rumah.
"Iya sangat kuat sekali bahkan sampai warga berhamburan keluar," terang Rizki.
Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor, Budi Pranowo mengatakan, beberapa rumah di Desa Harkatjaya, Sukajaya rusak akibat gempa yang berpusat di Kecamatan Sumur, Pandeglang, Banten.
"Untuk saat ini tim sudah berada di lokasi. Laporan masih dalam pendataan anggota," ujar Budi.
Â
Advertisement
2. Sebanyak 296 Gardu Listrik di Banten Sempat Terkena Dampak
Pascagempa yang melanda Banten dengan magnitudo 6,7 yang berpusat di Sumur Kabupaten Pandeglang, saat ini listrik di Banten telah pulih 100 persen.
Sebanyak 296 gardu distribusi yang melayani sekitar 21 ribu pelanggan dimana sebelumnya terdampak gempa, kini sudah seluruhnya menyala.
General Manager PLN Unit Induk Distribusi Banten Sandika Aflianto menjelaskan PLN gerak cepat dalam memastikan listrik aman ke rumah warga.
"Pada pukul 19.50 WIB, 100 persen sistem kelistrikan di Banten, terutama di dua wilayah dekat dengan pusat gempa sudah kembali pulih," ujar Sandika.
Saat ini tercatat jumlah pelanggan di seluruh wilayah Banten sebanyak 3,6 juta. PLN memastikan sistem kelistrikan di wilayah lain masih terpantau aman.
"Terima kasih kepada seluruh pelanggan yang mendukung PLN agar bisa fokus dalam penanganan dan percepatan pemulihan. Dan kepada seluruh petugas PLN, yantek dan tim yang bertugas saya sampaikan apresiasi," ujar Sandika.
PLN saat ini sedang melakukan penyisiran pengamanan aliran listrik ke rumah-rumah yang mengalami kerusakan cukup parah. PLN juga mengimbau bagi pelanggan memastikan instalasi dalam rumah dalam kondisi aman sebelum menyalakan listriknya kembali.
Sandika juga mengimbau kepada seluruh pelanggan untuk melapor melalui aplikasi PLN Mobile atau menghubungi Contact Center PLN 123 apabila terdapat gangguan kelistrikan yang dialami di sekitarnya.
Â
3. Rumah dan Sekolah Rusak
BMKG menyebutkan wilayah yang merasakan getaran paling besar akibat gempa Banten ada wilayah Pandeglang. Hal ini membuat sejumlah rumah warga dan sekolah di Desa Kertamukti, Sumur, rusak.
Adapun gerbang masuk SDN 3 Taman Jaya ambruk. Namun, sampai sekarang belum diketahui tingkat kerusakannya.
"Itu (gerbang) SDN 3 Taman Jaya (yang ambruk). Kampung Ciawi ada kerusakan, Alhamdulillah tidak ada korban jiwa," kata Kanit Reskrim Polsek Sumur Bripka Ibnu Maja saat dikonfirmasi, Jumat 14 Januari 2022.
Menurut dia, Bhabinkamtibmas Polsek Sumur masih terus berkeliling ke setiap desa untuk memeriksa kerusakan, kondisi warga dan ketinggian air laut.
Pantauan hingga pukul 18.00 WIB, kondisi air laut dalam keadaan normal. Warga masih berada di luar rumah dan ada yang mengevakuasi diri ke tempat yang lebih tinggi.
"Pasca gempa sumur, kondisi laut saat ini masih normal. Kami menghimbau masyarakat tetap waspada dan berdoa agar tidak terjadi hal-hal yang tidak di inginkan," jelas Ibnu.
Sebelumnya pula dikabarkan, gempa dirasakan kuat di Kabupaten Pandeglang, Banten dan menyebabkan beberapa rumah rusak berat.
"Laporan visual yang dihimpun dari lapangan, beberapa rumah warga di Kecamatan Sumur dan Kecamatan Munjul, Kabupaten Pandeglang, mengalami kerusakan di bagian atap dan teras rumah," ujar Plt Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam keterangannya.
Menurut Abdul Muhari, gempa dirasakan sangat kuat selama 4-5 detik di Kecamatan Sumur dan Kecamatan Mandalawangi, Kabupaten Pandeglang, Banten.
"Warga sempat berhamburan keluar rumah saat merasakan kuatnya guncangan," kata dia.
Muhari menyebut, guncangan juga dirasakan hingga wilayah Ibu Kota Jakarta dan sekitarnya. Beberapa warga maupun pegawai kantor sempat berhamburan ke luar gedung untuk menyelamatkan diri.
Â
Advertisement
4. Majelis Taklim Rusak
Gempa berkekuatan 6,7 mengguncang Sumur, Banten. Gempa terasa di sejumlah tempat di Indonesia, termasuk Jakarta.
"#Gempa Mag:6.7, 14-Jan-22 16:05:41 WIB, Lok:7.01 LS,105.26 BT (52 km BaratDaya SUMUR-BANTEN), Kedlmn:10 Km, tdk berpotensi tsunami #BMKG," tulis akun Twitter BMKG, Jumat, 14 Januari 2022.
"Tubuh saya sampai bergetar. Cukup lama gempanya," kata Mariyah, warga Karang Tengah, Tangerang, kepada Liputan6.com.
"Terasa banget gempanya. Kebetulan saya sedang berada di Pantai Ci Penyu, Batuhideng," ujar Leli Ummi, warga Pandeglang saat dihubungi Liputan6.com.
Leli mengatakan, saat gempa ia sedang salat ashar. "Baru satu rakaat saat gempa. Alhamdulillah, selesai salat, gempa juga selesai," imbuh Leli.
Dihubungi secara terpisah, seorang warga bernama Nurlindawati dari Desa Kumbang Kampil di desa Sukaresmi, Pandeglang, Banten merasakan gempa sangat terasa. "Informasi yang saya terima, majelis taklim ada yang rusak. Tapi saya belum ngecek kerusakannya," kata Nurlindawati.
"Infomasinya masih bersifat sementara ya," imbuh dia.
Sementara itu, Nurlindawati mengatakan mendapat pesan dari grup WhatsApp, gempa berimbas beberapa bangunan rusak. Kejadian tersebut menimpa rumah warga di Desa Weru, Banten.
"Kalau bangunan yang rusak itu di Desa Weru, Pak. Kalau yang di sini baru majelis taklim aja yang rusak," tegas Nurlindawati.
Â
5. Ratusan Warga Terdampak Gempa Mengungsi di Huntap Tsunami Selat Sunda
Ratusan warga Desa Tamanjaya, Kecamatan Sumur, Kabupaten Pandeglang yang berdekatan dengan pusat gempa Banten mengungsi ke hunian tetap (huntap) yang pernah mereka tempati usai tsunami Selat Sunda, 2018 lalu. Lokasinya berada di ketinggian dan dianggap aman.
Sementara penduduk yang masih berusia muda, memilih ronda di kampung untuk menjaga rumah warga lainnya dan mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.
"Setelah saya survei dari Kampung Paniis sampai Kampung Tamanjaya, itu rata-rata pada ngungsi. Hanya beberapa saja (yang bertahan), itu juga yang berjaga di tiap kampung biar rumah enggak sampai kosong," kata Kepala Desa Tamanjaya Ade Sutoni melalui selulernya, Sabtu dini hari (15/01/2022).
Masyarakat mengungsi ke huntap atas inisiatif sendiri. Mereka sudah terbiasa jika ada gempa besar akan langsung pergi ke huntap yang berada di dataran tinggi.
Masyarakat yang berjaga di kampung diminta untuk terus waspada, mengantisipasi hal yang tidak diinginkan terjadi.
Warga Desa Tamanjaya berencana mengungsi hingga Sabtu pagi, 15 Januari 2022 sambil menunggu keadaan aman, karena mereka khawatir gempa susulan kembali terjadi.
"Direncanakan ngungsi sampai besok, tapi tergantung situasi besok pagi. Karena kekhawatiran ada gempa susulan. Alesan warga mengungsi sih karena disini dulu pernah terjadi tsunami, jadi mereka pada trauma," kata Ade.
Untuk kerusakan akibat gempa, dia belum bisa memastikan jumlahnya karena mengutamakan keselamatan dan ketenangan warganya.
Namun dia memperkirakan ada puluhan rumah warga rusak akibat diguncang gempa bumi berkekuatan magnitudo 6,7 pada Jumat sore, 14 Januari 2022 itu.
"Kalau total belum kami rilis. Kami juga terkendala sinyal, jadi belum rilis jumlahnya berapa. Kalau perkiraan sih 20 rumah sih lebih itu," jelas Ade.
Â
Advertisement
6. Ada 1.231 Rumah di Banten Rusak
Sedikitnya 1.231 bangunan rumah di tiga daerah di Provinsi Banten rusak akibat gempa bumi magnitudo 6,6 yang berpusat di Sumur, Kabupaten Pandeglang, Jumat (14/1/2022) petang.
Pemerintah Provinsi Banten sedang melakukan update pendataan di tiga lokasi terdampak gempa, yakni Kabupaten Lebak, Kabupaten Pandeglang dan beberapa lokasi di Kabupaten Serang. Pemprov Banten juga melakukan penanganan kedaruratan.
Berdasarkan data yang dihimpun BPBD Banten di Serang, Sabtu (15/1/20222) sampai pukul 10.00 WIB, tidak ada korban jiwa dari kejadian gempa. Untuk jumlah bangunan rumah yang rusak di tiga daerah tersebut sebanyak 1.231 unit, dengan rincian 226 rusak berat, 290 rusak sedang dan 715 rusak ringan.
Rumah rusak tersebut masing-masing di Kabupaten Pandeglang sebanyak 214 rusak berat, 269 rusak sedang dan 617 rusak ringan yang tersebar di 28 Kecamatan dan 123 desa.
Sedangkan di Kabupaten Lebak 12 rumah rusak berat, 12 rusak sedang dan 98 rusak ringan yang tersebar di 15 Kecamatan dan 32 desa. Sementara di Kabupaten Serang terdapat 9 rusak sedang yang tersebar di 3 kecamatan dan 4 desa.
Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Provinsi Banten Nana Suryana mengatakan bagi masyarakat yang terdampak kerusakan rumah, sampai saat ini masih mengungsi ke sanak saudaranya yang tidak terdampak. "Kita belum membuka tenda pengungsian, karena masyarakat masih memilih untuk menetap di rumah saudaranya," kata Nana.
Selain kerusakan rumah, dampak gempa bermagnitudo 6,6 itu juga mengakibatkan sejumlah bangunan sekolah, kantor pelayanan serta tempat ibadah rusak.
Di Kabupaten Pandeglang terdapat 13 sekolah, 14 Puskesmas, 4 sarana ibadah, 3 kantor pemerintahan, dan satu tempat usaha yang mengalami kerusakan.
Sementara untuk Kabupaten Lebak ada 5 sekolah yang rusak, 2 fasilitas umum dan 1 kantor desa. Sedangkan di Kabupaten Serang tidak ditemukan kerusakan.
Nana mengatakan sesuai dengan instruksi Gubernur Banten pasca-gempa, pihaknya diminta melakukan pendataan rumah dan fasilitas lainnya yang rusak, serta pencarian adanya korban jiwa. "Alhamdulillah korban jiwa tidak ada, hanya ada 2 warga Lebak yang luka ringan," jelasnya.
Â
(Elsa Usmiati)
Deretan Gempa Terbesar di Indonesia dalam 5 Tahun Terakhir
Advertisement