Sulit Evakuasi, Polri Upayakan Modifikasi Cuaca TKP Kecelakaan Helikopter Kapolda Jambi

Polri mengaku mengalami kendala dalam upaya mengevakuasi Kapolda Jambi dan rombongannya yang mengalami kecelakaan helikopter di hutan Bukit Tamia, Muara Emat, Kabupaten Kerinci.

oleh Nanda Perdana Putra diperbarui 21 Feb 2023, 15:34 WIB
Diterbitkan 21 Feb 2023, 15:34 WIB
Polri berhasil mencapai lokasi helikopter mendarat darurat yang ditumpangi Kapolda Jambi dan rombongannya di hutan Bukit Tamia, Muara Emat, Kabupaten Kerinci.
Polri mencapai lokasi helikopter mendarat darurat yang ditumpangi Kapolda Jambi dan rombongannya di hutan Bukit Tamia, Muara Emat, Kabupaten Kerinci. (dok Polri)

Liputan6.com, Jakarta Polri mengaku mengalami kendala dalam upaya mengevakuasi Kapolda Jambi dan rombongannya yang mengalami kecelakaan helikopter di hutan Bukit Tamia, Muara Emat, Kabupaten Kerinci. Bahkan, tim berencana mengambil langkah modifikasi cuaca.

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyampaikan, sampai dengan siang ini tim SAR evakuasi jalur udara dan darat memang sudah bertemu dengan korban kecelakaan, baik itu Kapolda Jambi Irjen Rusdi Hartono dan rombongannya. Beberapa anggota terpantau mengalami luka-luka sehingga perlu evakuasi secara cepat.

“Karena kondisi kabut, kondisi cuaca yang tentunya ini sangat menghalangi proses evakuasi yang akan kita laksanakan, khususnya sampai dengan hari ini SAR udara masih kesulitan, sehingga tentunya kami sedang berupaya bagaimana melakukan modifikasi cuaca,” tutur Listyo di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Selasa (21/2/2023).

Menurut Listyo, modifikasi cuaca diperlukan agar kabut di sekitaran lokasi dapat dihilangkan dan tim SAR dapat melihat jelas TKP evakuasi. Dengan begitu, upaya evakuasi melalui jalur udara dapat dilakukan dengan baik.

“Namun demikian, saat ini kami telah menerjunkan kembali tim tambahan untuk mempersiapkan kemungkinan kita lakukan SAR darat, oleh karena itu saat ini kami sedang melalukan mapping untuk melihat rute terdekat dan rute yang aman bagi korban teman-teman kami yang terluka,” jelas dia soal evakuasi korban helikopter mendarat darurat di Jambi.

Listyo menegaskan, upaya penyelamatan tidak bisa sembarangan meskipun butuh langkah cepat. Hal tersebut agar tidak menambah cedera yang dialami korban dan tim evakuasi pun aman selama perjalanan.

“Keselamatan teman-teman kami yang luka jadi prioritas kami. Mohon doanya agar semua bisa berjalan dengan baik,” Listyo menandaskan.

 


4 Orang Bakal Dievakuasi Terlebih Dulu

Polri kembali melanjutkan upaya evakuasi Kapolda Jambi dan rombongannya yang mengalami kecelakaan helikopter di hutan Bukit Tamia, Muara Emat, Kabupaten Kerinci. Rencananya, fokus utama dibagi dengan menolong empat korban pertama.

“Ya mungkin assessment dari dokter, orientasinya dari kondisi kesehatan,” tutur Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Selasa (21/2/2023).

Menurut Dedi, empat dari delapan korban kecelakaan yang akan dievakuasi lebih dulu adalah Kapolda Jambi Irjen Rusdi Hartono, pilot helikopter, co-pilot helokopter, dan salah satu anggota.

Sementara itu, tim evakuasi darat pun kini bertambah jumlahnya yang terdiri dari anggota Polri, TNI, Basarnas, hingga relawan masyarakat.

“Sebelumnya 20 sekarang 25 orang,” kata Dedi.

Sebelumnya, Polri menghentikan sementara proses evakuasi kecelakaan helikopter Kapolda Jambi dan rombongannya di hutan Bukit Tamia, Muara Emat, Kabupaten Kerinci. Hal itu lantaran cuaca yang kurang bersahabat.

“Bahwa yang menjadi kendala utama proses evakuasi ini adalah cuaca. Karena cuaca ketika sudah angin kemudian berkabut bahkan ada petir, maka proses evakuasi dihentikan sampai sore hari ini,” tutur Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (20/2/2023).

 


Evakuasi Helikopter Sempat Dihentikan Sementara

Menurut Dedi, proses evakuasi dihentikan secara menyeluruh baik jalur darat dan udara. Hanya saja, upaya penyelamatan para korban akan dilanjutkan kembali apabila cuaca kembali membaik sebelum masuk malam hari.

“Apabila cuaca nanti kembali membaik, batas waktu evakuasi yang kami dapat dari Tim SAR yang ada di Merangin maupun di Kerinci adalah jam 20.00 WIB malam,” jelas dia.

Batas waktu evakuasi, lanjut Dedi, dikeluarkan oleh BMKG demi keselamatan seluruh petugas keselamatan jalur darat dan udara, maupun korban.

“Apabila jam 20.00 WIB malam hari ini cuaca tidak memungkinkan, maka proses evakuasi akan dilakukan besok pagi,” Dedi menandaskan.

Polri telah berhasil mencapai lokasi kecelakaan helikopter Kapolda Jambi dan rombongannya di hutan Bukit Tamia, Muara Emat, Kabupaten Kerinci. Tim evakuasi pun telah melakukan tugasnya dengan memberikan pertolongan pertama terhadap para korban.

“Proses evakuasi, doakan semoga lancar semua dan cuaca bagus,” tutur Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo kepada wartawan, Senin (20/2/2023).

 


Kerahkan 6 Helikopter

Polri sendiri mengerahkan enam helikopter untuk membantu proses evakuasi kecelakaan helikopter yang ditumpangi Kapolda Jambi di hutan Bukit Tamia, Muara Emat, Kabupaten Kerinci. Peristiwa itu diketahui terjadi pada Minggu, 19 Februari 2023.

“Ada dua tim yang sudah bergerak dimulai tadi malam sampai dengan hari ini, tim udara ada menggunakan kemarin tuh baru tiga heli tapi hari ini kita sudah menggunakan ada enam helikopter,” ujar Dedi di Mabes Polri, Jakarta Selatan.

Menurut Dedi, total enam helikopter itu berasal dari Polri, TNI Angkatan Udara, hingga Basarnas. Sementara untuk jalur darat, tim evakuasi dipimpin oleh Kapolres Kerinci AKBP Patria Yuda Rahadian telah berhasil bertemu dengan rombongan Kapolda Jambi yang mengalami Kecelakaan di tengah hutan sekitar pukul 04.00WIB.

“Jam 10.00 WIB tadi sudah diberangkatkan tim evakuasi jalur udara, baik helikopter Polri maupun Basarnas,” jelas dia.

Lebih lanjut, para korban kecelakaan sendiri dalam kondisi stabil. Meski begitu, usai berhasil dievakuasi keseluruhannya akan langsung dibawa ke rumah sakit untuk menerima penanganan medis.

“Jadi rumah sakit yang kita persiapkan juga Rumah Sakit Bhayangkara Polda Jambi dan pesawat juga kita siapkan, apabila penanganan di rumah sakit tidak mampu nanti pesawat kita terbangkan ke Jakarta agar perawatan medis lebih efisien dan efektif, serta maksimal penanganan korban,” Dedi menandaskan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya