Jubir Wapres Sebut PTM Sekolah Bakal Dibatasi Jika Kasus Omicron di Level Bahaya

Menurut Masduki, jika nantinya situasi pandemi Covid-19 menjadi semakin berbahaya lantaran penyebaran Omicron maka PTM akan kembali dibatasi.

oleh Nanda Perdana Putra diperbarui 16 Jan 2022, 20:50 WIB
Diterbitkan 16 Jan 2022, 20:50 WIB
.Jakarta Gelar Pembelajaran Tatap Muka 100 persen
Siswa mengikuti Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di SDN 01 Pondok Labu, Jakarta, Senin (3/1/2022). PTM terbatas dilaksanakan setiap hari dengan jumlah peserta didik dapat 100 persen dari kapasitas ruang kelas dengan lama belajar paling banyak enam jam pelajaran per hari. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta Juru Bicara Wakil Presiden Ma'ruf Amin, Masduki Baidlowi menyampaikan pemerintah sangat memperhatikan pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di sekolah. Terlebih, kini penyebaran Covid-19 varian Omicron lebih banyak disebabkan oleh transmisi lokal.

"Tadi disinggung soal sekolah, walaupun sudah ada SKB 4 Menteri, tadi Pak Nadiem menyebutkan itu (PTM) akan mengikuti perkembangan Omicron," tutur Masduki lewat virtual, Minggu (16/1/2022).

Menurut Masduki, jika nantinya situasi pandemi Covid-19 menjadi semakin berbahaya lantaran penyebaran Omicron maka PTM akan kembali dibatasi.

"Tapi sebaliknya, kalau misalnya kalau memungkinkan, maka tatap muka itu akan terus dilanjutkan tapi dengan persentase-persentase tertentu seperti itu. Fleksibilitas akan dilakukan oleh Kementrin Pendidikan," jelas dia.

 

** #IngatPesanIbu 

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

#sudahdivaksintetap 3m #vaksinmelindungikitasemua

Tatap Muka Tetap Dilakukan, tapi Melihat Kondisi Omicron

Dalam rapat terakhir yang dipimpin oleh Presiden Joko Widodo atau Jokowi, Masduki melanjutkan, belum disinggung evaluasi terkait pelaksanaan PTM yang belakangan telah diberlakukan.

"Tadi tidak dibahas detail ya karena keterbatasan waktu. Pak Nadiem juga dibatasi juga, tidak menyajikan data-data secara detail. Bahkan hanya secara lisan, karena terbatasnya waktu maka tidak diperbolehkan semua menteri yang bicara itu menyajikan presentasi data-data, kecuali tadi adalah Pak Luhut, kemudian Menko Ekonomi dan Menteri Kesehatan. Yang lain itu bersifat melaporkan. Tapi secara garis besar bahwa yang namanya sekolah tatap muka itu akan tetap dilakukan tetapi melihat situasi dan kondisi Omicron," Masduki menandaskan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya