Liputan6.com, Jakarta - Banjir pesisir atau rob menerjang sebagian wilayah Indonesia, terutama di pantai utara Pulau Jawa. Banjir rob mulai terjadi sejak Sabtu 14 Mei hingga Selasa 24 Mei 2022.
Sejak Jumat 13 Mei 2022, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika atau BMKG telah mengumumkan potensi banjir rob di beberapa wilayah di Indonesia. Menurut BMKG, potensi banjir pesisir ini dapat terjadi hingga Rabu (25/5/2022).
Advertisement
Advertisement
Baca Juga
BMKG menginformasikan pula, banjir rob bersamaan adanya fase bulan purnama dan kondisi perigee. Fenomena perigee terjadi lantaran Bulan dalam posisi jarak terdekat ke Bumi.
Pantauan hingga Selasa 24 Mei 2022, banjir pesisir terjadi di pesisir Pantai Tegal, Wonokerto-Pekalongan, Pantai Sari-Pekalongan, Pantai Batang, Pantai Tawang Kendal, Pelabuhan Tanjung Emas di Semarang. Serta, Jalan Raya Genuk Semarang-Demak, Pantai Karang Tengah di Demak, Pantai Rembang, dan pesisir Jawa Timur.
Selain itu, menurut BMKG, banjir rob juga disebabkan faktor curah hujan di beberapa wilayah. Bahkan, gelombang tinggi di Laut Jawa mencapai 1,25 hingga 2,5 meter. Semua itu memberikan dampak terhadap peningkatan banjir rob di pesisir utara Pulau Jawa.
Namun, banjir rob di Semarang, Jawa Tengah, semakin meluas sejak Senin 23 Mei 2022. Sebab, tanggul laut di Kawasan Industri Lamicitra, sekitar Pelabuhan Tanjung Emas, Kota Semarang, jebol.
Bagaimana penjelasan BMKG mengenai banjir rob di pantura Pulau Jawa? Apa itu fenomena perigee? Bagaimana kondisi banjir rob di Semarang? Simak selengkapnya dalam rangkaian Infografis berikut ini:
Infografis Banjir Rob Menggila di Pesisir Utara Pulau Jawa
Advertisement
Infografis Fenomena Perigee Biang Keladi Banjir Rob di Pantura Jawa
Infografis Banjir Rob dan Jebolnya Tanggul Laut di Semarang
Advertisement