Kunjungi Wakatobi, Jokowi dan Iriana Naik Jip Terbuka hingga Berboncengan Motor Listrik

Kampung Mola sendiri terletak di Pulau Wangiwangi atau masyarakat sekitar menyebutnya Wanci, di Kabupaten Wakatobi, dan merupakan perkampungan yang dihuni oleh Suku Bajo.

oleh Delvira Hutabarat diperbarui 10 Jun 2022, 08:31 WIB
Diterbitkan 10 Jun 2022, 08:31 WIB
Presiden Joko Widodo dan Iriana Jokowi melakukan kunjungan kerja di Kabupaten Wakatobi, Provinsi Sulawesi Tenggara, pada Kamis, 9 Juni 2022.
Presiden Joko Widodo dan Iriana Jokowi melakukan kunjungan kerja di Kabupaten Wakatobi, Provinsi Sulawesi Tenggara, pada Kamis, 9 Juni 2022. (Biro Pers Kepresidenan)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo dan Iriana Jokowi melakukan kunjungan kerja di Kabupaten Wakatobi, Provinsi Sulawesi Tenggara, pada Kamis, 9 Juni 2022. Saat menuju ke Kampung Mola untuk menyerahkan sertifikat tanah, Jokowi dan Iriana menaiki mobil jip terbuka.

Mendekati lokasi acara, keduanya kemudian berganti kendaraan dengan berboncengan naik sepeda motor listrik berwarna putih, mereka menyusuri jalan yang terbuat dari kayu di Kampung Mola yang berada di atas permukaan laut.

Kampung Mola sendiri terletak di Pulau Wangiwangi atau masyarakat sekitar menyebutnya Wanci, di Kabupaten Wakatobi, dan merupakan perkampungan yang dihuni oleh Suku Bajo. Perkampungan terapung ini terletak sekitar 28 kilometer dari Bandara Matahora.

Sepanjang jalan, Jokowi membalas sapaan para penduduk yang menyapanya dari rumah masing-masing. Mereka tampak antusias menyambut kedatangan Kepala Negara dan Ibu Iriana di kampungnya.

Presiden dan Iriana tiba di lokasi acara penyerahan sertifikat usai berkendara motor sejauh kurang lebih 1,5 kilometer. Keduanya kemudian menyerahkan sertifikat kepada perwakilan penerima sekaligus berdialog dengan masyarakat.

"Simpan semuanya, jangan sampai sertifikatnya malah hilang," ujar Jokowi dalam keterangannya, Kamis (9/6/2022).

Sebelumnya, Jokowi dan Iriana juga pernah berboncengan dengan motor listrik serupa saat melakukan kunjungan kerja di Kabupaten Asmat, Provinsi Papua, pada medio April 2018 lalu.

Saat itu, Presiden dan Ibu Iriana menaiki sepeda motor dari tempat helikopter kepresidenan Super Puma mendarat di Pelabuhan Ewer, di pinggir Sungai Aswet, Agats, menuju Kampung Kayeh yang berjarak sekitar 6-7 kilometer.

Minta Jaga Terumbu Karang Wakatobi

Presiden Joko Widodo meresmikan tiga pelabuhan penyeberangan dan satu kapal motor penumpang (KMP) di Dermaga Rakyat Wanci, Kabupaten Wakatobi, Provinsi Sulawesi Tenggara, pada Kamis, 9 Juni 2022.
Presiden Joko Widodo meresmikan tiga pelabuhan penyeberangan dan satu kapal motor penumpang (KMP) di Dermaga Rakyat Wanci, Kabupaten Wakatobi, Provinsi Sulawesi Tenggara, pada Kamis, 9 Juni 2022. (Biro Pers Kepresidenan)

Presiden Joko Widodo atau Jokowi melepasliarkan tukik bersama para pelajar dan masyarakat di Patuno Resort, Kabupaten Wakatobi, Provinsi Sulawesi Tenggara, pada Kamis ((/6/2022). Jokowi mengatakan, kegiatan tersebut merupakan salah satu upaya yang bertujuan untuk menjaga ekosistem laut Wakatobi.

"Hari ini saya berada di Wakatobi, Provinsi Sulawesi Tenggara dalam rangka kegiatan melepas tukik penyu ke laut untuk menjaga ekosistem laut kita, karena Wakatobi ini ada 1,3 juta hektare yang menjadi taman nasional, yang di sini juga banyak terumbu karang yang sangat indah," ujar Jokowi dalam keterangannya, Kamis (9/6/2022).

Selain melepasliarkan tukik, Jokowi juga melakukan transplantasi terumbu karang untuk melestarikan terumbu karang yang berada di lautan di sekitar Wakatobi. Ia meminta kegiatan serupa bisa dilakukan juga di daerah lain agar ekosistem sumber daya laut Indonesia dapat terus terjaga.

"Saya kira ini kegiatan yang sangat baik dari seluruh masyarakat kemudian juga ormas-ormas pecinta lingkungan hidup, saya kira ini yang harus terus digerakkan," imbuhnya.

Jokowi juga berpesan agar terumbu karang di Wakatobi betul-betul dijaga dengan baik karena merupakan aset besar bagi Wakatobi dan Provinsi Sulawesi Tenggara.

"Terumbu karang di Wakatobi ini hati-hati, harus betul-betul dijaga, jangan sampai ada yang rusak sedikit pun karena ini akan menjadi sebuah aset besar bagi Wakatobi, bagi Provinsi Sulawesi Tenggara, dalam rangka membangun sebuah ekonomi biru kedepannya, ini memang baru tahapan-tahapan awal," jelasnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya