Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Kota Depok bergerak cepat untuk membantu pencarian satu siswa yang hanyut di Curug Kembar, Kabupaten Bogor. Sebelumnya tiga dari empat korban SMPIT Al Hikmah berhasil ditemukan terbawa arus sungai saat mengikuti LDKS.
Sekretaris Daerah Kota Depok, Supian Suri mengatakan, Pemerintah Kota Depok turut prihatin atas kejadian yang menimpa empat siswa SMPIT Al Hikmah. Tiga siswa berhasil ditemukan dan satu siswa masih dalam pencarian hingga saat ini.
Baca Juga
“Untuk membantu pencarian, kami telah menurunkan tim rescue berasal dari PMI dan DPKP Kota Depok,” ujar Supian saat dihubungi Liputan6.com, Sabtu (15/10/2022).
Advertisement
Supian menjelaskan, anggota PMI yang ditugaskan sebanyak tiga tim atau sekitar 24 orang dan dua Ambulance. Selain itu, anggota DPKP Kota Depok yang dikerahkan sebanyak sebanyak 10 orang.
“Untuk anggota damkar dibagi dua tim untuk mempercepat pencarian,” jelas Supian.
Tim DPKP Kota Depok sebanyak empat orang ditugaskan membantu pencarian di Cisarua dan enam orang bertugas menyusuri sungai Ciliwung. Untuk tim PMI difokuskan membantu petugas gabungan dari wilayah Bogor melakukan pencarian di lokasi titik awal hilangnya siswa.
“Nantinya tim Ciliwung menyusuri aliran kali Ciliwung untuk mencari korban yang hanyut terbawa arus sungai,” ucap Supian.
Pada saat pencarian, Tim Ciliwung menemukan mayat yang terbawa arus di bawah jembatan Jalan Raya Juanda. Mayat tersebut ternyata merupakan warga asal Bogor yang terbawa arus Kali Ciliwung.
“Iya tadi anggota mengevakuasi temuan mayat yang merupakan warga Bogor,” terang Supian.
Supian berharap dengan adanya bantuan tim dari Kota Depok, diharapkan pencarian korban siswa yang terbawa arus sungai dapat segera ditemukan. Selain itu, Pemerintah Kota Depok meminta warga mengurangi kegiatan outdoor di lokasi rawan bencana dan lainnya.
“Mengingat cuaca sedang esktrim sebaiknya mengurangi kegiatan di luar rumah atau di lokasi rawan bencana,” pungkas Supian.
Evaluasi
Sebelumnya, Wakil Wali Kota Depok Imam Budi Hartono memerintahkan Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Depok untuk mengevaluasi kegiatan sekolah. Hal ini disampaikan Imam saat mendatangi rumah salah satu korban di Kelurahan Pondok Cina.
“Kami menghimbau kepada seluruh lembaga pendidikan sekolah, karena kondisi alam sedang tidak ramah, hindari kegiatan di tempat berpotensi musibah,” ujar Imam, Kamis (13/10/2022).
Lokasi yang berpotensi terjadi bencana hidrometeorologi saat cuaca ekstrem yakni kawasan sungai dengan ancaman banjir bandang, gunung atau tebing berupa ancaman longsor, dan pantai dengan potensi gelombang tinggi.
“Tolong dihindari kondisi sekarang hingga Desember mungkin Januari, iklim di Indonesia sangat ekstrim sekali,” ucap Imam.
Advertisement
Hindari Kegiatan di Luar Sekolah
Imam meminta semua sekolah terutama jenjang SD dan SMP menghindari kegiatan di luar sekolah atau luar Kota Depok. Hal itu dilakukan untuk kepentingan dan keselamatan para insan sekolah.
“Melalui Disdik dilakukan imbauan secara tertulis kepada semua sekolah tidak melakukan kegiatan ke alam yang sekarang cuacanya cenderung ekstrim,” ucap Imam.
Pemerintah Kota Depok akan melakukan evaluasi terkait kegiatan di luar sekolah yang bersentuhan dengan alam selama cuaca ekstrem. Sekolah diminta untuk sementara tidak melakukan kegiatan di alam terbuka.
“Semua sekolah agar tidak melakukan kegiatan ke alam yang sekarang cuacanya cenderung ekstrim baik sungai, laut, mungkin juga gunung, potensi longsor bisa saja terjadi,” ucap Imam.