Liputan6.com, Jakarta - Para kader Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) mengikuti pendidikan antikorupsi dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), di Gedung Pusat Edukasi Antikorupsi KPK, Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (26/7/2022).
Sebanyak 80 pengurus PKB termasuk pengurus Badan Otonom (Banom) PKB hadir mengikuti rangkaian pendidikan antikorupsi, diantaranya Wakil Ketua Umum DPP PKB Ida Fauziyah, Sekjen DPP PKB M. Hasanuddin Wahid, Ketua Fraksi PKB DPR RI Cucun A Suamsurijal dan lainnya.
Baca Juga
Hasanuddin alias Cak Udi mengatakan pihaknya mengapresiasi pendidikan antikorupsi yang diselenggarakan KPK. Menurutnya program tersebut sesuai dengan mandat pendirian PKB dan akan terus menjadi tekad seluruh pengurus dan juga kader.
Advertisement
"Kami tentu sangat mengapresiasi dan mendukung program Politik Cerdas Berintegritas ini. Saking semangatnya dari jam 6 pagi tadi kami sudah kumpul di kantor DPP PKB sebelum berangkat ke sini. Semua ini kami lakukan sebagai bentuk penghormatan kami kepada pak Firli (Bahuri) dan juga KPK," kata Cak Udin.
Anggota Komisi X DPR RI ini juga mendukung usulan KPK RI, bahwa calon anggota legislatif (Caleg) dan juga calon kepala daerah yang maju di Pemilu wajib mengikuti pelatihan antikorupsi dari KPK.
"Seperti usulan dari pak Wawan tadi (PCB) menjadi salah satu syarat dari pencalegan atau Pilkada itu semuanya kita apresiasi dan kita ingin wujudkan itu bukan hanya di tingkat pusat, tapi juga di daerah. Jadi kita wajibkan seluruh Caleg ikut pendidikan antikorupsi KPK," tutur Cak Udin.
Cak Udin menambahkan, pendidikan antikorupsi melalui program PCB yang digelar KPK penting dalam menanamkan integritas seluruh pengurus dan kader PKB. Sebab itu ia menilai suksesnya PCB menjadi tolok ukur suksesnya pemberantasan korupsi.
"PCB itu artinya KPK sukses dalam pemberantasan korupsi. Karena indikasi dari kesuksesan ini adalah kalau PCB ini terus berlangsung," ujar Cak Udin.
KPK Sebut Pendidikan Antikorupsi Sangat Penting
Sementara itu, Ketua KPK Firli Bahuri mengingatkan pentingnya pendidikan antikorupsi. Ia mengatakan, pendidikan antikorupsi merupakan elemen yang sangat penting untuk mengakselerasi upaya pemberantasan korupsi di Indonesia, termasuk bagi partai politik.
"Partai politik itu seharusnya dia mengadu ide serta kreatifitas sehingga kadernya memang disiapkan untuk memimpin," kata Firli.
Menurut Firli, pencegahan lewat pendidikan antikorupsi tak kalah penting dalam upaya pemberantasan korupsi di Indonesia.
"Kenapa pendidikan (antikorupsi) penting? Karena ini amanat UUD 1945 mencerdaskan kehidupan bangsa. Pendekatan pencegahan dan perbaikan sistem teorinya ada. Korupsi itu muncul karena gagal, lemah dan buruknya sistem," tutur Firli.
Advertisement