Liputan6.com, Jakarta - Atlet badminton muda Indonesia Syabda Perkasa Belawa meninggal dunia di usia 21 tahun akibat kecelakaan mobil. Berdasarkan laporan kecalakaan lalu lintas yang diterima Liputan6.com, Senin (20/3/2023), kecelakaan yang dialami Syabda Perkasa Belawa terjadi di wilayah Satlantas Polres Pemalang, Jawa tengah.
Dalam laporan tersebut tertulis kejadian kecelakaan terjadi pada Senin, 20 Maret 2023 sekitar pukul 04.40 WIB. Lokasi tepat kecelakaan terjadi di jalan tol KM 315 + 200 di Desa Petanjungan Kecamatan Petarukan, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah.
Kecelakaan berat ini melibatkan Toyota Camry B 1824 KBN dengan kendaraan truk Colt Diesel AG 8711 V.
Advertisement
Dalam kecelakaan ini, dilaporkan ada dua korban meninggal dunia. Salah satu korban meninggal dunia di tempat, yang dilaporkan sebagai ibu Syabda Perkasa Belawa. Sementara itu, atlet badminton binaan PBSI Syabda Perkasa Belawa meninggal dunia usai mendapatkan perawatan di rumah sakit.
Syabda Perkasa Belawa meninggal dunia, diketahui menumpang mobil Toyota Camry bersama keluarganya, dalam perjalanan berziarah ke makam sang nenek di Sragen, Jawa Tengah.
Berdasarkan kronologi yang dilaporkan, kecelakaan terjadi saat Toyota Camry yang dikendarai keluarga Syabda Perkasa Belawa melaju dari arah barat ke timur di lajur kiri. Kendaraan yang ditumpangi lima orang ini dilaporkan melaju dengan kecepatan di atas rata-rata.
Pengemudi Toyota Camry, kendaraan yang ditumpangi keluarga atlet badminton Indonesia Syabda Perkasa Belawa, diduga dalam kondisi mengantuk, hingga akhirnya membentur truk yang melaju searah di depannya.
Syabda Perkasa Belawa Sempat Dilarikan ke Rumah Sakit Usai Kecelakaan
Akibat kecelakaan ini, pengendara mobil Toyota Camri bernama Muanis mengalami luka lecet di pelipis.
Sementara, penumpang Toyota Camry bernama Anik Sulistyowati mengalami luka fraktur kaki kanan, robek mata sebelah kanan, dan meninggal dunia di lokasi kejadian. Penumpang perempuan yang meninggal dunia ini diduga merupakan ibunda Syabda Perkasa Belawa.
Penumpang lainnya, Dian Sakti Anistyawati mengalami luka memar mata sebelah kanan. Lalu, Penumpang berusia 11 tahun, Tahta Bathari Cahya Loka mengalami luka fraktur kaki kiri.
Terakhir dilaporkan, penumpang yakni Syabda Perkasa Belawa mengalami luka robek kepala sebelah kiri, cedera kepala berat.
Semua korban sempat dirawat di RSI Al Ikhlas di Pemalang Jawa Tengah, namun belakangan kepolisian menyatakan bahwa Syabda Perkasa Belawa meninggal dunia setelah mendapatkan perawatan.
Advertisement
Prestasi Syabda Perkasa Belawa, Atlet Tunggal Putra Ranking 90 Dunia
Syabda Perkasa Belawa merupakan pemain muda menjanjikan Indonesia. Turun di nomor tunggal putra, dia sudah menjuarai tiga edisi turnamen bulu tangkis BWF International Challenge.
Sosok kelahiran Jakarta, 25 Agustus 2001 ini menjuarai Lithuanian International 2022, Malaysia International 2022, dan Iran Fajr International 2023. Syabda Perkasa Belawa juga sukses menjuarai ajang BWF junior yakni Jakarta Junior International.
Jadi bagian tim di level junior, Syabda membantu Indonesia merebut medali perak pada Kejuaraan Asia 2019. Dia lalu mempersembahkan medali emas Kejuaraan Dunia di tahun yang sama.
Potensi Syabda meyakinkan tim pelatih PBSI untuk mengajaknya jadi bagian tim Piala Thomas 2022. Dia tampil pada pertandingan ketiga fase grup melawan Korea Selatan.
Dalam kedudukan imbang, Syabda mampu menaklukkan Lee Yun-gyu untuk membantu Indonesia meraih kemenangan 3-2.
Syabda Perkasa meninggal dunia di usia 21 tahun karena kecelakaan, Senin (20/3/2023). Dia saat ini menduduki peringkat 90 dunia.
Pahlawan Thomas Cup 2022
Syabda Perkasa Belawa menjadi pahlawan Indonesia pada laga Grup A Piala Thomas 2022 di Impact Arena, Rabu (10/5/2022). Dia membawa tim bulu tangkis putra mengalahkan Korea Selatan 3-2.
Tim Indonesia sempat terdesak karena kekalahan Anthony Sinisuka Ginting dan pasangan gado-gado Mohammad Ahsan/Kevin Sanjaya Sukamuljo harus mengakui keunggulan lawan.
Sang juara bertahan kemudian menyamakan kedudukan melalui Shesar Hiren Rhustavito dan Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto.
Sorotan kemudian tertuju kepada Syabda. Didapuk sebagai tunggal putra ketika karena Jonatan Christie diistirahatkan, nasib Indonesia berada di pundaknya. Kekalahan akan membuat tim kehilangan status juara grup, yang berarti terancam langsung bertemu lawan kuat di perdelapan final Thomas Cup 2022.
Namun, Syabda menunjukkan potensi dan karakter. Pemain berusia 20 tahun itu menunjukkannya saat memenangkan gim pertama dan ketiga.
Pada gim pertama, Syabda defisit 6-10. Dia lalu merebut 11 poin beruntun untuk memutar keadaa. Di gim penentu, kembali tercecer 7-12. Tapi dia lagi-lagi meraih sembilan angka berturut-turut sebelum akhirnya membawa tim meraih kemenangan 21-14, 11-21, 21-16.
"Saya sangat bersyukur dan senang bisa jadi penentu kemenangan buat tim. Ini tidak lepas dari dukungan para senior dan idola saya di," kata Syabda.
Advertisement