Lansia Perlu Divaksin Booster Kedua, Ini Penjelasannya

Untuk mendapatkan booster dosis kedua, lansia harus terlebih dulu mengikuti vaksin primer dosis pertama dan kedua serta booster pertama. Jarak vaksin booster pertama dan kedua setidaknya enam bulan.

oleh Liputan6.com diperbarui 29 Nov 2022, 20:17 WIB
Diterbitkan 29 Nov 2022, 13:39 WIB
FOTO: Layanan Vaksinasi COVID-19 Puskesmas Kecamatan Matraman
Petugas kesehatan dari Puskesmas Kecamatan Matraman melakukan skrining saat vaksinasi COVID-19 di SD Negeri 25 Utan Kayu Selatan, Matraman, Jakarta Timur, Rabu (23/3/2022). Vaksin yang digunakan adalah vaksin AstraZeneca untuk dosis pertama, kedua dan ketiga (booster). (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta Pemerintah resmi memberikan vaksin booster dosis kedua untuk masyarakat lanjut usia (lansia) sesuai Surat Edaran Nomor HK.02.02/C/5565/2022. Booster kedua merupakan vaksin suntikan keempat.

Lalu, kenapa ini penting bagi lansia?

Juru Bicara Covid-19 Kementerian Kesehatan M. Syahril mengatakan, pemerintah ingin memastikan lansia benar-benar terlindungi dari dampak parah akibat Covid-19. Data statistik menunjukkan lansia merupakan kelompok rentan dengan tingkat keparahan bahkan kematian akibat Covid-19 sangat tinggi.

“Percepatan vaksinasi baik primer maupun booster perlu dilakukan mengingat pasien COVID-19 yang meninggal sebagian besar adalah masyarakat yang belum divaksinasi, lansia, dan orang dengan penyakit penyerta,” kata Syahril Selasa (29/11/2022). 

Untuk mendapatkan booster dosis kedua, lansia harus terlebih dulu mengikuti vaksin primer dosis pertama dan kedua serta booster pertama. Jarak vaksin booster pertama dan kedua setidaknya enam bulan.

Syahril mengimbau masyarakat agar segera mengikuti vaksin lengkap. Sebab, di beberapa daerah cakupan vaksinasi primer dan booster masih di bawah 70% dari total populasi yang ditarget mendapatkan vaksin.

Di sisi lain, Covid-19 terbukti masih ada. Saat ini, masyarakat banyak terinfeksi varian XBB yang menyebabkan kasus harian Covid-19 di Indonesia melonjak naik beberapa waktu terakhir.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Kelompok Rentan Terinfeksi Varian Baru

Pemerintah Genjot Percepatan Vaksinasi Covid-19 Mengantisipasi Varian Omicron
Anggota Polsek Cinere mendampingi murid kelas II saat vaksinasi covid-19 di SDI Al Hidayah, Depok, Selasa (25/1/2022). Mengantisipasi meningkatnya kasus Omicron, pemerintah mempercepat vaksin untuk lansia dan anak-anak, baik itu vaksin dosis pertama, kedua, maupun booster. (merdeka.com/Arie Basuki)

Ketua Satgas Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Erlina Burhan mengatakan ada beberapa kelompok yang rentan terinfeksi varian XBB, salah satunya belum terima vaksin dosis lengkap.

Bahkan, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan orang yang belum pernah vaksin Covid-19 sama sekali memiliki risiko meninggal di gelombang penyebaran Covid-19 kali ini.

Kewaspadaan semakin perlu ditingkatkan saat menghadapi libur akhir tahun. Berkaca pada kejadian sebelumnya, kasus Covid-19 cenderung naik paska libur panjang.

Infografis Yuk Kenali Perbedaan Vaksin, Vaksinasi dan Imunisasi Cegah Covid-19. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Yuk Kenali Perbedaan Vaksin, Vaksinasi dan Imunisasi Cegah Covid-19. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya