Mahasiswa Kembali Demo Tuntut Ketua DPRD Kota Bekasi Dicopot, Berakhir Ricuh

Dugaan keterlibatan Ketua DPRD Kota Bekasi mencuat usai dirinya mengembalikan uang kepada KPK sebesar Rp 200 juta.

oleh Bam Sinulingga diperbarui 24 Feb 2022, 19:42 WIB
Diterbitkan 24 Feb 2022, 19:42 WIB
Mahasiswa Demo
Kericuhan mewarnai aksi mahasiswa yang kembali berdemonstrasi menuntut Ketua DPRD Kota Bekasi dicopot. (Liputan6.com/Bam Sinulingga),

Liputan6.com, Bekasi - Massa mahasiswa kembali berunjuk rasa di depan Gedung DPRD Kota Bekasi, Kamis (24/2/2022). Demo menuntut pencopotan Ketua DPRD Kota Bekasi Choiruman J Putro itu sempat diwarnai kericuhan antara mahasiswa dengan aparat yang berjaga.

Aparat Polri dan TNI yang melakukan pengamanan, mencegah massa masuk ke dalam gedung. Para mahasiswa hanya berorasi di depan gedung dengan menggunakan spanduk sambil membakar ban.

Tuntutan massa pada aksi demo ketiga ini masih sama, yakni mendesak pencopotan Choiruman yang diduga terlibat kasus korupsi Wali Kota Bekasi nonaktif, Rahmat Effendi.

Dugaan keterlibatan Ketua DPRD Kota Bekasi mencuat usai dirinya mengembalikan uang kepada KPK sebesar Rp 200 juta, yang diperolehnya dari Rahmat Effendi. Namun Choiruman berdalih tak tahu peruntukkan uang tersebut.

"Hal yang tidak logis, bahwa dia (Choiruman) menerima uang tersebut, akan tetapi tidak tahu diperuntukkan untuk apa. Kami menduga uang tersebut ada keterlibatannya dengan kasus korupsi Wali Kota Bekasi nonaktif, Rahmat Effendi," kata koordinator aksi, Puji Nugraha Ridwan.

Meski uang tersebut telah dikembalikan, namun massa tetap mendesak KPK untuk mengusut tuntas perihal ini. Massa menilai tindakan "menerima" uang yang dilakukan Choiruman, sudah merupakan bentuk keterlibatan atas kasus ini.

"Maka dengan itu seharusnya KPK menetapkan Choiruman J Putro menjadi tersangka karena diduga ada keterlibatan korupsi tersebut," tegas Puji.

Menurutnya, tindakan Choiruman selaku Ketua DPRD Kota Bekasi, sudah merusak integritas lembaga perwakilan rakyat itu. Sepatutnya, kata dia, anggota dewan mengawal dan mengontrol budgeting serta merencanakan APBD dengan baik, bukan sebaliknya.

"Di sini sudah jelas Choiruman sudah tidak bisa lagi memimpin secara benar, karena sudah tidak sesuai peran dan fungsi DPRD. Apalagi beliau juga sebagai Ketua Banggar DPRD Kota Bekasi," paparnya.

"Bukan hanya ketua DPRD saja, kami juga menduga ada beberapa anggota DPRD yang juga terlibat, khususnya pada Banggar DPRD Kota Bekasi," ucap Puji.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Tak Temui Mahasiswa

Ia juga menyinggung adanya "ketakutan" yang dirasa Choiruman, lantaran tak pernah menemui mahasiswa selama tiga kali unjuk rasa di depan Gedung DPRD Kota Bekasi.

"Kami akan terus melakukan demo sampai Choiruman J Putro dicopot atau dihilangkan dari kursi wakil rakyat, karena sudah lalai menjalankan peran sebagai Ketua DPRD Kota Bekasi," tandasnya.

Sebelumnya, massa mahasiswa berdemo menuntut pencopotan Ketua DPRD Kota Bekasi, pada 9 Februari 2022. Massa juga sudah mendatangi kantor KPK, untuk memberikan laporan terkait keterlibatan politisi PKS itu pada kasus suap tersebut.

"Tetapi KPK tidak menerima laporan kami, ada apa sebenarnya," kata koordinator aksi, Christianto Manurung.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya