Sekjen PDIP: Bu Mega dan Pak Jokowi Tunduk Konstitusi, Pemilu Tetap Digelar 2024

Hasto mengatakan Jokowi maupun Megawati memiliki nafas yang sama. Di mana keduanya tunduk pada Konstitusi yang mengatur pemilu tiap lima tahun sekali.

oleh Delvira Hutabarat diperbarui 10 Mar 2022, 22:10 WIB
Diterbitkan 10 Mar 2022, 22:10 WIB
Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto
Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto. (Foto: Dokumentasi PDIP).

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi dan Ketua Dewan Pengarah Badan Riset dan Inovasi Nasional Megawati Soekarnoputri bertemu dalam sebuah acara di Persemaian Modern Rumpin di Bogor, hari ini (10/3/2022).

Menurut Sekjen DPP PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto, pertemuan tersebut murni membahas masalah program menjaga Bumi Pertiwi. Tak ada pembahasan soal penundaan pemilu 2024.

“Sebab baik Jokowi maupun Megawati memiliki nafas yang sama dimana keduanya tunduk pada Konstitusi yang mengatur pemilu tiap lima tahun sekali. Artinya pemilu berikutnya tetap dilakukan pada tahun 2024,” kata Hasto, Kamis (10/3/2022).

Hasto menjelaskan, Pertemuan antara Megawati dan Presiden Jokowi dilakukan secara periodik. Kali ini dilakukan di Rumpin Bogor. Karena sejak awal, Megawati menaruh perhatian yang begitu besar terhadap gerakan penghijauan dan bagaimana menjaga kelestarian alam raya.

“Hal tersebut juga menjadi salah satu concern dari BRIN di mana Ibu Mega sebagai Ketua Dewan Pengarah BRIN,” kata Hasto.

“Karena pertemuan dilakukan di Rumpin, maka yang dibahas adalah hal-hal yang berkaitan dengan bagaimana menyejukkan Indonesia melalui gerak menjaga pertiwi,” tukas Hasto.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Bahas Persemaian

Dengan penghijauan, akan menghasilkan oksigen bagi kehidupan. Dengan pepohonan, akan menjadikan Bumi Pertiwi Indonesia kelihatan menyegarkan. “Maka di pertemuan itu yang dibahas adalah soal nursery atau persemaian tanaman. Bukan soal isu pemilu 2024,” tegas Hasto.

“Nah terkait penundaan Pemilu, sikap Bu Mega dan Pak Jokowi kan senafas, taat, tunduk dan patuh pada konstitusi. Jadi karena sudah sama, ya tidak perlu dibicarakan. Nursery lebih penting bagi masa depan pembangunan yang pro lingkungan,” kata Hasto.

Presiden Jokowi sendiri diketahui menyebutkan bahwa pada tahun ini, lebih dari 30 nursery seperti di Rumpin itu yang tersebar di beberapa titik wilayah, akan bisa menghasilkan sekitar 12 juta bibit tanaman pohon.

Sementara Megawati sendiri menyatakan dirinya berharap pembangunan persemaian itu tidak hanya akan bermanfaat untuk lingkungan. “Namun juga dapat membantu meningkatkan perekonomian,” kata Hasto.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya