Respons PSI soal Anies Baswedan Siap Jadi Capres di 2024

Kata PSI DKI Soal Anies Nyatakan Siap Nyapres 2022 di Media Asing

oleh Winda Nelfira diperbarui 17 Sep 2022, 21:05 WIB
Diterbitkan 17 Sep 2022, 21:05 WIB
Rapat Paripurna Penetapan Pimpinan DPRD DKI
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menghadiri rapat paripurna DPRD di Gedung DPRD DKI Jakarta, Kamis (3/10/2019). Rapat Paripurna DPRD DKI Jakarta mengumumkan penetapan susunan pimpinan DPRD DKI periode 2019/2024. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta Ketua DPW Partai Solidaritas Indonesia (PSI) DKI Jakarta Michael Victor Sianipar menanggapi soal Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang menyatakan siap maju sebagai calon presiden (capres) pada pemilihan presiden (pilpres) 2024. Menurut Michael, secara objektif Anies memang punya peluang sebagai capres.

"Sebagai Gubernur Jakarta yang sudah menuntaskan lima tahun masa jabatan, secara objektif beliau memang punya peluang sebagai calon presiden," kata Michael kepada wartawan, Sabtu (17/9/2022).

Michael mengatakan semua pihak yang hendak berniat maju pada kontestasi Pilpres 2024 hendaknya menyampaikan niatnya tersebut secara terbuka. Dia pun meminta agar niat untuk maju sebagai capres 2024 tak ditutup-tutupi.

"Jadi saat ini, semua yang berniat maju, saya harap sampaikan terbuka. Jangan malah ada yang menutup-nutupi dan tidak gentleman. Kalau memang niat nyapres, gerak-geriknya jelas mau nyapres, sampaikan terbuka," jelas dia.

Dia juga mengimbau para tokoh yang sedang menduduki posisi di pemerintahan tak menggunakan fasilitas negara untuk melakukan kampanye secara diam-diam. Pasalnya, menurut Michael sudah sewajarnya para tokoh menyatakan niat baik untuk maju di pilpres 2024 agar dapat dinilai secara objektif oleh masyarakat.

"Sudah sewajarnya yang punya niatan itu, harus berani menyatakan dan tidak bergerak terselubung saja. Itu baru fair dan masyarakat bisa menilai dan membandingkan secara objektif," terang Michael.

PSI DKI Jakarta kata Michael akan menunggu semua calon potensial untuk mendeklarasikan diri. Supaya para calon nantinya dapat dikritisi visi dan kapasitasnya secara adil dan objektif.

Menurut Michael, Anies sukses memimpin Jakarta selama lima tahun masa jabatan dengan kompleksitas yang dimiliki ibu kota. Terutama, kata dia saat Indonesia mengalami masa-masa sulit menghadapi pandemi Covid-19. Kinerjanya itu disebut Michael seharusnya dapat dinilai secara objektif oleh warga.

"Saya rasa keberhasilan dan kekurangan Pak Anies di Jakarta bisa dinilai masyarakat secara objektif. Benar katakan benar, salah katakan salah," ujarnya.

Michael berujar untuk mengevaluasi seseorang layak jadi capres atau tidak, tidak boleh mengandalkan sentimen dan emosional semata. Bagi Michael, harus ada objektifitas, sehingga dapat menjaring capres-cawapres terbaik

"Penilaian menyeluruh ini berlaku ke Pak Anies dan ke siapapun yang berkeinginan maju sebagai capres. Jadi saya sebagai Ketua PSI Jakarta tidak akan dismiss begitu saja potensi seorang politisi, kita harus lihat semua dan gunakan kacamata yang adil dan objektif," ucap dia.

Anies Baswedan Tunggu Parpol Usung Dirinya di Pilpres 2024

Ekspresi Anies Baswedan Usai 11 Jam Diperiksa KPK
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memberikan keterangan seusai menjalani pemeriksaan di Gedung KPK, Jakarta, Rabu (7/9/2022). Pemeriksaan terhadap Anies terkait dugaan korupsi di penyelenggaraan Formula E Jakarta diketahui berjalan sekitar 11 jam. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bakal mempertimbangkan keputusan partai politik (parpol) yang nanti mengusung dirinya sebagai calon presiden (Capres) maupun calon wakil presiden (Cawapres) di pemilihan Pilpres 2024.

Hal ini diungkapkan Anies saat ditemui usai menjadi narasumber dalam acara diskusi bertajuk 'Situasi Politik Menjelang Pemilu/Pilpres 2024' di Hotel JS Luwansa, Jalan HR Rasuna Said, Kuningan Jakarta Selatan, Sabtu (17/9/2022).

"Kan saya bilang, kalau ada yang mengusung, kita lihat," kata Anies.

Lebih lanjut, mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) ini mengatakan persiapan menuju pemilihan umum (Pemilu) 2024 akan disampaikan usai tak lagi menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta.

Masa tugas Anies sebagai Gubernur DKI Jakarta diketahui akan berakhir pada 16 Oktober 2022 mendatang. Menurut Anies, kewenangan menuju Pilpres 2024 sepenuhnya akan menjadi keputusan parpol.

"Saya kan sering sampaikan bahwa saya selesai di Jakarta setelah itu nanti kita lihat, apa. Karena ketika sampai pada proses demokrasi pemilihan dan lain-lain itu kewenangannya bukan di tangan seseorang, tapi ada di tangan partai politik," katanya.

Anies menyampaikan bakal menunggu proses yang sedang dilakukan oleh semua parpol hingga pembentukan koalisi. Dia percaya tiap parpol akan mengedepankan kepentingan bangsa Indonesia dalam menentukan capres-cawapresnya.

"Jadi biarkan partai politik berproses, biarkan partai politik melakukan pembentukan koalisi, kita lihat dan kami percaya partai-partai politik ini akan mengedepankan kepentingan bangsa, kepentingan negara di dalam mereka menyusun koalisi dan di dalam mereka nanti menentukan calon-calonnya," jelas dia.

Anies menyatakan, langkah selanjutnya akan diputuskan usai dirinya tak lagi menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta.

"Saya sebagai orang yang baru selesai, nanti nih selesai, sesudah itu nanti kita lihat apakah kemudian saya akan berada di wilayah politik atau wilayah lain, kita lihat besok," ujar dia.

Anies Masuk Radar Capres Demokrat

Ketua DPD Partai Demokrat DKI Jakarta Mujiyono menanggapi soal pernyataan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang menyebut siap maju sebagai calon presiden (capres) 2024 apabila ada partai politik (parpol) yang mencalonkannya.

Menurut Mujiyono mengacu pada pernyataan anggota Majelis Tinggi Partai Demokrat Syarief Hasan, Anies masuk radar capres dan cawapres Partai Demokrat dari Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

"Karena punya wawasan yang bagus dan punya chemistry dengan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY)," kata Mujiyono kepada Liputan6.com, Sabtu (17/9/2022).

Kendati demikian, Mujiyono mengatakan Anies perlu menyelesaikan tugasnya sebagai Gubernur DKI Jakarta terlebih dahulu sebelum menyiapkan diri untuk gelaran pemilihan presiden (pilpres) 2024. Anies diketahui bakal berakhir masa jabatan sebagai orang nomor satu DKI Jakarta pada 16 Oktober 2022 mendatang.

"Kan tinggal sebulan lagi, ya selesaikan itu dulu dong. Sesuai pernyataan beliau mau fokus sampai 16 oktober," kata Mujiyono

Selain itu, Mujiyono menegaskan bahwa keputusan strategis seperti partai koalisi dan penetapan capres dan cawapres merupakan kewenangan Majelis Tinggi Partai Demokrat yg diketuai SBY dan Wakilnya AHY sebagai Ketua Umum Partai Demokrat.

Mujiyono juga membocorkan beberapa kriteria capres dan cawapres Partai Demokrat yang diinginkan Ketum AHY. Capres dan cawapres Partai Demokrat, kata dia harus berintegritas dan memperoleh dukungan kuat dari rakyat.

"Capres dan cawapres harus memiliki integritas dan kapasitas, elektabilitas atau dukungan terkuat dari rakyat," jelas Mujiyono.

Kriteria lain yang juga penting disebutkan adalah harus memiliki chemistry. Berdasarkan kriteria ini, Anies memenuhi aspek chemistry karena dinilai punya hubungan yang baik dengan AHY.

"Memiliki kekuatan hati dan energi yang saling percaya, saling menghargai, saling menguatkan dan saling melengkapi. Semangatnya adalah dwi tunggal," ujar dia.

Mujiyono menambahkan terkait dengan kontestasi Pilpres 2024 Partai Demokrat didukung penuh oleh 34 DPD di seluruh Indonesia. Kesemua DPD, kata dia mendukung AHY untuk maju dalam kontestasi Pilpres 2024.

Infografis Relawan Tokoh Bermunculan Jelang Pilpres 2024. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Relawan Tokoh Bermunculan Jelang Pilpres 2024. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya