Liputan6.com, Jakarta Penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali disambut antusias sejumlah pihak. Pasalnya, pemulihan pasca pandemi Covid-19 sangat dinanti semua pihak di seluruh dunia, tak terkecuali di Indonesia.
Sebagai bentuk dukungan, sekelompok organisasi perempuan yang terdiri dari Perempuan Bravo 5, Jaman Perempuan Indonesia (JAPRI) dan Perempuan Berkebaya Indonesia (PBI) menginisiasi acara dengan tema “Kebaya, Welcome G20” di Sarinah, Jakarta.
Baca Juga
Diharapkan, dengan tema tersebut semakin bisa mengenalkan dan menguatkan budaya Indonesia, yang bisa membawa negara ini semakin mempunyai jati diri bangsa.
Advertisement
“Ini menjadi kekuatan jatidiri bangsa yang tidak boleh dilemahkan apalagi dihilangkan,” kata Ketua Umum Japri Purnama Sitombul, Selasa (15/11/2022).
Sebagai informasi, acara ini diikuti lebih dari 300 perempuan berkebaya. Ada fashion show kebaya, musik tradisional Dayak, angklung dan beberapa kelompok paduan suara serta pertunjukan aneka tari nusantara.
Sementara, Perempuan Bravo 5 Nia Sjarifudin juga menambahkan, pemilihan strategi budaya jelas sudah menunjukkan Indonesia bisa menjadi negara kuat.
"Apalagi selama pandemi Covid-19, budaya gotong yang merupakan habitus Pancasila ternyata masih kuat dan menjadi bukti yang membuat Indonesia cukup mampu survive selama pandemi Covid," kata dia.
Bahkan, Kehadiran Pejabat Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono disambut meriah dan antusias dari hadirin.
"Beliau dengan tulus memberi apresiasi photo bersama dengan para pengisi acara," katanya.
G20 dorong penguatan budaya
Sebelumnya, Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) menyatakan bahwa Presidensi G20 Indonesia 2022 semakin mendorong penguatan peran budaya sebagai perekat antarbangsa.
"Presidensi G20 akan semakin mendorong dan membangkitkan kebudayaan untuk menjadi perekat antarbangsa," kata Deputi Bidang Koordinasi Revolusi Mental, Pemajuan Kebudayaan dan Prestasi Olahraga Kemenko PMK Didik Suhardi dihubungi dari Jakarta, Selasa (15/11/2022).
Seperti dilansir dari Antara, dia menjelaskan, budaya merupakan produk sebuah peradaban yang diharapkan bisa menjadi media untuk menjalin komunikasi antarbangsa melalui soft diplomacy.
"Budaya juga berperan penting dalam mendorong kehidupan berkelanjutan, budaya mengingatkan mengenai pentingnya menjaga kearifan lokal, menjaga alam dan menjaga identitas, untuk hidup yang berkelanjutan," katanya.
Advertisement