Beri Kuliah Umum ke Mahasiswa UCLA, Dirut BPJS Kesehatan Paparkan Telemedicine

Dengan telemedicine, layanan kesehatan tidak lagi terkendala oleh kondisi geografis maupun non-geografis.

oleh Fachri pada 02 Okt 2022, 12:25 WIB
Diperbarui 02 Okt 2022, 12:21 WIB
BPJS Kesehatan.
Direktur Utama BPJS Kesehatan Ghufron Mukti saat berada di Los Angeles untuk memaparkan layanan telemedicine. (Foto: Istimewa)

Liputan6.com, Los Angeles Salah satu strategi dalam mempermudah akses layanan kesehatan di seluruh wilayah Indonesia adalah dengan layanan telemedicine. Dengan layanan tersebut, layanan kesehatan tidak lagi terkendala oleh kondisi geografis maupun non-geografis.

Saat memberikan kuliah umum kepada mahasiswa University of California (UCLA), Direktur Utama BPJS Kesehatan Ghufron Mukti memaparkan dengan rinci konsep telemedicine, Program JKN, dan progres hasil uji cobanya di Indonesia.

“Penduduk Indonesia di wilayah-wilayah tertentu, seperti di wilayah 3T (daerah terdepan, terpencil, dan tertinggal) belum tentu bisa merasakan manfaat fasilitas kesehatan karena terkendala akses ke fasilitas kesehatan. Ini disebabkan oleh faktor geografis, transportasi atau ketidaktersediaan fasilitas kesehatan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat," ungkapnya.

"Oleh karena itu, BPJS Kesehatan bersama pemerintah Indonesia berupaya menjawab tantangan tersebut melalui uji coba telemedicine,” tegas Ghufron.

Ghufron menjelaskan, dengan telemedicine, peserta JKN yang mengakses layanan dasar di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) dan memerlukan konsultasi dokter spesialis, tidak perlu datang lagi ke rumah sakit.

Dokter FKTP akan mengonsultasikan keluhan peserta kepada dokter spesialis di rumah sakit melalui telemedicine. Konsultasi tersebut berupa penegakan diagnosis, pemberian terapi, dan pencegahan keparahan penyakit.

“Hingga saat ini, terdapat 100 FKTP Non-Daerah Terpencil dan Daerah Terpencil yang telah memanfaatkan layanan telemedicine. Layanan ini juga telah dimanfaatkan oleh 117 rumah sakit, 62 apotek dan ruang farmasi Puskesmas yang tersebar di wilayah Indonesia," kata Ghufron.

"Bahkan untuk memudahkan peserta JKN memperoleh obat, dalam uji coba telemedicine saat ini, BPJS Kesehatan juga bekerja sama dengan pihak ketiga dalam menyediakan fasilitas pengantaran obat ke 20 titik FKTP dan apotek mitra BPJS Kesehatan di Indonesia,” tambahnya.

Pada kesempatan tersebut, Ghufron juga bertemu langsung dengan perwakilan Bill and Mellinda Gates Foundation untuk membahas peluang kerja sama dalam rangka memperkuat implementasi layanan telemedicine di Indonesia.

Tak hanya itu, Ghufron yang juga saat ini masih menjabat sebagai Ketua Komisi Kesehatan atau Technical Commission on Medical Care and Sickness Insurance (TC Health) ISSA yang beranggotakan 160 negara, juga bertemu dengan Rektor UCLA, Gene Block. Pertemuan tersebut membahas mengenai potensi kerja sama BPJS Kesehatan dengan UCLA ke depan.

 

(*)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya