Liputan6.com, Jakarta - Pemerintantah Presiden Jokowi dinilai sangat memprioritaskan pembangunan desa. Komitmen Jokowi membangun desa diwujudkan melalui gagasan dana desa yang sudah terealisasi sejak periode awal kepemimpinannya.
Program dana desa itu hingga kini telah banyak mendorong kemajuan-kemajuan dengan lahirnya berbagai pembangunan. Hal tersebut diakui Akademisi Universitas Papua, Dr Yusuf W Sawaki.
Yusuf mengatakan gagasan dana desa dari Jokowi telah banyak melahirkan hal-hal positif. Yang paling nampak menurutnya adalah terwujudnya pemerataan pembangunan yang masuk hingga ke desa-desa.
Advertisement
Pernyataan Yusuf tersebut ia sampaikan seusai mengisi seminar di kampusnya dengan tajuk “Infrastruktur Pedesaan: Menelaah Optimalisasi Dana Desa Era Jokowi untuk Kesejahteraan Masyarakat”.
Baca Juga
“Banyak hal yang positif dan berhasil dari lahirnya dana desa. Bahwa sekarang ada aliran dana yang begitu besar yang bisa masuk hingga ke desa-desa untuk membantu pembangunan di desa,” ujar Yusuf, Kamis (10/11/2022).
Yusuf juga menerangkan bahwa kehadiran gagasan Jokowi tersebut mendorong desa untuk berdaulat. Sebab keuangan desa telah terjamin berkat program dana desa.
“Kita sudah tau pasti jumlah anggaran yang masuk ke desa-desa. Dalam satu tahun ada anggaran yang cukup besar masuk ke kampung melalui dana desa. Itu bisa membuat desa berdaulat,” pungkasnya.
Sudah Kucurkan Rp 51 Triliun
Menteri Desa, Pengembangan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar menyebut pencairan dana desa sudah mencapai Rp 51 triliun. Dana ini sudah disalurkan ke 74.808 desa atau setara 99 persen jumlah desa di Indonesia.
Rinciannya, Dana Desa yang sudah masuk ke Rekening Kas Desa sebesar Rp 51.838.423.520.358. Angka ini setara 76,23 persen dari total pagu anggaran Dana Desa Rp 68 triliun.
"Penyerapan sampai dengan 3 Oktober sudah masuk rekening kas desa Rp 51 triliun atau sebesar 76,23 persen," ungkapnya dalam Ngopi Bareng di Kemendes PDTT, Senin (3/10/2022).
Pria yang akrab disapa Gus Halim ini menuturkan rincian alokasi dana desa yang sudah cair tersebut. Diantaranya, untuk BLT Dana Desa sebesar Rp 16.729.723.800.000 yang dibagikan kepada 7.295.193 keluarga penerima manfaat (KPM).
Kemudian, Padat Karya Tunai Desa (PKTD) sebesar Rp 2.068.764.293.798 yang berhasil menyerap 808.661 tenaga kerja lokal. Alokasi Desa Aman Covid-19 sebesar Rp 3.747.250.342.379.
Selanjutnya, untuk ketahanan pangan sebesar Rp 8.072.387.457.765. Serta sisanya untuk alokasi kegiatan prioritas desa lainnya Rp 21.220.297.626.416.
"Ini hasil monev (monitoring dan evaluasi) dana desa Kementerian Desa per 3 Oktober 2022," ujarnya.
Advertisement