Liputan6.com, Jakarta - Rumah Sakit Umum Daerah atau RSUD Jombang akhirnya buka suara usai viral di sosial media (sosmed) Twitter sebuah thread milik akun Twitter @MinDesiyaa.
Dalam threadnya, akun Twitter @MinDesiyaa menceritakan pengalaman buruk yang dialami saudaranya tak kuat melahirkan normal hingga menyebabkan sang bayi meninggal dunia.
Advertisement
Baca Juga
Kepala Bidang Pelayanan Keperawatan dan Kebidanan Dr M Vidya Buana buka suara terkait kronologi awal pasien atas nama Rohma Roudotul Jannah (26) warga Kecamatan Sumobito, Kabupaten Jombang, Jawa Timur.
Vidya membenarkan jika sang ibu merupakan pasien rujukan dari Puskesmas pada Kamis 28 Juli 2022.
"Pasien ini rujukan dari puskesmas Sumobito pada Kamis 28 Juli 2022 pukul 09.00 WIB, atas indikasi keracunan dalam kehamilan, kemudian masuk rumah sakit untuk dikakukan pemeriksaan yang mana kondisi pasien ini baik," ujar Vidya, Senin (1/8/2022).
"Setelah itu masuk tahap aktif sementara posisi kepala janin sudah masuk ke dasar panggul, kemudian konsultasi kepada objdb yang mana telah diupayakan untuk lahir normal," sambung dia.
Kemudian, lanjut Vidya, pasien saat dilakukan proses persalinan mendapati suatu kendala, terjadi kemacetan sehingga hanya keluar kepala saja akibat distorsi bahu pada bayi.
"Kemudian setelah pembukaan 7 terjadi proses kemacetan yang terjadi pada pundak bayi, diupayakan pertolongan berbagai macam dengan manuver-manuver yang kami miliki hingga pertolongan tersebut melibatkan 3 dokter," beber dia.
Namun sayangnya, lanjut Vidya, pertolongan tersebut tidak mendapatkan hasil sehingga nyawa bayi tidak terselamatkan saat di lakukan proses persalinan.
"Kemudian kondisi bayi tidak bisa diselamatkan," ucap dia.
Â
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Leher Bayi Terpaksa Dipotong untuk Selamatkan Ibu
Kemudian menurut Vidya, karena bayi tak terselamatkan, pada akhirnya pihak dokter memutuskan untuk melakukan pemotongan terhadap leher bayi untuk bisa dikeluarkan dari dalam rahim.
"Jadi posisi kami hanya untuk menyelamatkan ibu, ya mau tidak mau kami harus melakukan proses pemotongan leher bayi agar bisa di keluarkan dan Alhamdulillah ibu bisa terselamatkan," tutup Vidya.
Sebelumnya, belum lama ini viral di sosial media (sosmed) Twitter sebuah thread yang menceritakan pelayanan buruk RSUD Jombang, Jawa Timur.
Kisah itu diceritakan pemilik akun bernama Desi. Dia membuat thread kronologi soal saudaranya yang merasakan pelayanan tidak bagus di RSUD Jombang, yang direspons banyak akun.
"Haloo aku akan bikin thread pengalaman istri adik sepupuku yg melahirkan di RSUD KABUPATEN JOMBANG karena, aku berbagi di sini agar tidak ada lagi yang mengalami kejadian yang dialami adikku," ujar Desi melalui akun Twitter @MinDesiyaa dikutip, Senin (1/8/2022).
Menurut Desi, cerita tersebut berawal dari kontraksi yang dialami istri adik sepupunya pada Kamis 28 Juli 2022.
"Sebut saja adikku Feri dan istrinya Ria. Ria yang saat itu ditemani ibunya datang ke pukesmas terdekat karena mengalami kontraksi yang tidak berhenti dari hari Rabu malam," cerita Desi.
Menurut dia, setelah dilakukan pemeriksaan menyeluruh dokter di Puskesmas setempat, maka diputuskan untuk merujuk Ria ke rumah sakit dengan diantar salah satu perawat.
"Sesampainya di rumah sakit, perawat puskesmas sudah memberikan surat rujukan tersebut agar Ria segera ditangani operasi," kata Desi.
Â
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Advertisement
Tak Kuat Melahirkan Normal Tetapi RS Memaksa
Sayangnya, menurut Desi, RSUD Jombang justru menolak tindakan tersebut dan menyarankan agar Ria tetap lahiran normal.
"Ria yang saat itu memang sudah tidak kuat menolak saran lahiran normal dari rumah sakit, tapi pihak rumah sakit tetap memaksa dan pada akhirnya Ria mau tidak mau mengikuti prosedur rumah sakit," kata Desi.
Desi menceritakan, saat proses persalinan, Ria mengejan hanya sampai kepala bayi yang keluar dan benar benar sudah tidak kuat.
Menurut dia, berat badan bayi yang besar dan pundak lebar membuat Ria kesusahan mengejan dan dokter sampai harus menggunakan alat sedot untuk mengeluarkan bayi.
"Namun semua itu gagal dan pada akhirnya dokter mengambil jalan untuk memotong kepala bayi karena bayi sudah meninggal karena terlalu lama terjepit lehernya. Setelah dipotong leher kembali dijahit dan bayi dikebumikan dengan layak oleh ayahnya," kata Desi.
Dia mengaku, thread tersebut dibuat buat karena keluarganya hanya bisa pasrah. Mau menuntut RSUD Jombang pun tidak tahu jalurnya dan pasti membutuhkan biaya yang tidak sedikit.
"Sang bayi diberi (nama) CAHAYA REMBULAN dipanggil Bulan.. Sedangkan Ria masih proses pemulihan di rumah sakit dan lagi lagi dapat omongan pedas dari perawat karena dari faskes kelas tiga. Minta doanya agar Bulan ditempatkan di surga Allah, dan Ria segera pulih," tutup Desi.
Akun Sosial Media RSUD Jombang Diserbu
Atas kejadian tersebut, akun Instagram RSUD Jombang @rsudkabjombang pun langsung diserbu netizen. Mereka meninggalkan komentar di unggahan terakhir RSUD Jombang @rsudkabjombang.
"Wahh dokter disini ga bisa proses lahiran yahh?? 😊 lainnya kali kalo mau main praktek dokter2 jgn di rs cukkk," tulis @chamidmuhajir.
"Sependek sepengetahuan saya di UU kesehatan dan KHUP dokter dan tenaga kesehatan itu bertanggung jawab sendiri loh atas perbuatannya. Hati2 loh kalian. Jangan judes2," kata @diana_sari.md.
"tutup aja nih RS," tulis @unnamed__yet.
"apa yg bisa diharapkan dari para nakes yg pada ngelanggar sumpah profesi..Tuhan aja ga ditakutin..kalian tu yg sembarangan mainin nyawa orang tu jahat tau ga," ucap @noonaanaanaa.
"Buat bumil yang masih sayang nyawa anda & bayi, mungkin bisa cari alternatif rumah sakit lain untuk melahirkan.. Karena dirumah sakit ini kabarnya banyak komplain dan keluhan pelayanan yang kurang baik," tulis @yosbur08.
"Ini rsud yg viral di twitter, jahat bgt ampe ngilangin nyawa bayi," kata @ndn_dwyh.
"Oh ini yg RS yg motong kepala bayi?😮😮😮," tulis @ayasorayaas.