Liputan6.com, Jakarta Polri telah menyiapkan ribuan personel untuk mengamankan kegiatan Konferensi Tingkat Tinggi atau KTT G20 di Bali. Dalam kegiatan ini, nantinya sebanyak 5.746 personel diterjunkan dari berbagai wilayah.
"Pengamanan KTT G20 dilakukan dengan operasi terpusat yaitu mulai dari Mabes Polri sampai dengan kewilayahan," kata Asisten bidang Operasi (Asops) Kapolri Irjen Agung Setya Imam Efendi dalam keterangannya, Selasa (27/9/2022).
"Bali, NTB dan di Jawa Timur. Dengan jumlah personel yang diploting sebanyak 5.746 personel dan cadangan anggota yang siap beroperasi sekitar 1.600," sambungnya.
Advertisement
Ia menjelaskan, untuk pengamanan di Bali lebih diprioritaskan terhadap lima kawasan yakni Seminyak, Sanur, Jimbaran, Nusa Dua Utara dan Nusa Dua Selatan.
Baca Juga
"Menyiapkan perlengkapan yang dibutuhkan, secdoor, X-Ray, Ransus, Kapal, Helikopter, dan kendaraan pengawalan, terkait dengan kendaraan pengawalan (kendaraan listrik)," jelasnya.
Selain itu, dalam pengamanan ini tak hanya dilakukan oleh personel Korps Bhayangkara saja. Melainkan juga adanya stakeholder terkait seperti TNI.
"Didalam pengamanan Polri bersinergi dengan Paspampres, TNI, BNPB, serta stakeholder lainnya yang berhubungan dengan pengamanan," sebutnya.
"Kita juga sudah menyiapkan Posko di ITDC (command center) untuk koordinasi semua stakeholder terkait," tutupnya.
Siapkan Fasilitas Kesehatan
Layanan kesehatan dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 yang akan berlangsung di Bali pada 15-16 November 2022 dijamin aman. Saat ini Kementerian Kesehatan (Kemenkes) tengah melakukan persiapan untuk menyediakan berbagai fasilitas kesehatan.
Kemenkes akan membangun fasilitas kesehatan di hotel utama tempat penyelenggaraan KTT G20, seperti di Apurva Kempinski Bali dan juga seluruh hotel tempat para delegasi menginap. Kementerian kesehatan juga telah meminta beberapa Rumah Sakit rujukan menyiapkan diri dan menjamin layanan kesehatan secara paripurna.
“Pemilihan rumah sakit rujukan ini mempertimbangkan perhitungan jarak dari main venue, yaitu Apurva Kempinski ke RS rujukan,” kata Direktur Tata Kelola Pelayanan Kesehatan Kemenkes, Sunarto, dikutip dari keterangan tertulis, Jumat (23/9/3033).
Jika ada delegasi mengalami kejadian darurat yang membutuhkan layanan kesehatan, langsung akan dirujuk ke rumah sakit terdekat. Dari seluruh rumah sakit yang dipilih sebagai rujukan, yang paling dekat 13 menit dan paling lama 48 menit.
Adapun tujuh RS Internasional dan daerah yang menjadi rujukan adalah RSUP IGN Ngurah, RSUD Bali Mandara, RS Universitas Udayana, RS Siloam, RS BIMC Nusa Dua, RS Bhayangkara, dan RS Tk II Udayana.
"Misalnya RS Bhayangkara ke Apurva Kempinksi berjarak 25 kilometer dengan waktu tempuh 48 menit. Sedangkan RS BMIC Nusa Dua berjarak 4,5 km dengan waktu tempuh 13 menit,” kata Sunarto.
Reporter: Nur Habibie/Merdeka.com
Advertisement