Jokowi Bentuk Satuan Tugas untuk Selesaikan Kesepakatan di KTT G20

Jokowi mengingatkan komitmen investasi yang didapat dari KTT G20 harus bisa terealisasi di lapangan.

oleh Lizsa Egeham diperbarui 28 Nov 2022, 16:18 WIB
Diterbitkan 28 Nov 2022, 16:17 WIB
Jokowi dan Joe Biden Bertemu Jelang KTT G20 di Bali
Presiden Joko Widodo berbincang dengan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden saat melakukan pertemuan bilateral di Nusa Dua, Bali (14/11/2022). Pertemuan itu diikuti oleh sejumlah pejabat yang mendampingi. (AFP/Saul Loeb)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi membentuk gugus tugas atau task force untuk menindaklanjuti hasil kesepakatan dan kerja sama selama penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali. Hal ini agar hasil kerja sama dari proyek KTT G20 dapat segera dieksekusi.

"Yang berkaitan dengan hasil yang konkret, saya kira juga ini betul-betul ini yang paling penting agar segera ditindaklanjuti dengan membentuk task force untuk menyelesaikan kesepakatan-kesepakatan," jelas Jokowi saat memimpin rapat terbatas Evaluasi Pelaksanaan KTT G20 di Kantor Presiden Jakarta, Senin (28/11/2022).

Dia mengatakan, total ada 226 proyek yang bersifat multilateral dengan nilai USD 238 miliar. Selain itu, kata Jokowi, ada 140 proyek yang bersifat bilateral dengan nilai USD 71,4 miliar.

"Ini harus dipastikan bahwa semua proyek program dan inisiatif ini segera dapat dieksekusi dengan cepat.

Jokowi mengingatkan komitmen investasi yang didapat dari KTT G20 harus bisa terealisasi di lapangan. Dia mencotohkan kerja sama melalui skema partnership global infrastructure and investment sebesar USD 600 miliar.

"Kemudian USD 20 miliar untuk pengembangan kendaraan listirk berbasis fosil melalui just energy transition partnership ini seperti apa," ujarnya.

"Kemudian juga komitmen investasi dari Jepang, Inggris, Korea Selatan untuk MRT Jakarta. Kerja sama dengan Turki untuk pembangunan jalan tol Trans-Sumatra dan lain-lainnya, saya melihat ini banyak sekali," sambung Jokowi.


Tegaskan Pentingnya Satuan Tugas

Presiden RI Joko Widodo menutup KTT G20 di Bali pada Rabu (16/11). Hal ini ungkapkan oleh Jokowi di hadapan kepala negara anggota G20 dan tamu undangan (Sekretariat Presiden)
Presiden RI Joko Widodo menutup KTT G20 di Bali pada Rabu (16/11). Hal ini ungkapkan oleh Jokowi di hadapan kepala negara anggota G20 dan tamu undangan (Sekretariat Presiden)

Oleh sebab itu, Jokowi menekankan pentingnya satuan tugas untuk mengawal proyek-proyek yang telah disepakati. Dengan begitu, kesepakatan yang dihasilkan terelasiasi di lapangan.

"Perlu segera ada task force khusus, misalnya yang Amerika siapa, yang UAE siapa, yang Korea siapa, yang Jepang siapa, semuanya, yang China siapa. Sehingga semuanya bisa secara detail menindaklanjuti apa yang menjadi kesepakatan kita," tutur Jokowi.

Sementara itu, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyampaikan Presiden Jokowi sudah menunjuk beberapa menteri sebagai penanggung jawab untuk mengawal hasil komitmen dari KTT G20. Adapun Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan ditunjuk untuk mengawal komitmen di bidang investasi.

Kemudian, Menlu Retno Marsudi ditunjuk untuk menindaklanjuti komitmen di bidang politik. Sedangkan, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto ditunjuk mengawal komitmen di luar politik dan investasi.

"Tentunya sekali lagi, seperti pada saat kita melakukan gawe G20 ini akan menjadi kerja keroyokan bareng-bareng untuk menindaklanjuti," ucap Retno.

Infografis Acungan Jempol untuk Presidensi G20 Jokowi
Infografis Acungan Jempol untuk Presidensi G20 Jokowi (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya