DPR Minta Kasus Ade Armando Diusut Tuntas: Jangan Jadi Bahan Provokasi

Ahmad Sahroni mengecam tindakan kekerasan terhadap dosen Universitas Indonesia sekaligus pegiat media sosial Ade Armando pada demo 11 April 2022.

oleh Delvira Hutabarat diperbarui 12 Apr 2022, 16:40 WIB
Diterbitkan 12 Apr 2022, 16:40 WIB
Ade Armando Babak Belur
Pegiat media sosial Ade Armando saat diamankan pihak kepolisian dari amukan massa di depan Gedung DPR RI, Senin (11/4/2022). (FOTO: Dok. Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni mengecam tindakan kekerasan terhadap dosen Universitas Indonesia sekaligus pegiat media sosial Ade Armando pada demo 11 April 2022.

Menurut dia, apapun alasannya, kejadian kekerasan tidak bisa dibiarkan, apalagi terjadi di tengah aksi protes yang justru tengah menyuarakan aspirasinya.

Sahroni menyadari bahwa terkadang apa yang dilontarkan Ade banyak dirinya juga tak menyetujui. Tapi bukan dengan jalan kekerasan untuk menyelesaikan hal tersebut.

"Saya juga kadang kurang sependapat dengan statement Ade Armando yang ngeri-ngeri sedap. Tapi menurut saya jelas, narasi harus dibalas narasi. Tidak dengan makian, hinaan, teror, apalagi kekerasan. Mau sebenar apapun kita, akan jadi salah bila disampaikan dengan kekerasan. Jadi saya minta ke polisi, cari dan tangkap pelakunya," kata dia, Selasa (12/4/2022).

Politikus NasDem ini juga meminta agar tidak ada yang terprovokasi atas kejadian tersebut. Beliau juga meminta agar polisi fokus dalam mencari siapa yang terlibat dalam aksi kekerasan.

"Dikabarkan bahwa yang melakukan tindakan kekerasan bukan mahasiswa, ada oknum lain. Saya harap mereka-mereka ini segera ditangkap dan ditindak tegas," kata dia.

Sahroni memastikan DPR akan mengawal kasus tersebut sampai tuntas. Jangan sampai dijadikan alat untuk saling memprovokasi.

"Jangan sampai kasus ini jadi bahan provokasi. Saya pun akan turut mengawal kasus ini hingga tuntas," pungkasnya.

 

Bantah Datang untuk Provokasi

Sementara, Sekjen Pergerakan Indonesia untuk Semua (PIS) Nong Darol Mahmada menyampaikan bahwa keberadaan Ade Armando di aksi 11 April tentunya dengan niatan baik.

"Di awal kan dibilang ini adalah demonstrasi mahasiswa untuk menuntut menolak perpanjangan pemilu dan tiga periode. Nah Bang Ade itu sama isunya, menolak juga, itu yang pertama. Terus yang kedua, Bang Ade sebagai ketua tim ingin mendapatkan liputan langsung yang mendalam terkait konten-konten yang diproduksi oleh PIS," tutur Nong saat dihubungi Liputan6.com, Selasa (12/4/2022).

Menurut Nong, konten PIS ada di berbagai platfrom seperti Helo, YouTube, hingga Tiktok. Untuk itu, Ade Armando turun langsung dalam rangka merekam peristiwa tersebut sambil memberikan dukungan terhadap mahasiswa.

"Sebagai ahli komunikasi, dia ingin mendapatkan sesuatu yang mendalam, yang berharga dari aksi itu. Dia Enggak berpikir bahwa akan ada penyerangan kayak gini, ini kan di luar dugaan. Dan kita juga Enggak tahu kalau ada penyusup di sana, karena kita anggap ini kan aksi mahasiswa," jelas dia.

 

Belum Dapat Berkomunikasi

Sementara, Sejauh ini, kondisi Ade Armando belum dapat berkomunikasi. Hal tersebut disampaikan oleh Nong.

"Ade Armando belum dapat berkomunikasi. Masih di ruang HCU," tutur Nong.

Menurut Nong, dokter masih secara intensif memantau perkembangan kondisi Ade Armando. Dirinya pun mengaku tengah berada di rumah sakit.

"Masih di ruang HCU Rumah Sakit Siloam dan masih terus menerus dipantau kondisinya perkembangannya oleh dokter. Sekarang juga saya sedang bersama dokter yang menangani Bang Ade. Jadi masih terus dipantau dan belum boleh ada yang menjenguk karena masih berada di ruang HCU," jelas dia.

Sesuai dengan beredarnya video pengeroyokan Ade Armando, kondisinya terdiagnosa dokter cukup memprihatinkan. Selain mengalami lebam di sekujur tubuh, dia juga menderita pendarahan otak.

"Itu kan memang kelihatan babak belur gitu kan. Kelihatan lebam-lebam, bahkan sampai di belakang paha Ade Armando ada bekas terseret. Terus menerus dipantau termasuk pendarahan di otaknya itu," Nong menandaskan.

 

Iluni UI Turut Kecam

Ketua Umum Ikatan Alumni Universitas Indonesia (Iluni UI) Andre Rahadian mengecam aksi pengeroyokan terhadap dosen sekaligus alumni UI Ade Armando saat demo 11 April 2022.

Dia berharap pihak berwajib menusut tuntas terhadap pelaku pengeroyokan terhadap Ade tersebut.

"Iluni UI mengecam segala bentuk kekerasan di kegiatan Aksi yg digerakkan mahasiswa pada 11 April serta menyampaikan rasa prihatin atas kejadian yang menimpa salah seorang dosen yang juga alumni UI Ade Armando," kata Andre dalam keterangan tertulisnya, Senin (11/4/2022).

Dalam kesempatan itu, dia mengungkapkan kebebasan berekspresi dilakukan dengan cara yang baik serta tidak boleh menghalalkan tindak kekerasan dan pengeroyokan dari pihak manapun. Apalagi, lanjut Andre, tujuan Ade Armando adalah untuk menyuarakan dukungannya terhadap perjuangan mahasiswa dengan cara yang damai.

"Kedatangan beliau adalah bentuk ekspresi berpendapat yang seharusnya dilindungi undang-undang, apalagi dengan cara yang damai," jelas dia.

Infografis Demo 11 April 2022 dan Tuntutan Mahasiswa. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Demo 11 April 2022 dan Tuntutan Mahasiswa. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya