SMK Boarding Besutan Ganjar Pranowo Jadi Percontohan, Bantu Menekan Kemiskinan

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) berbasis keasramaan atau boarding school yang diberi nama SMK Negeri Jateng diinisiasi oleh Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.

oleh Liputan6.com diperbarui 16 Mar 2023, 23:35 WIB
Diterbitkan 16 Mar 2023, 20:40 WIB
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo di hadapan para siswa, saat melaksanakan program 'Gubernur Sambang Sekolah' di SMA Negeri 1 Kudus, Kabupaten Kudus. (Istimewa)
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo di hadapan para siswa, saat melaksanakan program 'Gubernur Sambang Sekolah' di SMA Negeri 1 Kudus, Kabupaten Kudus. (Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) berbasis keasramaan atau boarding school yang diberi nama SMK Negeri Jateng diinisiasi oleh Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Adapun, sekolah gratis yang didirikan sejak 2014 ini mampu menekan angka kemiskinan.

Indikator tersebut terlihat dari ribuan lulusannya yang terserap di perusahaan ternama di Tanah Air, maupun menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN).

"Kami serius mengikis kemiskinan. Visinya sekolah ini adalah pelopor, penggerak pemberantasan kemiskinan. Lulusannya setelah lima tahun harus bisa mengentaskan kemiskinan dirinya dan lingkungannya. Juga menggerakan masyarakat tersebut untuk pengentasan kemiskinan daerahnya," kata Ganjar dalam keterangannya, Kamis (16/3/2023).

Ganjar Pranowo menyebut, ide SMK ini muncul ketika banyak ditemukan keluarga miskin ternyata berpendidikan rendah. Sejak saat itu, dirinya mulai merintis sekolah gratis bagi keluarga tidak mampu agar dapat mengakses pendidikan.

Selain SMKN, Ganjar juga merevitalisasi tujuh SMK di Jateng untuk mewujudkan teaching industry. Jika SMKN Jateng masih menggunakan dana APBD, maka untuk pengembangan di sekolah tersebut dapat melalui kerja sama dengan pihak swasta.

Gebrakan ini dipandang mustahil karena nyaris semua provinsi tak memilikinya mengingat sekolah berasrama gratis menyedot APBD cukup tinggi. Tapi belakangan konsep pembelajaran di tiga SMKN Jateng yang menelan anggaran di atas 30 miliar per tahun ini jadi role model. Sejumlah provinsi di Indonesia seperti DKI Jakarta, Bengkulu, Lampung dan Sulsel mengirimkan kepala sekolah dan staf pengajar untuk studi banding ke sekolah tersebut.

SMKN Jateng sendiri meliputi tiga wilayah di Jateng, yaitu Kampus 1 di Kota Semarang, Kampus 2 di Pati dan Kampus 3 di Purbalingga. SMKN tersebut bukanlah sekolah kaleng-kaleng. Nyatanya, tahun 2022 lalu, sebanyak 233 lulusan tiga sekolah tersebut diwisuda Ganjar dengan tingkat keterserapan di lapangan kerja mencapai 70 persen, lima diantaranya meraih nilai 100 pada mata pelajaran matematika di Ujian Nasional.

Tak berhenti dengan tiga sekolah, Ganjar menambah 15 SMK semi boarding di 15 kabupaten untuk menampung siswa unggul dari keluarga miskin. Dinamakan SMK Semi Boarding, karena 30 siswa yang lolos seleksi masih belajar dengan siswa reguler meskipun mereka tinggal di asrama.

Ke-15 sekolah tersebut, yakni SMKN 1 Demak, SMKN 2 Rembang, SMKN 1 Wirosari Grobogan, SMKN 1 Jepon Blora, SMKN 1 Tulung Klaten, SMKN 1 Kedawung Sragen, SMKN 2 Wonogiri.

 

Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto Disebut Pasangan yang Difavoritkan

Lembaga survei Political Weather Stations (PWS) merilis hasil survei terbarunya, soal simulasi pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) yang difavoritkan publik. Hasilnya, pasangan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dengan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo difavoritkan di Pemilu 2024.

"Pasangan Prabowo-Ganjar bahkan jauh lebih difavoritkan publik daripada pasangan Ganjar Pranowo-Erick Thohir yang akhir-akhir ini banyak dibicarakan,"kata Peneliti Senior PWS, Sharazani MA dalam keterangannya, Selasa (14/3/2023).

Dia menjelaskan, dalam survei kali ini PWS membuat beberapa simulasi pasangan capres-cawapres untuk Pemilu 2024. Pertama-tama dibuat simulasi siapakah cawapres yang dinilai cocok mendampingi tiga capres papan atas yakni Prabowo, Ganjar dan Anies. Kemudian PWS membuat simulasi apabila capres diikuti tiga pasang kandidat.

"Kami bertanya siapakah yang menjadi favorit publik. Selain itu PWS juga membuat analisis secara cross-tabulation untuk mengetahui kemana arah dukungan partai-partai politik terhadap tiga pasangan capres-cawapres yang disimulasikan PWS," kata Sharazani.

Hasilnya, dari dari sejumlah nama yang diajukan oleh PWS kepada responden dan menanyakan kepada mereka siapakah yang paling cocok menjadi wakil dari pendamping Prabowo Subianto, sebanyak 24,5% publik menyebut nama Ganjar Pranowo. Setelah itu batu muncul nama Ridwan Kamil (15,6%), Sandiaga Uno (12,8%), Erick Thohir (11,2%) dan Khofifah (10,1%).

"Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar dan politisi senior PDIP Puan Maharani hanya disebut oleh kurang 2% responden," tutur Sharazani.

Lantas ketika pertanyaan yang sama diajukan kepada responden, siapakah yang paling cocok menjadi cawapres pendamping Ganjar Pranowo, sebanyak 21,5% responden menyebut nama Ridwan Kamil, disusul Sandiaga Uno (16,3%) dan Erick Thohir (12,8%).

"Sedangkan siapa tokoh yang dinilai paling pantas menjadi cawapres pendamping Anies Baswedan, sebanyak 19,9% responden menyebut nama Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurty Yudhoyono (AHY)," jelas dia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya