Kapolri Sebut Kemacetan di Merak Terurai Setelah Ada Penambahan Pelabuhan

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyampaikan kepadatan di jalan maupun di Pelabuhan Merak, Cilegon, Banten, telah terurai.

oleh Ady Anugrahadi diperbarui 01 Mei 2022, 00:05 WIB
Diterbitkan 01 Mei 2022, 00:05 WIB
kapolri
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo meninjau arus mudik di Pelabuhan Merak, Banten, Sabtu, (30/4/2022).

Liputan6.com, Jakarta Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyampaikan kepadatan di jalan maupun di Pelabuhan Merak, Cilegon, Banten, telah terurai.

"Alhamdulillah per sore tadi dan malam ini kepadatan di Pelabuhan Merak sudah terurai," kata dia dalam keterangan tertulis, Sabtu (30/4/2022) malam.

Listyo mengatakan, ini karena strategi kepolisian bersama stakeholder terkait dalam mengurai kepadatan di Pelabuhan Merak berjalan dengan baik.

Adapun strategi yang dimaksud antara lain, menambah pelabuhan untuk mudik yakni Pelabuhan Indah Kiat dan Pelabuhan Ciwandan.

"Penambahan dua pelabuhan ini serta kerja keras petugas kepolisian dan jajaran terkait di lapangan, cepat mengatasi antrean kendaraan yang sempat padat," ucap dia.

Listyo menyebut daya tampung Pelabuhan Merak kurang lebih 19 ribu penumpang. Sehingga mau tak mau diperlukan rekayasa tambahan dan langkah dalam mencegah kepadatan, diantaranya dengan penambahan kapal dan dermaga.

Sebelumnya, Listyo sore tadi memantau arus mudik di Tol Jakarta Merak hingga memantau kondisi di Pelabuhan Merak yang sempat padat.

Dia mengimbau agar masyarakat yang hendak menyebrang dari Pelabuhan Merak ke Pelabuhan Bakauheni agar membeli tiket sebelum jalan. Hal ini dilakukan agar mempercepat proses saat masuk ke pelabuhan.

"Kalau memang masih belum mudik maka pilihan melaksanakan reservasi tiket melalui aplikasi online jauh lebih bagus dan mempercepat pada saat loading. Namun demikian semuanya akan dilayani baik go show maupun reservasi," ujar dia

 

Beri Pelayanan yang Baik

Mantan Kapolda Banten ini juga mengingatkan jajarannya untuk terus memberikan pelayanan terbaik kepada para pemudik.

Selain itu, anggota diminta memberikan sosialisasi semua kebijakan dan menjawab apa yang menjadi kendala masyarakat.

"Kita harapkan di sisa waktu yang ada di H-2, H-1 dan H pelayanan bisa meningkat dan menjadi lebih baik. Dalam menghadapi arus balik kita juga harus mempersiapkan langkah ekstra dan rekayasa yang harus dilakukan di wilayah Bakauheni karena akan terbalik di sana padat dan diperlukan langkah-langkah khusus," kata Listyo. 

Pemudik Tujuan Sumatera di Terminal Bekasi Menumpuk

Ratusan orang yang akan mudik Lebaran 2022 tujuan Sumatera menumpuk di Terminal Induk Kota Bekasi, Jawa Barat, Sabtu (30/4/2022). Penumpukan terjadi lantaran bus yang mengangkut penumpang, tertahan di Pelabuhan Merak akibat kemacetan panjang.

Para penumpang mengaku sudah datang ke Terminal Induk Kota Bekasi sejak pagi sesuai jadwal keberangkatan. Namun sampai dengan siang hari, bus yang dinantikan tak kunjung datang.

Tak sedikit penumpang anak-anak yang terpaksa ikut menunggu kedatangan bus sambil berpanas-panasan. Para penumpang pun mengeluh lantaran sudah menunggu terlalu lama sejak jadwal keberangkatan.

"Udah punya tiket, ini lagi nunggu busnya. Belum tahu datang jam berapa, tadi bilangnya sekitar jam 14.00 WIB. Terus tanya lagi belum ada kepastian lagi. Kemarin bilangnya jam 09.30 WIB sudah di sini," kata Suparlan, pemudik tujuan Jambi.

 

Alami Keterlambatan

Sementara Kepala Bidang Angkutan Terminal Induk Kota Bekasi, Erwin, mengaku penumpukan penumpang terjadi akibat bus tertahan di Pelabuhan Merak.

"Hari ini memang ada terjadi penumpukan penumpang. Ini memang karena dari kendaraan yang ngangkut khususnya Sumatera ini ada keterlambatan di Merak," ujarnya.

Untuk mengantisipasi penumpukan semakin parah, pihak Terminal Induk Kota Bekasi berkoordinasi dengan pihak agen bus untuk menyediakan sejumlah bus bantuan.

"Tadi saya sudah koordinasi dengan pengurus bus. Tadi dari salah satu pengurus PO itu bilang akan menggunakan bus bantuan," tandas Erwin.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya