Wilayah Terisolir, Korban Tanah Longsor di Natuna Butuh Bantuan Makanan hingga Perlengkapan Bayi

Koordinator Pengungsi Johan Wahyudi menuturkan, korban tanah longsor yang mengungsi di lingkungan SMA Negeri 1 Serasan, Natuna membutuhkan bantuan makanan hingga perlengkapan tidur dan bayi.

oleh Agustina Melani diperbarui 07 Mar 2023, 17:24 WIB
Diterbitkan 07 Mar 2023, 17:24 WIB
Pemkab Natuna Tetapkan Status Tanggap Darurat Bencana Longsor
Tim penyelamat sedang memeriksa kerusakan dan mencari korban setelah tanah longsor di Natuna, Kepulauan Riau (Kepri) dalam foto selebaran yang diambil dan dirilis pada 7 Maret 2023 oleh kantor Kementerian Komunikasi dan Informatika Natuna. Sebelumnya, kejadian tanah longsor terjadi di Desa Serasan, Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau, pada Senin (6/3/2023) sekitar pukul 13.10 WIB. (HO / Natuna ministry of communication / AFP)

Liputan6.com, Jakarta - Koordinator Pengungsi di lingkungan SMA Negeri 1 Serasan Johan Wahyudi berharap pemerintah kecamatan dan kabupaten segera mengirimkan bantuan kepada warga yang mengungsi di lingkungan SMA Negeri 1 Serasan.

Hal ini seiring korban tanah longsor yang mengungsi di SMA Negeri 1 Serasan, Desa Pangkalan, Kecamatan Serasan, Kabupaten Natuna, Riau membutuhkan bantuan makanan, minuman, obat-obatan, pakaian, perlengkapan tidur dan bayi, demikian dikutip dari Antara, Selasa (7/3/2023).

Johan menuturkan, total ada 282 orang yang terdiri atas 21 balita, 53 anak-anak, 169 orang dewasa, dan 39 orang lanjut usia yang mengungsi di SMA Negeri 1 Serasan.

Ia menuturkan, warga yang mengungsi membutuhkan bantuan makanan, minuman, peralatan makan, obat-obatan, pakaian, popok untuk balita dan orang lanjut usia, perlengkapan tidur, perlengkapan mandi, perlengkapan bayi, pembalut wanita, susu untuk balita, jas hujan, bahan bakar, alat komunikasi dan genset.

“Kami terisolir, tak bisa melintas dan tak berani melintas ke kecamatan. Akses jalan putus tertimbun tanah. Ini untungnya ada WIFI sekolah yang bisa berfungsi, bisa kirim kabar,” ujar Johan.

Johan menambahkan, pihaknya saat ini tidak berani meninggalkan posko. “Untuk sekarang kami tidak berani meninggalkan posko. Warga saat ini takut mendekat ke tebing,” ujar dia.

Tanah longsor terjadi di wilayah Kecamatan Serasan pada Senin, 6 Maret 2023. Berdasarkan data pemerintah bencana itu menyebabkan sekitar 10 orang meninggal dan 47 orang hilang, mengakibatkan sejumlah orang terluka dan 1.216 orang mengungsi.

Adapun warga yang terdampak tanah longsor antara lain mengungsi di PLBN Serasan, Masjid AL Furqan dan SMA Negeri 1 Serasan.

Pastikan Penanganan Darurat Bencana Tanah Longsor Optimal, Kepala BNPB Terbang ke Natuna

Kepala BNPB
Kepala BNPB terbang dari pangkalan udara TNI AU Lanud Halim Perdanakusuma pada pukul 13.20 WIB menggunakan pesawat Hercules C-130 dan dijadwalkan tiba di Lanud Sadjad Ranai, Natuna sore hari. (Bidang Komunikasi Kebencanaan BNPB)

Sebelumnya, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Suharyanto terbang ke Natuna di Kepulauan Riau hari ini, Selasa (7/3/2023). Keberangkatan Suharyanto itu guna melihat situasi dan kondisi pascabencana tanah longsor di Natuna serta memastikan penanganan darurat dapat berjalan dengan baik.

Kepala BNPB terbang dari pangkalan udara TNI AU Lanud Halim Perdanakusuma pada pukul 13.20 WIB menggunakan pesawat Hercules C-130 dan dijadwalkan tiba di Lanud Sadjad Ranai, Natuna sore hari.

Setibanya di Natuna, Kepala BNPB akan memimpin rapat penanganan darurat bencana tanah longsor bersama seluruh unsur forkopimda Kabupaten Natuna.

Turut serta bersama dengan rombongan meliputi Deputi Bidang Penanganan Darurat, Fajar Setyawan, Plt. Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan (Pusdatinkom) Abdul Muhari, tenaga ahli BNPB dan staf khusus.

Guna mendukung upaya pencarian, pertolongan dan evakuasi, BNPB turut mendatangkan tim Basarnas dan relawan penanggulangan bencana dalam satu manifest.

Sebagai bentuk dukungan percepatan penanganan darurat tanah longsor, BNPB juga membawa beberapa logistik dan peralatan yang meliputi tenda pengungsi 4 buah, tenda keluarga 100 buah, selimut 500 kasman, matras 500 kasman, genset listrik ukuran 2 kva 15 unit, paket makanan 1.500, paket rendang 1.500, velbed 200 unit dan lampu garam 100 buah.

Di samping itu, BNPB juga akan menyerahkan bantuan Dana Siap Pakai (DSP) untuk penanganan darurat.

Bencana tanah longsor yang terjadi pada Senin (6/3/2023) telah merenggut 10 korban jiwa, 42 orang dinyatakan hilang dan 5 luka berat dan 3 luka ringan. Selain itu sebanyak 1.216 jiwa mengungsi dengan rincian 219 jiwa di PLBN, 215 jiwa di Puskesmas, 500 jiwa di pelimpak dan masjid serta 282 jiwa di SMA 1 Serasan.

 

Cuaca Buruk, Evakuasi Korban Longsor Natuna Dihentikan Sementara

Pemkab Natuna Tetapkan Status Tanggap Darurat Bencana Longsor
Tim penyelamat sedang memeriksa kerusakan dan mencari korban setelah tanah longsor di Natuna, Kepulauan Riau (Kepri) dalam foto selebaran yang diambil dan dirilis pada 7 Maret 2023 oleh kantor Kementerian Komunikasi dan Informatika Natuna. (HO / Natuna ministry of communication / AFP)

Sebelumnya, hujan deras ditambah medan yang sulit menghambat evakuasi korban longsor di Serasan, Natuna, Kepri. Bahkan kondisi itu membuat Bupati Natuna Wan Siswandi dan jajarannya mengurunkan niat ke lokasi longsor sejenak menunggu cuaca membaik.

Tim evakuasi gabungan dari Basarnas Natuna, unsur TNI Polri, BPBD Natuna, Damkar, serta Satpol PP Natuna dibantu alat berat, harus mundur karena kondisi cuaca buruk dan terlihat masih ada longsor susulan meski berskala kecil.

Tak hanya itu, dikhawatirkan juga terjadi longsor susulan karena masih terjadi pergeseran tanah di atas Gunung Jemenang.

Bupati Natuna, Wan Siswandi didampingi Bupati Natuna, Rodhial Huda pimpin langsung jalannya evakuasi, bersama Kepala Basarnas Natuna, Abdul Rahman, sertata Kapolres Natuna, AKBP Nanang Budi Santosa, serta Kasdim 0318 Natuna J Aruan, sepakat untuk menunda jalanya evakuasi.

Kondisi terkini, selain gunung Jemenang masih terjadi adanya longsor susulan skala kecil, tim juga meminta warga yang berada di kaki gunung Pelimpak untuk mengungsi, mengingat terjadi longsor dua hari lalu pada puncak gunung.

Ratusan warga diungsikan ke tempat-tempat yang aman dan terfokus pada PLBN serasan. Hingga berita ini terbit kondisi jaringan listrik wilayah serasan hidup sebagian dan jaringan telekomunikasi sedikit lumpuh.

Bupati Natuna mengimbau kepada masyarakat Serasan untuk tidak cemas berlebihan dan tetap waspada. Tim evakuasi mengadakan dapur umum bagi para pengungsi dan para tim relawan.

 

Kronologi Longsor

Pemkab Natuna Tetapkan Status Tanggap Darurat Bencana Longsor
Tim penyelamat sedang memeriksa kerusakan akibat tanah longsor di Natuna, Kepulauan Riau (Kepri) dalam foto selebaran yang diambil dan dirilis pada 7 Maret 2023 oleh kantor Kementerian Komunikasi dan Informatika Natuna. Pemkab Natuna pada Selasa menetapkan status tanggap darurat bencana longsor selama 7 hari, mulai 6-12 Maret 2023. (HO / Natuna ministry of communication / AFP)

Longsor yang melanda kawasan Serasan dan Serasan Timur, Kabupaten Natuna, Kepri, telah menelan belasan korban jiwa. Angka itu kemungkinan masih akan bertambah, mengingat masih ada sekitar 50-an orang yang dinyatakan hilang usai peristiwa tersebut.

Kabid Humas Polda Kepri Kombes Harry Goldenhardt menceritakan kronologi detik-detik terjadinya longsor di Natuna. Bermula dari hujan lebat yang mengguyur kawasan tersebut pada Minggu (5/3/2023), yang tidak berhenti sampai Senin (6/3/2023).

"Pada hari Minggu tanggal 5 Maret 2023. Sekira pukul 18.30 WIB mulai terjadi hujan lebat di daerah Desa Air Nusa Kecamatan Serasan Timur yang tak kunjung berhenti sampai pada hari Senin tanggal 06 Maret 2023," kata Harry.

Sekitar pukul 04.30 WIB, longsor pertama terjadi. Material menimbun rumah, kebun, dan sumber air warga.

Pada pukul 04.30 WIB, longsor pun terjadi. Harry menuturkan, longsor itu menimbun rumah, kebun, hingga sumber air minum warga.

"Sekira pukul 04.30 Wib di daerah Bukit rumah lekuk mengalami tanah longsor yang mengakibatkan rumah, kebun warga dan sumber air minum milik warga tidak berfungsi di sebabkan tertimbun oleh tanah longsor," lanjutnya.

Kepala desa hingga Bhabinkamtibmas Polsek Serasan pun langsung menuju lokasi tanah longsor. Mereka bergotong royong membersihkan sisa-sisa tanah longsor.

"Sekira pukul 06.30 WI Kepala Desa Aparatur Desa, Babinsa, Bhabinkamtibmas Polsek Serasan serta masyarakat Kec. Serasan dan Serasan Timur langsung menuju TKP lokasi tempat kejadian tanah longsor melaksanakan gotong royong pembersihan sisa-sisa tanah longsor," katanya.

Sementara itu,  Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kepulauan Riau Muhammad Hasbi mengatakan, menurut informasi yang didapatnya ada longsor susulan pada Senin pukul 13.00 WIB, lebih besar dari yang sebelumnya.

"Longsor yang terjadi pada siang itu kabarnya yang paling besar, lokasinya di Serasan Timur. Ada beberapa lokasi longsor, cuma kami masih belum bisa memastikan jumlahnya," ucapnya.

 

Infografis Mitigasi Bencana Antisipasi Cuaca Ekstrem Jelang Libur Natal dan Tahun Baru 2023. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Mitigasi Bencana Antisipasi Cuaca Ekstrem Jelang Libur Natal dan Tahun Baru 2023. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya