Kadiv Propam Polri Ingin Penelitian Bareng TNI, Usut Penyebab Konflik Anggota

Kadiv Propam Polri ingin melakukan kajian dan penelitian bersama untuk mengusut penyebab konflik yang kerap terjadi antara anggota Polri dan TNI.

oleh Nanda Perdana Putra diperbarui 31 Mar 2022, 18:05 WIB
Diterbitkan 31 Mar 2022, 18:05 WIB
Kadiv Propam Polri Irjen Pol Ferdy Sambo saat di Polrestabes Surabaya. (Dian Kurniawan/Liputan6.com)
Kadiv Propam Polri Irjen Pol Ferdy Sambo saat di Polrestabes Surabaya. (Dian Kurniawan/Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo mendorong perlunya penelitian bersama TNI secara berkelanjutan demi menganalisa penyebab dan menentukan rencana tindak lanjut atas permasalahan konflik yang kerap terjadi antara anggota TNI dan Polri.

Hal itu disampaikan Ferdy saat memberikan arahan dalam kegiatan Rapat Kerja Teknis (Rakernis) POM TNI Tahun 2022 di Aula Gatot Soebroto Denma Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur.

"Bentrok antara aparat dianggap persoalan esprit the corps, kecemburuan sosial atau tingkat kesejahteraan, belum dilakukan penelitian sehingga tidak terbukti," tutur Ferdy dalam keterangannya, Kamis (31/3/2022).

Menurut Ferdy Sambo, bentuk konflik yang terjadi antara anggota TNI dan Polri kebanyakan akibat kesalahpahaman dan ketersinggungan, pelanggaran lalu lintas atau ketersinggungan dalam berkendara, perselisihan di tempat hiburan yakni saat mengkonsumsi minuman keras, hingga balas dendam.

Sebab itu, perlu adanya strategi pencegahan berupa gabungan pendidikan dasar dan latihan tempur sebagai upaya preemtive, serta dibutuhkan penelitian berkelanjutan atau analisa penyebab menentukan tindak lanjut masalah konflik.

"Kemudian strategi kerja sama sinergitas seperti komunikasi, koordinasi, kolaborasi dan intergrasi. Kalau kita kuat, maka konflik TNI dan Polri tidak terjadi, makanya membutuhkan sinergitas, pencegahan dan mitigasi," jelas dia.

Konflik Anggota TNI-Polri Paling Banyak Terjadi pada 2021

Polri dan TNI Gelar Apel Persiapan Operasi Ketupat 2018
Personel gabungan TNI, Polri, dan pemerintahan mengikuti apel gelar pasukan dalam rangka menyambut Lebaran Idul Fitri 2018 di Lapangan Monas, Jakarta Pusat, Rabu (6/6). Operasi kepolisian ini bersandi 'Operasi Ketupat 2018'. (Merdeka.com/Imam Buhori)

Lebih lanjut, Ferdy mengungkapkan, bahwa konflik anggota TNI dan Polri paling banyak terjadi di tahun 2021 dengan didominasi oleh masalah kesalahpahaman dan ketersinggungan.

Selama tiga tahun terakhir, dari 3.493 kejadian menonjol, konflik TNI dan Polri menyumbang 0,80 persen kejadian menonjol atau 28 kejadian.

"Kita dianggap pilar keamanan negara, tetapi berkonflik. Tentu akan berdampak terhadap menurunnya kepercayaan masyarakat, tidak berjalannya sinergitas dan soliditas TNI-Polri, serta tidak optimal dalam mendukung kebijakan pemerintah," kata Ferdy menandaskan.

Rakernis POM TNI Tahun 2022 ini dihadiri jajaran secara fisik maupun daring. Di antaranya ada Papom Kogabwilhan II, Papom Kogabwilhan III, Dansatprov Denma Mabes TNI, Danpuspom TNI, Wadanpuspom TNI, Danpuspomad, Danpuspomal, dan Danpuspomau.

Infografis: Deretan Bentrok TNI vs Polri

Infografis: Deretan Bentrok TNI vs Polri (Liputan6.com / Abdillah)
Infografis: Deretan Bentrok TNI vs Polri (Liputan6.com / Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya