Kasus Covid-19 di Kabupaten Tangerang Melonjak 930 Sabtu 5 Februari 2022

Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang mencatat kasus aktif Covid-19 di wilayahnya mencapai 930 kasus per hari pada Sabtu 5 Februari 2022.

oleh Pramita Tristiawati diperbarui 06 Feb 2022, 12:38 WIB
Diterbitkan 06 Feb 2022, 12:38 WIB
FOTO: Varian Baru COVID-19 Ditemukan di Indonesia
Aktivitas warga terkonfirmasi COVID-19 di Rumah Karantina COVID-19 Hotel Yasmin, Curug, Kabupaten Tangerang, Banten, Kamis (17/6/2021). Variant of concern (VOC) diyakini menular lebih cepat hingga memperberat gejala COVID-19. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang mencatat kasus aktif Covid-19 di wilayahnya mencapai 930 kasus per hari pada Sabtu 5 Februari 2022.

Jumlah ini melonjak daripada kasus baru pada Jumat, 4 Februari 2022, yakni 600 orang. Sekitar 250 orang menjalani isolasi, sedangkan sekitar 300 orang menjalani isolasi mandiri di rumah masing-masing, dan sisanya menjalani perawatan di rumah sakit rujukan.

Namun, Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan pada Dinkes Kabupaten Tangerang, Faridz mengatakan tingkat okupansi rumah sakit masih normal.

"Berdasarkan laporan untuk pasien perawatan belum ada peningkatan yang signifikan, tingkat pemakaian bed occupancy rate (BOR) masih normal, hanya di tingkat pasien isolasi saja yang meningkat hampir 100 persen," ujar Faridz.

Faridz juga mengatakan, dengan adanya tren peningkatan kasus Covid-19, Pemkab Tangerang sudah mulai melakukan beberapa persiapan. Di antaranya melakukan antisipasi ketersediaan obat-obatan dan oksigen di setiap fasilitas kesehatan yang ada.

Dari hasil pengecekan, pihaknya pun mencatat ketersediaan cadangan oksigen yang berada di gudang penyimpanan di daerah itu ada sebanyak 386 meter kubik.

Sedangkan untuk stok obat-obatan Covid-19 dari beberapa merek seperti jenis Levofloxacin, Azitromisin, Remdesivir, Favipiravir dan Oseltamivir ada sekitar 12 ribu. Sementara untuk oksigen dan obat yang ada di RS maupun puskesmas, stok masih cukup.

“Tetapi saya belum bisa merinci karena laporan itu biasanya langsung ke gudang farmasi. Biasanya kalau mereka ada batas tertentu misalkan tinggal beberapa persen lagi akan lapor ke kita," tutur Faridz.

 

Skenario Selanjutnya

Menurut dia, jika nantinya terjadi lonjakan kasus Covid-19 yang signifikan, maka pihaknya akan langsung berkoordinasi dengan pemerintah Provinsi Banten terkait bantuan atau penambahan suplai obat-obatan dan oksigen tersebut.

"Biasanya nanti kalau lonjakan kasus ini terus meningkat, kita biasanya mengajukan bantuan ke Provinsi," ungkapnya.

Ia memastikan, jika ketersediaan obat-obatan dan oksigen di wilayah Kabupaten Tangerang itu selama ini masih aman dan terkendali. Namun, hana saja dari tingkat kebutuhan tempat isolasi sangat tinggi.

"Sekarang kita hanya membutuhkan tempat isolasi saja, untuk obat-obatan dan oksigen saat ini cukup," tutur Faridz.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya