Wagub Jakarta: Tindak Tegas Penimbun Bahan Pokok Jelang Ramadan dan Idul Fitri

Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria berharap, tidak ada penimbunan kebutuhan pangan jelang Ramadan.

oleh Liputan6.com diperbarui 08 Mar 2022, 14:58 WIB
Diterbitkan 08 Mar 2022, 14:57 WIB
FOTO: Harga Kebutuhan Pokok Merangkak Naik
Aktivitas pedagang kebutuhan pokok di Pasar Pos Pengumben, Jakarta, Minggu (6/3/2022). Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengakui kenaikan harga pangan merupakan kejadian tahunan menjelang bulan puasa atau Ramadhan. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria berharap, tidak ada penimbunan kebutuhan pangan jelang Ramadan. Ia juga meminta kepolisian menindak tegas pihak-pihak yang sengaja menimbun.

"Kita minta semua, pengusaha, bisa memahami jangan ada yang menimbun. Kami minta aparat menindak tegas bagi siapa saja yang menimbun bahan pokok menjelang Ramadan maupun Idul Fitri nanti," kata Riza di Balai Kota Jakarta, Selasa (8/3/2022).

Dia mengatakan, kenaikan kebutuhan pangan jelang hari besar keagamaan merupakan kondisi tahunan. Hal ini disebabkan karena kebutuhan pasar lebih besar dibandingkan stok yang tersedia.

Riza berharap, kenaikan harga bukan disebabkan karena penimbunan yang berdampak pada minimnya stok kebutuhan pangan di pasar.

"Sekalipun memang ada peningkatan harga, tapi kita minta kenaikan harga itu lebih kepada supply demand," ucap Riza.

Kendalikan Stok dan Harga

FOTO: Harga Kebutuhan Pokok Merangkak Naik
Aktivitas pedagang kebutuhan pokok di Pasar Pos Pengumben, Jakarta, Minggu (6/3/2022). Data Info Pangan Jakarta mencatat per 3 Maret 2022, harga cabai rawit merah sudah menembus Rp 71.957 per kilogram. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memastikan Pemprov DKI Jakarta berupaya mengendalikan stok dan harga pangan jelang Ramadan. Ia tidak memungkiri saat ini terjadi fluktuatif harga disebabkan faktor domestik maupun internasional.

"Kita menyadari bahwa di luar sana ada pergeseran-pergeseran pasokan, karena baik efek domestik maupun internasional yang sekarang sedang terjadi," kata Anies usai menghadiri acara Tawur Kesanga di Pura Aditya Jaya, Rawamangun, Jakarta Timur, Rabu (2/3/2022).

Kendati demikian, Anies memastikan tim pengendalian inflasi daerah (TPID) terus memantau fluktuasi harga dan stok pangan di Jakarta. Sebab menurutnya, tingginya harga disebabkan karena ketersediaan bahan pangan tidak mencukupi kebutuhan pasar.

Untuk itu, Anies mengatakan pembagian tugas di Jakarta dalam pengendalian harga yaitu BUMD bertanggung jawab untuk mengelola ketersediaan (stok), sedangkan satuan kerja perangkat daerah (SKPD) bertanggung jawab di dalam mengelola demand (permintaan).

"Ketika demand dan supply-nya itu terkendali, maka harga menjadi terkendali," kata dia.

 

Aplikasi Info Pangan Jakarta

Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu juga mengimbau warga Jakarta mengunduh aplikasi IPJ, Info Pangan Jakarta. Aplikasi tersebut menyuguhkan data real time harga-harga di pasar.

"Sehingga pada saat mereka membeli pada saat mereka berjualan akan bisa ikut menyesuaikan dengan info harga itu," kata Anies.

 

 

Reporter: Yunita Amalia

Sumber: Merdeka.com

Gejala Covid-19 Omicron dan Cara Penanganan

Infografis Gejala Covid-19 Omicron dan Cara Penanganan
Infografis Gejala Covid-19 Omicron dan Cara Penanganan (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya