Gempa Cianjur, BMKG: Ada Laporan Kerusakan Bangunan dan Longsor

Gempa bumi ini dirasakan di Kota Cianjur dengan skala intensitas V - VI MMI atau getaran dirasakan oleh semua penduduk. Kebanyakan semua terkejut dan lari keluar.

oleh Muhammad Ali diperbarui 21 Nov 2022, 14:44 WIB
Diterbitkan 21 Nov 2022, 14:43 WIB
Ilustrasi gempa (unsplash)
Ilustrasi gempa (unsplash)

Liputan6.com, Jakarta- Gempa bumi terjadi Sukabumi dengan magnitudo 5,6 pada Senin (21/11/2022). Getara gempa terasa di Cianjur hingga Jakarta.

Menurut Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Daryono, episenter gempa bumi terletak pada koordinat 6,86° LS ; 107,01° BT, atau tepatnya berlokasi di darat wilayah Sukalarang, Sukabumi, Jawa Barat pada kedalaman 11 km.

"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi dangkal akibat adanya aktivitas sesar Cimandiri. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan geser ( strike-slip )," kata dia kepada wartawan, Senin (21/11/2022).

Dia menuturkan, gempabumi ini dirasakan di Kota Cianjur dengan skala intensitas V - VI MMI ( Getaran dirasakan oleh semua penduduk. Kebanyakan semua terkejut dan lari keluar ). Garut dan Sukabumi IV - V MMI ( Getaran dirasakan hampir semua penduduk, orang banyak terbangun ). Cimahi, Lembang, Kota Bandung, Cikalong Wetan, Rangkasbitung, Bogor dan Bayah dengan skala intensitas III MMI ( Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu ). Rancaekek, Tangerang Selatan, Jakarta dan Depok dengan skala intensitas II - III MMI ( Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu ).

"Hingga saat ini sudah ada laporan kerusakan bangunan seperti rumah dan toko juga dampak longsor di wilayah Cianjur yang ditimbulkan akibat gempabumi tersebut. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi ini tidak berpotensi tsunami," kata dia.

 Dia menambahkan, hingga pukul 14.00 WIB, hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya 15 aktivitas gempabumi susulan ( aftershock ) dengan magnitudo terbesar M4.0.

"Kepada masyarakat diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa. Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun  tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah," kata dia.

Terasa di Bogor

Gempa magnitudo 5,6 mengguncang Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Senin (21/112022). Warga Bogor pun merasakan getaran gempa yang cukup kuat.

Berdasarkan informasi BMKG, gempa magnitudo 5.6 terjadi pada pukul 13.21 WIB. Pusat gempa berada di darat 10 Km barat daya Kabupaten Cianjur.

Enam+05:07VIDEO BERANI BERUBAH: Bambu Berani Berubah "Tadi sempat terasa sangat keras, bahkan cukup lama," ucap Andri Novian (36) warga Ciriung, Cibinong, Kabupaten Bogor.

Senada juga diutarakan Wianah (57), warga Malabar, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor. Ia mengungkapkan guncangan sangat terasa hingga membuat jam tempat tidur bergoyang.

"Baru rebahan di tempat tidur, tiba-tiba terasa kaya yang digoyang-goyang gitu, saya langsung bangun," kata Wianah.

Rifki Septian juga merasakan hal yang sama. Saat sedang mengerjakan tugas, kursinya bergoyang. Ia kemudian bergegas keluar dan kembali merasakan bumi bergoyang.

"Tahu terjadi gempa, saya keluar rumah. Pas berdiri terasa lagi ada guncangan. Sepertinya dua kali gitu," kata Rifki.

Infografis Gempa Megathrust Bayangi Jakarta
Infografis Gempa Megathrust Bayangi Jakarta (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya