Alasan Anies Ganti Nama RSUD Menjadi Rumah Sehat Jakarta

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan resmi mengubah nama Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) menjadi Rumah Sehat untuk Jakarta

oleh Winda Nelfira diperbarui 03 Agu 2022, 11:53 WIB
Diterbitkan 03 Agu 2022, 11:53 WIB
Anies Baswedan
Anies Baswedan di Rakornas PKS, Depok, Senin, 6 Maret 2017.

Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan lewat Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI mengadakan pencanangan penamaan 'Rumah Sehat untuk Jakarta' secara serentak di enam wilayah kota dan kabupaten di Jakarta.

Pencanangan penamaan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) menjadi Rumah Sehat untuk Jakarta dilakukan di RSUD Cengkareng, Jakarta Barat. Nantinya ke depan tidak ada lagi RSUD di Jakarta, melainkan namanya adalah Rumah Sehat Jakarta.

"Kita mencanangkan, penjenamaan rumah sehat untuk Jakarta. Program ini sebenarnya sudah dirancang sejak lama, ide gagasan mulai dibahas 2019. 2020 awal, mulai kita siapkan langkah-langkahnya lalu muncul pandemi sehingga ini terhenti, baru kemudian diaktifkan lagi setelah kita bisa suasananya lebih memungkinkan," kata Anies di RSUD Cengkareng, Jakarta Barat, Rabu (3/8/2022).

Anies menjelaskan alasan perubahan rumah sakit menjadi Rumah Sehat ini dilakukan agar. Kata dia, agar rumah sakit selama ini identik dengan tempat orang sakit. Sehingga pola pikir itu harus diubah dengan mengganti nama RSUD menjadi Rumah Sehat.

"Mengapa penanaman dilakukan, selama ini RS kita berorientasi pada kuratif dan rehabilitatif sehingga datang karena sakit, lalu datanglah ke rumah sakit untuk sembuh, untuk sembuh itu harus sakit dulu, sehingga tempat ini menjadi tempat orang sakit," kata Anies.

Anies menyampaikan bahwa pandemi Covid-19 juga memberikan pelajaran penting untuk lebih menjaga kesehatan. Oleh karena itu, Anies ingin agar rumah sakit di Jakarta juga dapat berperan dalam aspek preventif atau pencegahan.

"Nah di sisi lain pada saat pandemi kemarin kita menyaksikan pentingnya menjaga kesehatan, karena itu kita ingin agar rumah ini menjadi rumah di mana perannya ditambah, aspek promotif, aspek preventif," terang Anies.

 

Harapan Anies di Rumah Sehat Jakarta

FOTO: Kesibukan RSUD Cengkareng di Tengah Peningkatan Kasus COVID-19
Suasana IGD RSUD Cengkareng, Jakarta, Rabu (23/6/2021). Meningkatnya kasus COVID-19 di Jakarta membuat pasien harus mengantre di luar IGD untuk mendapatkan tempat perawatan. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) ini berharap orientasi masyarakat dapat berubah dengan adanya perubahan rumah sakit menjadi Rumah Sehat ini. Dia ingin 'Rumah Sehat untuk Jakarta' dapat menjadi orientasi hidup sehat warga DKI Jakarta.

"Jadi datang ke rumah sehat untuk menjadi sehat dan lebih sehat dari mulai melakukan medical check up sampai persoalan gizi dan lain-lain. Konsultasi, jadi rumah sehat ini dirancang untuk benar-benar membuat kita berorientasi pada hidup yang sehat, bukan sekadar berorientasi untuk sembuh dari sakit," kata dia.

Dia meminta seluruh jajaran pengelola rumah sakit di Jakarta untuk segera melakukan transformasi. 'Rumah Sehat untuk Jakarta' kata Anies, harus menjadi tempat yang memberikan kenyamanan dan keramahan bagi seluruh warga.

"Nah, ini yang menjadi harapan kita, mudah-mudahan nanti bisa terwujud. Tentu ada periode transisi untuk boleh membiasakan dari menyebut istilah rumah sakit menjadi rumah sehat, itu sesuatu yang normal," ujar Anies.

Pencanangan penjenamaan ini disertai dengan penyeragaman seluruh logo rumah sakit umum di seluruh wilayah DKI Jakarta. Menurut Anies simbol yang digunakan rumah sakit di Jakarta selama ini kurang mencerminkan kesatuan. Padahal kata dia, rumah sakit sama-sama memberikan pelayanan kepada masyarakat.

"Lalu penjenamaan ini juga menyeragamkan seluruh simbol RS se-Jakarta, karena selama ini simbolnya berbeda-beda, seakan-akan ini bukan satu kesatuan. Padahal semuanya adalah institusinya pemerintah yang memberi pelayanan kepada seluruh warga, yang warga bisa datang ke mana pun juga," jelas Anies.

Pencanangan penjenamaan tersebut ditandai dengan penandatanganan yang dilakukan oleh Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) DKI Jakarta, Ketua Ikatan Bidan Indonesia (IBI) DKI Jakarta, Sekretaris Ikatan Dokter Indonesia (IDI) DKI Jakarta, Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta, dan Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesehatan Keluarga (TP PKK) DKI Jakarta.

Selain Anies, penandatanganan itu juga disaksikan oleh Kepala Dinas Kesehatan, dan Direktur Jenderal Kesehatan Masyarakat. Agenda pencanangan penjenamaan rumah sehat untuk Jakarta ini dilakukan bersamaan dengan pencanangan Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN).

31 Nama RSUD di DKI Diubah Jadi Rumah Sehat Jakarta

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengumumkan UMP DKI 2020.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengumumkan UMP DKI 2020, Jumat (1/11/2019). (Liputan6.com/ Delvira Chaerani Hutabarat)

Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan meresmikan perubahan nama rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) menjadi Rumah Sehat di lima wilayah DKI Jakarta. Perubahan nama tersebut dilakukan di 31 rumah sakit milik pemerintah yang ada di DKI Jakarta.

Namun demikian, pihaknya belum berencana mengganti nama rumah sakit swasta yang ada di wilayah DKI jadi rumah sehat.

"Nantinya, untuk perubahan nama rumah sakit yang lain itu ke Kemenkes," kata Anies saat meresmikan.

Anies mengatakan, perubahan nama tersebut dilakukan untuk mengubah pola pikir warga tentang rumah sakit. Sehingga diharapkan masyarakat tidak hanya mendatangi rumah sakit dalam keadaan sakit saja melainkan ketika dalam kondisi sehat.

"Selama ini RS kita berorientasi pada kuratif dan rehabilitatif sehingga datang karena sakit jadi datang untuk sembuh untuk sembuh itu harus sakit dulu," kata Anies, seperti dikutip dari Antara.

Nantinya, peran rumah sehat akan ditambah dari segi promotif dan preventif. Hal tersebut dilakukan agar rumah sakit mengambil peran membantu warga melakukan pencegahan penyakit sekaligus mempromosikan hidup sehat.

Anies mengatakan, rentetan program yang berkaitan dengan unsur preventif dan promotif akan disiapkan oleh jajaran pemprov DKI Jakarta untuk diterapkan di seluruh rumah sakit.

Pengukuhan perubahan nama itu dilakukan secara simbolis di RSUD Cengkareng, Jakarta Barat. Namun secara serentak kegiatan ini diikuti oleh pejabat tingkat kota secara virtual di setiap RSUD lain wilayah DKI Jakarta. 

Infografis Jabatan Gubernur Anies Baswedan Berakhir di 2022. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Jabatan Gubernur Anies Baswedan Berakhir di 2022. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya