Kapolda ke Jajaran di HUT Polda Metro Jaya: Jangan Jadi Teman Maling dan Bandar Narkoba

Fadil berharap dari level atas sampai bawah meresapi, menghayati, dan mengamalkan guna menjadi polisi yang melindungi dan melayani.

oleh Ady Anugrahadi diperbarui 07 Des 2022, 06:22 WIB
Diterbitkan 07 Des 2022, 06:22 WIB
Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Fadil Imran saat melantik 28 Kapolsek di Mapolda Metro Jaya, Selasa (24/4/2022). (Dok: Humas Polda Metro Jaya)
Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Fadil Imran. (Dok: Humas Polda Metro Jaya)

 

Liputan6.com, Jakarta - Polda Metro Jaya merayakan hari jadi Polda ke-73 pada Selasa (6/12/2022). Kapolda Irjen Fadil Imran menyampaikan pesan mendalam lewat tema 73 Tahun Bakti Polda Metro Jaya.

"Saya ingin makna 73 tahun Polda Metro Jaya dengan tajuk bakti Polda Metro Jaya terus melindungi melayani dan mengayomi," kata Fadil Imran di Polda Metro Jaya.

Fadil menerangkan, makna dibalik melindungi, melayani dan mengayomi. Dia awalnya mengartikan kata melindungi. Contohnya melindungi masyarakat dari preman dan bandar narkoba.

"Bukan sebaliknya polisi temannya maling, temannya bandar narkoba," ujar dia.

Sementara itu, maksud mengayomi ialah kehadiran polisi membuat masyarakat adem, tenang dan tentram. Fadil mewanti-wanti agar polisi selalu melayani dengan hati dan ketulusan.

"Melayaninya apa, masyarakat yang butuh pertolongan. Pertolongan apa? Bukan hanya sektor Kamtibmas tapi semua bidang, kesehatan, pendidikan. Itu yang sering kita lupakan," ujar dia.

Fadil berharap dari level atas sampai bawah meresapi, menghayati, dan mengamalkan guna menjadi polisi yang melindungi dan melayani.

"Jadi mudah-mudahan renungan kita dalam beberapa minggu terakhir melindungi mengayomi melayani bisa betul-betul ditangkap oleh pikiran masuk ke dalam hati lalu tercermin dalam perbuatan. Walaupun tidak mudah, tapi saya pikir penyampaian sederhana akan membuat lebih paham dan mudah," ujar dia.

 

Digelar secara Sederhana

Dalam kesempatan itu, Fadil juga menyinggung alasan Hari Ulang Tahun (HUT) Polda Metro Jaya ke-73 digelar secara sederhana. Keputusan mengubah format acara dan rangkaian acara dipikirkan selama dua hari.

"Ada sebuah makna dibalik keputusan itu, saya mengambil hikmah dari sebuah kesederhanaan, kepedulian dan ketulusan. Its all about values saya bekerja selalu dengan values, ini yang harus dipahami," ujar dia.

"Hati dan nilai itu selalu bergandengan beriringan. Kita ingin sederhana tapi value-nya itu. Demikian pula dengan sikap disiplin, sederhana itu bukan berarti tidak esensial dan tidak substansi," dia menandaskan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya