KPU Jayapura Keluhkan Jaringan Internet, Berpotensi Timbulkan Kecurangan Saat Pemilu 2024

Dengan dukungan infrastruktur jaringan internet yang baik, dapat membantu petugas dalam pemutakhiran data Pemilu 2024.

oleh Hanz Jimenez Salim diperbarui 03 Feb 2023, 18:19 WIB
Diterbitkan 03 Feb 2023, 18:19 WIB
Ilustrasi Pemilu Pilkada Pilpres (Freepik)
Ilustrasi Pemilu/Pilkada/Pilpres (Freepik)

Liputan6.com, Jakarta - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Jayapura, Papua, menyayangkan infrastruktur jaringan internet yang menjangkau semua kampung belum stabil menjelang Pemilu 2024.

Divisi Sosialisasi Pendidikan Partisipasi Masyarakat dan Sumber Daya Manusia KPU Kabupaten Jayapura, Lodwik Ap mengatakan, jaringan internet yang belum stabil berpotensi menimbulkan kecurangan pada Pemilu.

"Sehingga untuk meminimalisir kecurangan dalam pelaksanaan Pemilu 2024 kami berharap layanan internet di semua kampung di Kabupaten Jayapura bisa diselesaikan agar mudah diakses dengan baik," kata Lodwik dilansir dari Antara, Jumat (3/2/2023).

Lodwik menambahkan, dengan dukungan infrastruktur jaringan internet yang baik, dapat membantu petugas pemutakhiran data (PPD) dan panitia pemungutan suara (PPS) di setiap distrik dan kampung.

Menurut Lodwik, pihaknya bersama Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kabupaten Jayapura dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jayapura telah membahas kondisi infrastruktur layanan internet pada tingkat distrik dan kampung di Sentani pada 1 Januari 2023.

"Sehingga kami berharap Pemkab Jayapura melalui Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) agar kampung-kampung yang belum mendapatkan jaringan internet secara optimal bisa diatasi pada 2023," tambah dia.

 

Jaringan Internet Belum Optimal

KPU Gelar Simulasi Pemilu 2024
Petugas melakukan pencoblasan surat suara saat simulasi Pemilu 2024 di Kantor KPU RI, Jakarta, Selasa (22/3/2022). Simulasi digelar untuk memberikan edukasi kepada masyarakat terkait proses pemungutan dan penghitungan suara pemilu serentak tahun 2024. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Sementara, Kepala Dinas Kominfo Kabupaten Jayapura, Gustaf Griapon mengatakan, pihaknya telah mengajukan permohonan kepada mitra kerja yakni BAKTI Kominfo untuk pembangunan base transceiver station (BTS) non-3T bagi kampung yang belum mendapatkan koneksi jaringan internet atau blank spot.

"Ada sebanyak 142 lokasi yang disiapkan, namun yang baru terealisasi dari Bakti Kominfo 44 lokasi ditambah sembilan lokasi pada 2023. Rencananya tahun ini semua lokasi itu sudah bisa on air," katanya.

Dia menambahkan, ada beberapa distrik di Kabupaten Jayapura yang memiliki jaringan internet belum optimal, salah satunya di Distrik Refenirara, sehingga perlu adanya peningkatan jaringan dengan penambahan kuota internet.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya