Tak Hanya Atasi Macet, PKS DKI Harap Proyek MRT Cikarang-Balaraja Dorong Laju Ekonomi

Karena menghubungkan dua provinsi yakni DKI Jakarta dan Jawa Barat, MRT ini bakal mencatat sejarah baru pada sistem transportasi massal di Indonesia.

oleh Winda Nelfira diperbarui 19 Feb 2023, 11:31 WIB
Diterbitkan 19 Feb 2023, 11:31 WIB
MRT Jakarta Kini Jadi Objek Vital Nasional
MRT melintas di Stasiun Bundaran HI, Jakarta, Sabtu (18/2/2023). Direktur Jenderal Perkeretaapian resmi menetapkan MRT Jakarta sebagai Objek Vital Transportasi Bidang Perkeretaapian. Hal itu tercantum dalam Keputusan Direktur Jenderal Perkeretaapian Nomor KP-DJKA 38 Tahun 2023 tanggal 10 Februari 2023. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Anggota Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) DPRD DKI Jakarta Suhud Alynudin menanggapi positif pembangunan Mass Rapid Transit (MRT) Fase 3 koridor Timur-Barat Cikarang-Jakarta-Balaraja. Tak hanya mengatasi kemacetan, PKS berharap proyek ini juga dapat mendorong pertumbuhan ekonomi.

"Selain memecahkan permasalahan kemacetan, juga akan mendorong laju ekonomi di tiga provinsi itu," kata Suhud kepada Liputan6.com, Minggu (19/2/2023).

Suhud menyampaikan karena menghubungkan tiga provinsi yakni Jawa Barat, DKI Jakarta, dan Banten, maka proyek itu bakal mencatat sejarah baru pada sistem transportasi massal di Indonesia.

"Fase 3 koridor Timur-Barat yang membentang dari Bekasi hingga Banten jika terwujud, akan menjadi era baru sistem transportasi di Jakarta khususnya dan Indonesia pada umumnya," kata Suhud.

Oleh sebab itu, dia ingin pengerjaan proyek MRT fase 3 jalur Cikarang-Jakarta-Balaraja itu dapat segera diwujudkan. Sehingga, pemanfaatannya dapat terealisasi secara cepat.

"Harapan saya semoga proyek itu dapat direalisasikan dengan cepat," ucapnya.

Sebelumnya, Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono resmi menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) atau nota kesepahaman dengan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dan Plt Wali Kota Bekasi Tri Adhianto untuk pembangunan MRT East-West (Cikarang-Jakarta-Balaraja). Proyek ini rencananya mulai dibangun di 2024.

"Transportasi berbasis kereta api yaitu MRT. Untuk siapa? Untuk semua. Saya menunjukkan kepada gubernur Jawa Barat ya sudah ini ke bapak. Supaya ini cepat kita komitmen di 2024 insya Allah sudah mulai pembangunan," kata Heru Budi di Gedung Sate, Bandung, Jawa Barat, Jumat 17 Februari 2023.

"Sekali lagi itu untuk siapa? Untuk Pemda DKI Jakarta, Jawa Barat dan Kota Bekasi. Dan seluruh masyarakat yang memang membutuhkan MRT atau perkeretaapian ini yang harus segera kita atasi," lanjut Heru.

 

Bentuk Komitmen Antarpemerintah Daerah

Heru menyampaikan bahwa pada pembangunan phase 1-stage 1 (Tomang-Medan Satria) ini diperpanjang agar manfaatnya dapat dirasakan masyarakat secara luas.

"Siapa yang bermanfaat? Tentunya Masyarakat. Dari Jakarta perbatasan Rorotan kami perpanjang yang sampai Medan Satria kurang lebih satu setengah kilo," ucapnya.

Lebih lanjut, Heru menyatakan bahwa dukungan terhadap pembangunan proyek MRT East-West ini menjadi bentuk komitmen antarpemerintah daerah. Oleh sebab itu, dia ingin proyek ini dapat dituntaskan meski ke depan ada pergantian dan regenerasi kepemimpinan.

"Intinya kami menunjukan inilah kita. Nanti masyarakat yang bersentuhan langsung dan ini harus dilanjutkan dengan komitmen-komitmen. Dan tentunya penerus-penerus kita. Itu inti ketemu kita hari ini. Pak Gubernur Jawa Barat makasih. Pak walikota bekasi makasih," jelas Heru.

Infografis MRT Jakarta Kembangkan Kawasan Berorientasi Transit
Infografis MRT Jakarta Kembangkan Kawasan Berorientasi Transit. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya