Densus 88 Sebut 2021 Penangkapan Teroris Meningkat Namun Aksi Teror Menurun

Marthinus Hukom menyatakan, sepanjang tahun 2021 pihaknya menangkap 370 teroris. Jumlah tersebut mengalami peningkatan dari tahun 2020.

oleh Delvira Hutabarat diperbarui 21 Mar 2022, 19:05 WIB
Diterbitkan 21 Mar 2022, 19:05 WIB
FOTO: 22 Terduga Teroris dari Jawa Timur Dipindahkan ke Jakarta
Anggota Densus 88 Antiteror menggiring terduga teroris masuk ke dalam mobil saat tiba di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Kamis (18/3/2021). Polri memindahkan 22 terduga teroris jaringan kelompok Jamaah Islamiyah (JI) dari Jawa Timur ke Jakarta. (merdeka.com/Imam Buhori)

Liputan6.com, Jakarta Kepala Detasemen Khusus atau Densus 88 Antiteror Polri Irjen Marthinus Hukom menyatakan, sepanjang tahun 2021 pihaknya menangkap 370 teroris. Jumlah tersebut mengalami peningkatan dari tahun 2020.

"Tahun 2020, Densus berhasil menangkap 232 orang. Kejadiannya yang menonjol pada saat itu atau kejadian teror 13. Lalu kemudian pada tahun 2021 Densus berhasil menangkap 370, namun kejadian menurun menjadi 6 kejadian," kata dia kepada wartawan, Senin (21/3/2022).

Sementara awal tahun 2022, terdapat 56 orang teroris tertangkap. "Per Maret 2022 Densus sudah menangkap 56 personel anggota jaringan teroris," jelas Marthinus.

Meningkatnya jumlah teroris yang ditangkap tiap tahun, kata dia, menunjukkan bahwa sel teroris masih banyak yang aktif.

"Secara kuantitatif penangkapan itu kan meningkat dari 2020, 232 menjadi 370. Artinya sel-sel terorisme ini tetap aktif," kata Marthinus.

 

Terus Berusaha

Meski demikian, Densus 88 terus berupaya melakukan pencegahan dan penangkapan sebelum penyerangan atau teror terjadi.

"Pada tahun 2021 itu penangkapan itu menurunkan tingkat attack atau kejadian teorisme. Namun dengan penangkapan begitu banyak, itu berindikasi bahwa terorisme itu masih ada," kata Marthinus.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya