Demi Kedaulatan Energi, DPR Dukung Langkah Tegas Jokowi Banding Lawan WTO

Anggota Komisi VII DPR RI, Mukhtarudin, memastikan pihaknya mendukung penuh langkah tegas Presiden Joko Widodo alias Jokowi melakukan banding terhadap World Trade Organization (WTO) atas larangan ekspor bahan mentah biji nike

oleh Liputan6.com diperbarui 30 Nov 2022, 15:21 WIB
Diterbitkan 30 Nov 2022, 15:21 WIB
Anggota Komisi VII DPR RI Mukhtarudin
Anggota Komisi VII DPR RI Mukhtarudin (Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - Anggota Komisi VII DPR RI, Mukhtarudin, memastikan pihaknya mendukung penuh langkah tegas Presiden Joko Widodo alias Jokowi melakukan banding terhadap World Trade Organization (WTO) atas larangan ekspor bahan mentah biji nikel.

“Kita mendukung langkah pemerintah dalam hal ini melakukan banding terhadap WTO tersebut,” kata Mukhtarudin saat dihubungi, Rabu (30/11).

Menurut Anggota Fraksi Partai Golkar ini, Indonesia memiliki kedaulatan dalam mengelola sumber daya alamnya sendiri tanpa harus ada intervensi pihak lain. Apalagi hal ini dilakukan untuk merealisasikan keinginan Pemerintah menggunakan energi baru terbarukan ke depan.

“Karena bagaimanapun kedaulatan negara kita tentang perdagangan khususnya dalam mengelola sumber daya alam, mutlak kedaulatan negara kita. Oleh karena itu kita akan memberikan dukungan secara politis kepada pemerintah dalam rangka melakukan banding terhadap gugatan tersebut,” ucapnya.

Dikatakan Mukhtarudin, hilirisasi dari mineral itu adalah amanat Undang-undang (UU) Minerba Nomor 3 Tahun 2020, jadi itu mutlak harus diperjuangkan, baik oleh Pemerintah maupun legislatif.

“Oleh karena itu, maka pemerintah harus segera juga mempercepat proses pembangunan smelter di Indonesia. Harus ada gerakan percepatan pembangunan smelter agar kita segera bisa melakukan hilirisasi secara maksimal terhadap minerba yang kita miliki, baik nikel, timah dan lain-lain,” ungkapnya.

Dukungan Penuh

Untuk itu, Mukhtarudin memastikan Komisi VII DPR RI akan memberikan dukungan penuh atas langkah tegas Presiden Jokowi untuk melakukan banding terhadap keputusan WTO. “Jadi Kita dukung lah, intinya kita dukung,” tegasnya.

Diakui Mukhtarudin, dengan melakukan hilirisasi di dalam negeri terhadap mineral terutama nikel sebagai bahan energi yang terbarukan atau energi masa depan, maka dipastikan akan memberikan nilai investasi yang besar bagi negara.

“Begitu investasi masuk tentu ini akan membukakan lapangan pekerjaan, menambah pendapatan income dan pasti ada pengaruhnya. Oleh karena itu kita dukung Presiden melakukan upaya semaksimal, mungkin memperkuat argumennya Pemerintah memberikan argumen objektifnya terhadap masalah banding tersebut,” jelasnya.

“Dan agar meningkatkan dan juga secara paralel dan juga mempercepat proses pembangunan smelter dalam rangka hilirisasi semakin cepat,” tambahnya.

Penegasan Terkait Pembangunan Smelter

Mukhtarudin pun menyarankan agar Pemerintah memberikan penegasan khusus terkait pembangunan smelter di Indonesia. Pasalnya, dengan dibangunnya smelter maka akan mendatangkan nilai investasi yang cukup besar.

“Jadi pemerintah harus memberikan treatment khusus dalam rangka percepatan pembangunan smelter di Indonesia, sehingga hilirisasi mineral ini cepat dan investasi bisa segera masuk, apalagi nikel ini kan sebagai bahan baku baterai, sebagai energi terbarukan masa depan,” pintanya.

“Oleh karena itu, makanya kita harus mempertahankan kedaulatan energi kita, mineral kita di dalam negeri,” tandasnya.

Infografis Waspada Bencana Lanjutan Gempa Cianjur
Infografis Waspada Bencana Lanjutan Gempa Cianjur (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya