Liputan6.com, Jakarta - Penjabat Gubernur DKI Heru Budi Hartono mengecek perkembangan proyek sodetan Kali Ciliwung menuju Kanal Banjir Timur (KBT) sebagai salah satu upaya penanggulangan banjir di Ibu Kota.
Dalam pantauannya, Heru mengecek tiga bagian proyek penanggulangan banjir itu didampingi Wali Kota Jakarta Timur M Anwar. Dia mengecek sodetan yang berada di Jalan Otista yang merupakan inlet Kali Ciliwung atau titik masuknya air. Kemudian di Jalan Otista III yang merupakan titik pertemuan dan KBT sisi belakang Kampus Trisakti sebagai titik keluar air.
Heru tidak menjelaskan kemajuan proyek penanggulangan banjir Jakarta itu namun per awal Desember 2022, sodetan Kali Ciliwung itu diperkirakan sudah mencapai 62 persen.
Advertisement
Proyek sodetan itu diperkirakan rampung pada Agustus 2023. Namun Heru berharap dapat difungsikan lebih cepat yakni pada April 2023.
Sodetan itu nantinya mengalirkan air ke KBT yang ditargetkan mengurangi dampak banjir di Jakarta.
Dengan adanya sodetan atau terusan air ke KBT, diperkirakan dapat mereduksi dampak banjir atau genangan yang meliputi kawasan sekitar 200 hektare (ha). Adapun kapasitas sodetan itu diperkirakan hingga 60 meter kubik (m3) per detik untuk mereduksi banjir.
Proyek sodetan Kali Ciliwung dilaksanakan oleh kontraktor PT Wijaya Karya-PT Jaya Konstruksi, KSO dan konsultan supervisi PT Virama-Supra-TAA, KSO dengan masa pelaksanaan Agustus 2021-Agustus 2023.
Berdasarkan data Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) alokasi anggaran untuk konstruksi sodetan dan galian alur sebesar Rp683,9 miliar.
59 Bangunan Rumah Ditertibkan
Sebelumnya, sebanyak 59 bangunan di Jalan IPN Kebon Nanas RT 009 RW 06, Kelurahan Cipinang Besar Selatan, Kecamatan Jatinegara, Jakarta Timur, ditertibkan Pemerintah Kota Jakarta Timur.
Wali Kota Jakarta Timur M. Anwar mengatakan, penertiban ini dilakukan dalam rangka pembangunan Proyek Nasional Sodetan Ciliwung menuju ke Kanal Banjir Timur (KBT).
"Diharapkan dengan terbangunnya sodetan, rumah warga yang berada dekat aliran Kali Ciliwung bisa terbebas dari banjir,” kata Anwar dalam keterangan resminya.
Adapun Pemkot Jakarta Timur sudah menyiapkan rumah susun untuk merelokasi warga ber-KTP DKI Jakarta yang terdampak. Kemudian, pedagang yang terdampak akan ditempatkan di pasar di bawah binaan PD Pasar Jaya.
Anwar menyebut, dari 52 penghuni di sana, terdapat 26 orang ber-KTP DKI yang akan direlokasi ke Rusun Cipinang Besar Utara. Sementara itu, warga yang berdagang tercatat sebanyak 9 orang dan sebagai gantinya akan disiapkan tempat berjualan di pasar-pasar milik PD Pasar Jaya seperti di Pasar Embrio Kecamatan Makasar.
Untuk warga terdampak yang ber-KTP luar kota Jakarta, ada sebanyak 12 Kepala Keluarga dan akan antar pulang kampung masing-masing.
Advertisement