Liputan6.com, Jakarta Kepala BNPB Suharyanto mengatakan, ada 100 titik pengungsian di Kabupaten Cianjur, yang terbagi dua baik terpusat maupun mandiri.
"Kami per hari ini sudah mendata ulang titik titik pengungsian, jadi yang sudah berhasil di survei di Kabupaten Cianjur ini sudah berhasil menemukan ada 110 titik tempat pengungsian," kata dia dalam konferensi pers, Jumat (25/11/2022).
Advertisement
Baca Juga
Surhayanto menjelaskan, untuk tempat pengungsian terpusat sebanyak 57 dengan kapasitas sampai 500 orang. Sementara, 53 merupakan titik pengungsian mandiri dengan kapasitas sampai 10 orang.
"Baik pengungsian yang terpusat besar kekuatan 200 300 400 500 orang, maupun kekuatan yang 5 sampai 10 orang ini memang terpencar di 15 kecamatan sehingga membutuhkan strategi, tenaga dan kekuatan ekstra dalam pendistribusian logistik," ungkap dia.
Surhayanto menambahkan, 16.645 jumlah KK yang berada di tenda pengungsian baik terpusat dan mandiri. Harapannya, seluruh pengungsi korban gempa Cianjur bisa terlayani.
"Ini mudah mudahan kedepan seiring berjalannya waktu semakin baik dan semua masyarakat Kabupaten Cianjur sekitar 60 ribu lebih yang mengungsi bia terlayani," kata dia.
"Tapi tentu saja data ini masih berkembang trus karena kami terus melakukan pendataan, dan bukan final, kita langsung datangi langsung data," pungkasnya.
Â
Â
**Liputan6.com bersama BAZNAS bekerja sama membangun solidaritas dengan mengajak masyarakat Indonesia bersedekah untuk korban gempa Cianjur melalui transfer ke rekening:
1. BSI 900.0055.740 atas nama BAZNAS (Badan Amil Zakat Nasional)2. BCA 686.073.7777 atas nama BAZNAS (Badan Amil Zakat Nasional)
248 Kali Gempa Susulan
Deputi Geofisika Badan Metorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Suko Prayitno Adi, menyebut gempa susulan masih terus terjadi di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.
Menurut dia, per hari ini, Jumat (25/11/2022) terjadi gempa susulan sebanyak 248 kali dengan magnitudo terbesar yakni 4,2.
"Sampai pukul 17.00 tadi, gempa susulan hari ini sebanyak 248 gempa susulan. Magnitudo terbesar 4,2 dan terkecil 1,2," ujar dia dalam jumpa pers virtual, Jumat (25/11/2022).
Dia menyebut, gempa susulan yang terjadi masih terbilang aman tak membahayakan. Namun dia tetap mengimbau masyarakat untuk tidak lebih dahulu kembali ke dalam rumah.
"Dan ini terus menurun walaupun satu, dua kali dirasakan gempa, tapi tidak membahayakan. Tapi kalau rumah-rumah sudah tidak layak huni sebaikanya keluar dari rumah," kata dia.
Reporter: Genantan Saputra/Merdeka.com
Advertisement