Cerita Bupati Belitung Kirim Pesan Whatsapp ke Bos Maskapai Penerbangan Tiap Hari demi Perjuangankan Hal Ini

Isyak mengaku bersama Bupati terus menjalin komunikasi dengan para eksekutif penerbangan. Bahkan, itu dilakukan hampir tiap malam.

oleh Ady Anugrahadi diperbarui 08 Jul 2022, 11:15 WIB
Diterbitkan 08 Jul 2022, 11:05 WIB
Wakil Bupati Belitung, Isyak Meirobie menyoroti minimnya maskapai penerbangan yang menawarkan rute ke Kepulauan Belitung.
Wakil Bupati Belitung, Isyak Meirobie, menyoroti minimnya maskapai penerbangan yang menawarkan rute ke Kepulauan Belitung. (Liputan6.com/Ady Anugrahadi).

Liputan6.com, Jakarta Wakil Bupati Belitung, Isyak Meirobie menyoroti minimnya maskapai penerbangan yang menawarkan rute ke Kepulauan Belitung.

Berdasarkan data yang diterima, hanya lima maskapai yang membuka rute perjalanan ke Kepulauan Belitung yakni Nam Air, Sriwijaya Air, Lion Air, Wings Air dan Citilink. 

"Kali ini kita menghadapi tantangan yang sulit pula, yakni berkurangnya flight, penerbangannya tidak banyak," kata dia di Hotel Santika, Kepulauan Belitung, pada Kamis (7/7/2022). 

Isyak mengaku bersama Bupati terus menjalin komunikasi dengan para eksekutif penerbangan. Bahkan, itu dilakukan hampir tiap malam. Isyak mengatakan, ia tidak henti-henti mengirimkan pesan via aplikasi WhatsApp ke para petinggi maskapai penerbangan.

"Saya tiap malam kalau sudah di rumah, bukan temen teman-teman nongkrong yang saya WhatsApp, tapi para CEO maskapai. Tanya deh, mereka pasti sudah benci sama saya. Tiap hari saya WhatsApp," kata Isyak.

Salah satunya, Isyak menyebut berkomunikasi dengan petinggi Maskapai Air Asia. Perjuangan itu pun berbuah manis. Maskapai Air Asia rencanya membuka rute Kepulauan Belitung pada awal September tahun ini.

"Bu, ini Bu Fero kapan Air Asia bisa terbang ke sini. Pak Edi direkturnya juga saya WhatsApp sampai enggak dibales lagi tuh. Kapan terbang ke Belitung lagi. Dan jawabannya sekarang, di bulan Agustus akhir atau September awal untuk Air Asia," ujar dia.

Isyak menerangkan, pandemi Covid-19 menjadi salah satu faktor utama negosiasi dengan pihak maskapai penerbangan berjalan lamban. Sebab, selama pandemi pesawat-pesawat banyak ditarik dari leasing. Sekarang, kata dia pihak maskapai penerbangan melakukan rekondisi ulang menyewa pesawat-pesawat yang kemarin ditarik.

"Tapi dalam kondisi belum layak terbang untuk mengangkut penumpang jadi perlu di-service dulu lah bahasa awamnya," ujar dia.

Sehingga, pesawat akan service di PT GMF Aero Asia Tbk. (GMFI). Dan itu antrenya panjang sekali. "Jadi satu persatu dari service baru ditentukan rute a rute b rute c," ujar dia.

Di samping itu, Isyak mengatakan, pemerintah Kepulauan Belitung juga tengah bersurat ke Super Air Jet dan Batik Air agar membuka rute ke Kepulauan Belitung. 

"Batik kemarin menghilang buat angkutan haji. Nanti habis Lebaran haji, balik lagi kok. Liat deh nanti bahkan nanti ditambah Super Air Jet sebagai prioritas utama," ucap dia.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Berpengaruh pada Sektor Ekonomi

Pesona wisata Pulau Batu Berlayar di Pulau Belitung
Pesona wisata Pulau Batu Berlayar di Pulau Belitung. (Liputan6.com/Ady Anugrahadi)

Tak dimungkiri, kata Isyak, minimnya maskapai penerbangan yang beroperasi ke Kepulauan Belitung secara tak langsung berpengaruh pada penghasilan masyarakat Kepulauan Belitung yang menggantungkan hidupnya di sektor pariwisata.

"Semua pasti mengeluh kami sanggup jualan banyak, tapi penerbangan yang tidak banyak," ujar dia.

Namun, Isyak meminta pelaku usaha untuk tetap bekerjalah secara maksimal. Meski, proses negosiasi tak semudah mengembalikan telapak tangan.  Karena, ujar dia yang melobi bukan hanya Kepulauan Belitung, tapi juga daerah lain dengan kekuatan yang lebih kuat dan jaringan lebih luas. 

"Nanti kami urus yang seperti saya sebutkan tadi biar menjadi tugas saya pak Bupati, pak Gubernur dan tiket.com yang mengeksekusinya. Percayalah bahwa saya bersama bupati terus bekerja kami lobi semua," tandas dia.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya