Liputan6.com, Jakarta - Masih terus kembali dilaporkan adanya penambahan kasus positif, sembuh, dan meninggal dunia di Indonesia akibat virus Corona yang menyebabkan Covid-19.
Tim Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 melaporkan, ada penambahan 1.468 orang pada hari ini, Sabtu (9/4/2022) positif Corona.
Total akumulatifnya menjadi 6.031.636 orang terkonfirmasi positif terinfeksi virus Corona yang menyebabkan Covid-19 di Indonesia hingga saat ini.
Advertisement
Baca Juga
Sedangkan kasus sembuh bertambah 3.865 orang pada hari ini. Sehingga sampai kini di Indonesia total akumulatif terdapat 5.801.909 pasien berhasil sembuh dan dinyatakan negatif Covid-19.
Sementara itu, kasus meninggal dunia pada hari ini ada penambahan 41 orang. Sampai saat ini total akumulatifnya sebanyak 155.597 orang meninggal dunia akibat virus Corona yang menyebabkan Covid-19 di Indonesia.
Data update pasien Covid-19 tersebut tercatat sejak Jumat 8 April 2022 pukul 12.00 WIB, hingga hari ini, Sabtu (9/4/2022) pada jam yang sama.
Sebelumnya, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menargetkan vaksinasi Covid-19 lengkap dua dosis yang menyasar 70 persen dari 270 juta penduduk Indonesia akan tercapai akhir Mei 2022. Percepatan vaksinasi lengkap pun terus digenjot, tidak hanya booster yang kini menjadi syarat mudik Lebaran 2022.
Menurut Juru Bicara Kementerian Kesehatan RI Siti Nadia Tarmizi, walaupun sekarang orang-orang berlomba-lomba vaksinasi booster untuk mudik Lebaran, pelaksanaan penyuntikan dosis pertama dan kedua tetap dikejar.
"(Vaksinasi) dosis satu dan kedua kita kejar. Saat ini (per 7 April 2022), vaksinasi dosis kedua dari target 208 juta itu sudah mencapai angka hampir 80 persen," kata Nadia saat acara Dialektika Demokrasi - Balada Booster dan Mudik Lebaran di Komplek Parlemen DPR RI, Senayan, Jakarta pada Kamis, 7 April 2022.
"Tetapi target kita pada akhir Mei nanti, kita berharap 70 persen dari total 270 juta masyarakat sudah tervaksinasi (lengkap)," sambung dia.
Sebut Vaksinasi Covid-19 Lengkap Tetap Prioritas
Target 70 persen populasi penduduk Indonesia tervaksinasi dosis lengkap, lanjut Nadia, sejalan dengan target Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Bahwa setiap negara di dunia harus mencapai target vaksinasi 70 persen penduduknya demi mengakhiri pandemi Covid-19.
"Kenapa kita ingin mencapai angka tersebut (target 70 persen vaksinasi)? Itu minimal ya. Waktu itu, Dirjen WHO Tedros mengatakan, dunia ini bisa keluar dari pandemi kalau 70 persen dari masyarakat global sudah tervaksinasi," ucap Nadia.
Adanya target 70 persen populasi penduduk tervaksinasi, Siti Nadia Tarmizi menekankan, hal itu harus dicapai Indonesia. Diharapkan target tercapai pada Mei 2022.
"Nah, kita capai dulu di Indonesia pada bulan Mei. Jadi, secara bersamaan melengkapi dosis kedua itu tetap menjadi prioritas," ucap Nadia.
"Karena kita tahu, enggak ada gunanya, banyak orang yang booster, tapi vaksinasi dosis keduanya enggak lengkap. Itu nanti jadi kelemahan kita. Ditambah dengan mobilitas yang tinggi, akan menjadi potensi peningkatan kasus Covid-19 yang besar," sambung dia.
Perkembangan program vaksinasi Covid-19 nasional per 7 April 2022, penerima vaksin ke-1 bertambah 108.988 dengan totalnya melebihi 197 juta atau 197.216.895 orang. Penerima vaksinasi ke-2 bertambah 194.526 orang dengan totalnya melebihi 160 juta atau tepatnya 160.935.915 orang.
Serta vaksinasi ke-3 bertambah 309.712 dengan totalnya melebihi 25 juta atau 25.606.528 orang. Adapun target sasaran vaksinasi berada di angka 208.265.720 orang.
Advertisement
Maksimalkan Capaian Vaksinasi Dosis 2 dan Booster
Seperti diketahui, hingga saat ini Pemerintah terus meningkatkan laju vaksinasi Covid-19 untuk memberikan perlindungan kepada masyarakat Indonesia, termasuk jelang arus mudik Lebaran tahun 2022.
Hal tersebut disampaikan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan usai Rapat Terbatas (Ratas) terkait Evaluasi Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Istana Merdeka, Jakarta, Senin 4 April 2022.
"Pemerintah meminta secara khusus kepada seluruh Forkopimda seluruh Jawa - Bali agar terus memaksimalkan capaian vaksinasi dosis kedua dan booster," ujar Luhut melalui keterangan persnya, Senin 4 April 2022.
Luhut mengungkapkan, laju vaksinasi harian untuk dosis ketiga atau booster di seluruh provinsi Jawa - Bali tengah mengalami peningkatan cukup signifikan.
Ini dipicu oleh kebijakan Pemerintah memperbolehkan mudik Lebaran, diikuti kebijakan bagi pelaku perjalanan domestik yang sudah memeroleh dosis booster dapat melakukan perjalanan tanpa persyaratan harus menunjukkan hasil tes Covid-19.
Perjalanan Kasus Corona di Indonesia
Kasus infeksi virus Corona pertama kali muncul di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, China Desember 2009. Dari kasus tersebut, virus bergerak cepat dan menjangkiti ribuan orang, tidak hanya di China tapi juga di luar negara tirai bambu tersebut.
2 Maret 2020, Presiden Joko Widodo atau Jokowi bersama Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto mengumumkan kasus Covid-19 pertama di Indonesia. Pengumuman dilakukan di Veranda Istana Merdeka.
Ada dua suspect yang terinfeksi Corona, keduanya adalah seorang ibu dan anak perempuannya. Mereka dirawat intensif di Rumah Sakit Penyakit Infeksi atau RSPI Prof Dr Sulianti Saroso, Jakarta Utara.
Kontak tracing dengan pasien Corona pun dilakukan pemerintah untuk mencegah penularan lebih luas. Dari hasil penelurusan, pasien positif Covid-19 terus meningkat.
Sepekan kemudian, kasus kematian akibat Covid-19 pertama kali dilaporkan pada 11 Maret 2020. Pasien merupakan seorang warga negara asing (WNA) yang termasuk pada kategori imported case virus Corona. Pengumuman disampaikan Juru Bicara Pemerintah untuk Urusan Virus Corona, Achmad Yurianto, di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat
Yurianto mengatakan, pasien positif Covid-19 tersebut adalah perempuan berusia 53 tahun. Pasien tersebut masuk rumah sakit dalam keadaan sakit berat dan ada faktor penyakit mendahului di antaranya diabetes, hipertensi, hipertiroid, dan penyakit paru obstruksi menahun yang sudah cukup lama diderita.
Jumat 13 Maret 2020, Yurianto menyatakan pasien nomor 01 dan 03 sembuh dari Covid-19. Mereka sudah dibolehkan pulang dan meninggalkan ruang isolasi.
Pemerintah kemudian melakukan upaya-upaya penanganan Covid-19 yang penyebarannya kian meluas. Di antaranya dengan mengeluarkan sejumlah aturan guna menekan angka penyebaran virus Corona atau Covid-19. Aturan-aturan itu dikeluarkan baik dalam bentuk peraturan presiden (perpres), peraturan pemerintah (PP) hingga keputusan presiden (keppres)
Salah satunya Keppres Nomor 7 tahun 2020 tentang Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19. Keppres ini diteken Jokowi pada Jumat, 13 Maret 2020. Gugus Tugas yang saat ini diketuai oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo ini dibentuk dalam rangka menangani penyebaran virus Corona.
Gugus Tugas memiliki sejumlah tugas antara lain, melaksanakan rencana operasional percepatan penanangan virus Corona, mengkoordinasikan serta mengendalikan pelaksanaan kegiatan percepatan penanganan virus Corona.
Sementara itu, status keadaan tertentu darurat penanganan virus Corona di Tanah Air ternyata telah diberlakukan sejak 28 Januari sampai 28 Februari 2020. Status ditetapkan pada saat rapat koordinasi di Kementerian Pemberdayaan Manusia dan Kebudayaan (PMK) saat membahas kepulangan WNI di Wuhan, China.
Kapusdatinkom BNPB Agus Wibowo menjelaskan, karena skala makin besar dan Presiden memerintahkan percepatan, maka diperpanjang dari 29 Februari sampai 29 Mei 2020. Sebab, daerah-daerah di tanah air belum ada yang menetapkan status darurat Covid-9 di wilayah masing-masing.
Agus Wibowo menjelaskan jika daerah sudah menetapkan status keadaan darurat, maka status keadaan tertentu darurat yang dikeluarkan BNPB tidak berlaku lagi.
Penanganan kasus virus corona (Covid 19) pun semakin intens dilakukan. Pemerintah melakukan berbagai upaya untuk mereduksi sekaligus memberikan pengobatan terhadap mereka yang terpapar Covid-19.
Berdasarkan situs covid19.go.id, sebanyak 140 rumah sakit di Tanah Air dijadikan rujukan untuk penanganan pasien Covid-19. Ada pula sejumlah tempat yang dijadikan rumah sakit darurat.
Salah satunya, pemerintah resmi menjadikan Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Pusat, sebagai rumah sakit darurat untuk pasien Covid 19. Peresmian dilakukan langsung oleh Presiden Jokowi, Senin 23 Maret 2020. Begitu dibuka, Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet Kemayoran langsung menerima pasien.
Ada pula Rumah Sakit Darurat di Pulau Galang, Kepulauan Riau. Pulau tersebut dulunya merupakan tempat penampungan warga Vietnam. Tempat tersebut telah dirapikan dan bisa menampung 460 pasien. Sejumlah tempat milik pemerintah lainnya juga dijadikan tempat isolasi pasien yang terpapar Covid-19.
Advertisement