Ketua MUI: Ramadhan 1443 H Jadi Akhir Perjalanan Covid-19

Ketua MUI mengajak umat muslim di Indonesia bisa selalu membina dan mempererat ukhuwah Islamiyah, ukhuwah wathoniah, dan ukhuwah basariah untuk menatap masa depan yang lebih baik lagi.

oleh Muhammad Radityo Priyasmoro diperbarui 01 Mei 2022, 21:23 WIB
Diterbitkan 01 Mei 2022, 21:23 WIB
Gedung MUI
Gedung Majelis Ulama Indonesia (MUI), Jalan Proklamasi No 51, Menteng, Jakarta Pusat. (bimasislam.kemenag.go.id)

 

Liputan6.com, Jakarta - Ramadhan 1443 H telah berakhir pada Minggu (1/5/2022). Artinya, bertepatan pada 2 Mei 2022, umat Islam akan menyongsong Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1443 H/2022 M.

Terkait hal ini, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Abdullah Zaidi mengatakan bahwa Ramadhan tahun ini menjadi penanda berakhirnya perjalanan pandemi Covid-19 di Tanah Air. Oleh karena itu, masyarakat Indonesia patut bersyukur dengan suka cita dalam kebersamaan.

"Ramadhan tahun ini kita Alhamdulillah sudah diiringi akhir dari perjalanan pandemi Covid-19. Ini patut kita syukuri, maka kita harus mewujudkan kebersamaan kita dalam kehidupan ini," kata Zaidi saat jumpa pers daring, Minggu (1/5/2022).

Zaidi juga mengajak agar umat muslim di Indonesia bisa selalu membina dan mempererat ukhuwah Islamiyah, ukhuwah wathoniah dan ukhuwah basariah untuk menatap masa depan yang lebih baik lagi.

"Mari kita isi lebaran Idul Fitri dengan, selain kegembiraan adalah bagaimana kita juga berbagi kasih sayang dalam kehidupan, menyantuni fakir miskin anak yatim dan sebagainya," ajak dia.

Zaidi meyakini, Ramadhan tidak hanya dimaknai dengan kesalehan dari ibadah, tetapi juga kesalehan sosial kita dalam berinteraksi kehidupan masyarakat.

"Jadi Insya Allah besok 2 Mei kita sama-sama akan merayakan hari raya Idul Fitri 1443 H bersama-sama, patut kita syukuri mudah-mudahan semangat persatuan kita semoga di kemudian hari kita akan tetap menjalin hubungan baik kebersamaan," ucap Abdullah Zaidi menutup.

Idul Fitri 1443 Jatuh pada 2 Mei 2022

Pemantauan Hilal Ramadan 1438 H
Ilustrasi pemantauan hilal Idul Fitri 1443 H. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Pemerintah menetapkan 1 Syawal 1443 Hijriah atau Idul Fitri 2022 jatuh pada Senin 2 Mei 2022. Keputusan soal Lebaran 2022 tersebut diambil berdasarkan sidang isbat yang dilakukan Kementerian Agama bersama sejumlah pihak.

Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mengatakan, hitungan hisab telah dikonfirmasi petugas Kementerian Agama di daerah yang ditempatkan di 99 titik di seluruh Indonesia.

"Sidang isbat menetapkan 1 Syawal 1443 H jatuh pada hari Senin 2 Mei 2022 Masehi," kata Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas di Kementerian Agama, Selasa (1/5/2021).

Sebelumnya, Anggota Tim Unifikasi Kalender Hijriyah Kemenag Cecep Nurwendaya memaparkan posisi hilal secara astronomis (hisab) dalam Seminar Posisi Hilal Penentu Awal Syawal 1443 H sebelum sidang isbat.

Menurut dia, secara hisab, hilal 1 Syawal 1443 H di Indonesia dimungkinkan dirukyat pada hari ini, Minggu (1/5/2022).

Berdasarkan perhitungan, posisi bulan pada hari ini 29 Ramadan 1443 Hijriyah, sudah berada dalam Kriteria Baru Menteri-Menteri Agama Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, dan Singapore (MABIMS).

Hisab MABIMS

Mengintip Hilal di Langit Semarang
Mengintip Hilal di Langit Semarang

"Berdasar hisab kriteria baru mabims (3-6,4), baik menggunakan elongasi toposentrik maupun geosentrik di Indonesia sudah memenuhi syarat kriteria minimum tinggi hilal 3 dan elongasi 6,4 sehingga tanggal 1 Syawal 1443 H jatuh bertepatan dengan Senin 2 Mei 2022," jelas Cecep, Jakarta, Minggu (1/5/2022).

Pada seminar yang digelar jelang Sidang Isbat (penetapan) Awal Syawal 1443 Hijriah itu, pakar astronomi ini menjelaskan, 3-6,4 adalah rumusan kriteria baru MABIMS dalam masalah penentuan awal bulan kamariah. Kriteria ini diputuskan pada 8 Desember 2021 dan telah diterapkan pada awal Ramadan 1443 H/2022 M.

Kriteria tersebut menetapkan, awal bulan kamariah dinyatakan masuk dan tiba bila memenuhi parameter ketinggian hilal minimal 3 derajat dan sudut elongasi 6,4 derajat, disingkat 3-6,4.

Posisi hilal ini dilihat dari sudut terjauh bulan (elongasi) diukur dari pusat inti bumi (geosentrik) dan diukur dari permukaan bumi (toposentrik).

Pada paparannya, Cecep menuturkan, ketinggian hilal di Indonesia berada pada rentang 3,79 derajat sampai 5,56 derajat pada 29 Ramadan 1443 H atau 1 Mei 2022.

"Ini menunjukkan semua daerah telah memenuhi tinggi Kriteria Baru MABIMS," kata Cecep.

Infografis Macam-Macam Kue Kering Khas Lebaran
Infografis Macam-Macam Kue Kering Khas Lebaran. (Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya