Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum DPP Komite Nasional Pemuda Indonesia (Ketum KNPI) Haris Pertama pada menjadi korban pengeroyokan oleh sejumlah orang tak dikenal di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Senin siang (21/2/2022).
Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB HMI) turut mengecam tindakan pengeroyokan kepada Haris Pertama.
Advertisement
Baca Juga
Ketua Bidang Perguruan Tinggi, Pemuda, dan Kemahasiswaan PB HMI, Akmal Fahmi meminta aparat Kepolisian bergerak cepat untuk mengungkap dan menangkap pelaku serta aktor intelektual dugaan pengeroyokan tersebut.
"Polri harus bergerak cepat, penganiayaan terhadap Haris tentunya tidak bisa dibenarkan di negara yang menjunjung tinggi norma-norma hukum. Kami pikir Haris orang yang sangat lantang menyuarakan kebenaran," ujar Akmal, Senin (21/2/2022).
Akmal merasa aneh pada kasus yang menimpa Ketum DPP KNPI tersebut. Sebab, menurut dia, sangat jarang pimpinan organisasi pemuda tingkat pusat diperlakukan seburuk itu.
Akmal menduga ada aktor intelektual di balik penganiayaan terhadap Haris. Oleh karena itu, pihaknya meminta agar Polri juga mengusut dugaan adanya pihak yang mendalangi penganiayaan tersebut.
"Ini aneh, karena yang dianiaya adalah pimpinan organisasi pemuda yang besar dan berani bersuara lantang, baiknya Polri menyelidiki juga potensi pihak-pihak yang mendalangi penganiayaan," tegas Mantan Ketua Umum HMI Cabang Bekasi tersebut.
Diketahui, Ketua Umum DPP KNPI Haris Pertama belum lama ini merilis 99 perusahan penyerobot lahan hutan untuk dijadikan lahan sawit ilegal. Selain itu, pada Selasa 22 Februari 2022, Haris akan menjadi saksi dalam kasus Ferdinand Hutahean.
Dikeroyok Orang Tak Dikenal di Cikini
Sebelumnya, Ketum DPP KNPI, Haris Pertama, dikeroyok oleh sejumlah orang tak dikenal, Senin siang (21/2/2022). Polisi turun tangan melakukan penyelidikan.
Menurut keterangan Haris, peristiwa pengeroyokan terjadi di parkiran rumah makan Garuda Cikini, Jakarta Pusat sekitar pukul 14.10 WIB. Ia saat itu baru saja turun dari mobil. Ada tiga orang menghampiri dan langsung menghajarnya.
"Setelah turun dari mobil dihajar dan dipukul oleh orang tidak dikenal lebih dari 3 orang," kata dia dalam keterangannya, Senin (21/2/2022).
Haris menyebut, ketiga orang pelaku menyerang dengan menggunakan batu dan benda tumpul lain. Haris menduga pelaku telah membuntuti sejak dari rumah sampai ke parkiran rumah makan Cikini.
Haris menjelaskan, ketiga pelaku langsung melarikan diri menggunakan sepeda motor. Sementara itu, akibat kejadian ini ia harus mendapat perawatan di IGD RSCM Kencana.
"Kepala sobek dan harus dijahit dan ditangani oleh dokter spesialis di IGD RSCM Kencana," tandas dia.
Advertisement